Sofia mungkin memang bisa menunjukkan ekspresi dan ucapannya yang seperti biasa.
Namun jauh di dalam pikirannya ada beberapa hal yang menjadi pusat perhatiannya terus, sejak ia mengetahui beberapa fakta penting yang membuatnya hampir syok dan sangat marah kala itu.
Harry yang sedang tidak ingin berdebat, memilih untuk mengalah dan bertanya perihal jadwalnya pada Dirga.
"Apa jadwalku ada yang kosong?" tanya Harry pada Dirga. Hingga Dirga kemudian mencoba mengingat-ingat keseluruhan jadwal bosnya.
"Untuk enam bulan ke depan semua jadwal Anda sudah penuh, Tuan. Namun jika Anda ingin mengosongkan beberapa hari untuk berpergian, saya akan mencoba mengaturnya ulang." Seru Dirga dengan pertimbangannya dan mulai memilah-milah jadwal mana yang bisa ia rubah schedule-nya berdasarkan pada apa yang masih diingatnya.
Harry mendengarkan dengan santai dan menolak ide Dirga.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com