PAGI itu, Apo memajang hasil jepretannya satu per satu di dinding, padahal biasanya hanya jadi koleksi di kamera saja. Dia menghiasi polaroid-polaroid itu dengan lampu tumblr, lalu nyengir karena puas dengan hasilnya.
"Cantik," kata Apo. Wajah seorang lelaki tampan dia belai perlahan pada salah satu foto. "Dia tampan sekali, aku harus bertemu dengannya lagi kapan-kapan."
Sejak kecil, Apo punya hobi membaca buku dan memotret pemandangan perpustakaan yang dia kunjungi. Orang-orang di dalamnya, suasana tenang saat mereka bertemu ... dan masih banyak lagi. Kalau buku-buku di satu perpustakaan sudah dia selesaikan, Apo akan bermain ke perpustakaan lain. Kadang di luar distrik, kadang di luar kota, tapi Apo hanya mengoleksi satu judul yang paling dia sukai.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com