webnovel

Analogi Rasa

pagi terasa sangat indah, di temani secangkir kopi pahit beraroma khas. pahitnya melekat di ujung pangkal lidahku, tidak jauh beda rasanya seperti sikap yang kau berikan kepadaku. memang tidaklah manis seperti untaian kata yang kau jabarkan, tapi tetap ku nikmati bukan?

disamping kopiku, ada donat manis bertaburkan harapan contohnya. oups, gula putih contohnya. bicara soal manis, kamu jauh lebih manis bedanya ini bisa ku nikmati dan kamu tidak. karna aku tau kamu bukan untuk di nikmati, tapi untuk di lindungi. btw, apa aku masih jadi malaikat? analogi rasa berkecimpung dengan sendu, hatiku bergejolak kala di dekatnya. dag dig dug terdengar pekat suara gemuruh hatiku, seolah hati menyampaikan aspirasinya namun realita tetap di jalan yang sudah di takdirkan.