"Oh, iyakah?" Apo pun meremas kenop tanpa sadar. "Baiklah, maaf. Aku kira panggilan makan malamnya bersama Mile. Kalau begitu, boleh makanannya dipindah kemari saja? Aku tidak mau keluar."
"Eh? Tapi Yang Mulia bilang Anda harus berkenalan dengan Kun Hazen," kata si pelayan. "Maksud kami, merman yang tadi sore. Soalnya, Lord Raghit juga memberikan pesan kepada kami." (*)
(*) Sebutan "Tuan" kalau buat tamu istimewa pake "Kun" aja biar kesannya beda.
"Eh, pesan?" tanya Apo penasaran.
"Iya, bahwa Kun Hazen adalah murid Nona Sharla yang hilang di masa lalu," jelas si pelayan. "Maksud kami, sebelum beliau menggigit Yang Mulia Mile. Tapi sekarang amnesianya mulai sembuh total. Jadi, boleh saya bantu Anda untuk bersiap datang?"
"A-Apa?" kaget Apo.
Memangnya yang seperti itu benar-benar ada, ya?
"Bagaimana, Yang Mulia?"
Apo pun mengangguk pelan. "Ah, baiklah. Maaf sudah merepotkanmu," katanya. "Kita mulai dari mana dulu?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com