webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · Ação
Classificações insuficientes
205 Chs

52. Tidak Boleh Main-main

Night king : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Chapter 52 : Tidak Boleh Main-main

"Kalau kau merasa takut, maka bersembunyilah di belakangku," pinta Lin Tian, seraya mendorong tubuh Lin Hua agar bersembunyi di balik tubuhnya.

Lin Hua pun menolaknya, tentu dia tidak akan bersembunyi di belakang Lin Tian seperti seorang pengecut. Sungguh tindakan yang tidak mencerminkan seorang petarung.

"Biarkan diriku ikut bertarung juga," katanya dengan penuh keyakinan.

Lin Tian membulatkan matanya, tidak habis pikir kalau Lin Hau akan mengatakan hal tersebut. Suasana yang semula sudah tegang dan serius, seketika berubah menjadi tawa kembali saat kedua Lin itu saling berdebat.

"Lin Hua!" bentaknya dengan mata nanar dan kedua tangan di pinggang.

"Lin Tian!" Lin Hua pun tidak mau kalah, dia membulatkan matanya dengan sempurna, lalu berdengus kesal seraya mengeluarkan asap dari kedua lubang hidungnya.

"Kau ini wanita, tidak pantas bagimu untuk bertarung!" tegasnya yang menaikkan nada suaranya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com