Muliawan tentu sama sekali tidak tahu bahwa Angella adalah mata-mata yang ditugaskan Harry dan Dirga untuk mengawasinya. Melihat sejauh mana tidak tanduk pria itu dan mulai menemukan saat yang tepat untuk dia bisa mendapatkan sample darahnya atau benda apapun yang bisa membantu mereka mencocokkan darah pria itu dengan calon yang kemungkinan adalah putrinya.
Sehingga dengan beberapa kalimat yang mengundang rasa ingin tahu dan penasaran yang menggelitik. Muliawan kemudian bertanya padanya dengan sorot mata yang membidik.
"Menertawakanmu? Bagaimana mungkin dan bagaimana bisa? Apa arti namamu yang sesungguhnya begitu lucu hingga konyol, sampai-sampai aku akan merasa amat geli karenanya?" Muliawan dengan sangat jelas sudah menunjukkan ketertarikannya.
Namun Angella belum memiliki keinginan untuk memberitahukannya. Hanya berpura-pura tersenyum sembari memancing pria itu semakin mendekat ke arahnya. Menggerayanginya dan melepaskan hasrat terpendamnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com