#Masa lalu. Hal yang tak bisa kau rubah, namun bisa kau perbaiki dengan cara yang lebih lagi lain kali.
.
.
.
3 Tahun lalu…
Heru sudah berusia 29 tahun. Jika di kota usia seperti itu tidak masalah soal pasangan hidup, maka beda lagi jika di desa. Orangtuanya masih sangat kolot. Keduanya generasi jaman dulu dengan prinsip 'anak sukses harus menikah secepatnya'. Maka, saat dirinya menetap kerja sebagai Manajer Hendrawijaya sudah jalan sampai 4 tahun, mereka pun sering menelponnya karena alasan macam-macam.
"Sudah aku transfer uangnya kan, Bu. Aku harus apa lagi? Besok kerjaku pagi-pagi. Aku harus mempersiapkan semua berkasnya untuk Tuan Hendra," katanya di meja kerja pribadi apartemen. Wajahnya tampak suntuk. Dengan sejuta tugas dan kelaparan juga, ditelpon soal jodoh-jodoh jelas lebih memusingkan Heru.
"Iya, Nak… tapi mau sampai kapan kamu melajang. Orang-orang di kampung pada tanya. Sudah mapan kok tidak segera menikah. Kamu itu bagaimana? Mau bikin mau orangtua ya?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com