Suasana Kastil Xerez lengkap setelah kereta Delio datang. Mereka masuk depan belakang demi menghadap Zelina. Wanita itu mewakili Mile dalam menyampaikan kabar. Sang raja sendiri tidak hadir karena ada urusan. Kini Apo paham kenapa Gavin sesombong itu. Dia pantas melakukannya karena berada di puncak.
"Silahkan masuk dan duduklah sesuai nama," intruksi Zelina di ujung ruang pertemuan. Toples-toples dikumpulkan ke meja tunggal di depannya. Waktu pejumlahan menghabiskan 20 menit dengan menegangkan. Tiada detik selalu ada kecemasan di dada Apo. Baru kali ini dia takut berekspektasi terlalu jauh. "Saya hitung mundur dari 3, siapa pun yang menang setelah ini ikut saya," katanya.
"Baik, Nona."
"Baik."
"Baik."
Sahut ketujuh player yang berbaris horizontal.
Zelina menatap lurus, selagi bawahannya membagikan kertas lipat. Apo dapat satu, begitu pun mereka semua. Setelah dihitung, benda itu pun dibuka serentak. Apo terkejut melihat namanya berlambang piala.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com