Selamat pagi
06.15
Arin terbangun untuk ke-3 kalinya, dia mengalami mimpi buruk yang berlanjut,
"Mungkin sebaiknya tidak usah kembali tidur" pikirnya dalam hati.
Hari yang baru, lembaran baru Arin berangkat ke sekolah dengan penuh semangat.
~Welcome to my playground NCT~
"Taeyong, Taeil, Johnny, Yuta, Kun, Doyoung, Ten, Jaehyun, Winwin, Jungwoo, Lucas, Mark, Xiaojun, Hendery, Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, Yangyang, Chenle, Jisung, Shotaro, Sungchan, NCT." 23 anak kecil yang lucu-lucu.
-
"Hari ini akan belajar apa ya... o iyaaa kan perkenalan dulu, main game sebentar baru belajar matematika yeeiii... benerkan, matkul hari ini matematika?"
Arin melihat kembali jadwal online yang dikirim melalui email.
"Heran, matapelajaran anak-anak ini kok aneh banget" tatap arin mengerutkan dahinya.
15 menit perjalanan ditempuh dengan kendaraan umum, dilihatnya pepohonan dan kicau burung menghiasi langkahnya memasuki gerbang sekolah, sesekali dia mendengar lagu -goyang mama muda- dari ibu-ibu yang sedang senam pagi. (Hadeeh)
"Apa aku terlalu pagi ya, kelas dimulai jam 08:00, sekarang masih jam 07.15 ngapain ya? Hmmm..."
Arin celingukan melihat ke kanan -kiri ,tak lama kemuadian dilihatnya sebuah harapan pagi ini sontak dia berteriak,
"Abang Cilok!!!!!! beliiiiii bang!!!!"
"Cilok bang 5rb aja"
"Baru neng disini,ngajar?"
"Kok abang tau?"
"Ya taulah, abangkan penunggu disini"
Sontak bulu kuduk Arin berdiri.
"Penunggu? Kok munculnya pagi-pagi bang?" (malahh lanjut nanya).
"Kan niatnya jualan neng, buat makan anak istri dan beli kuota, ini neng, uang pas ya"
"Makasih bang"
"Ahh mana ada hantu beli kuota ye kan, ehh tapikan hantu-hantu sekarang pada masuk sosmed, difacebook juga banyak vidio hantu hih serem."
Arin mulai nengok lagi karna sedikit takut, dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Lebih baik aku baca buku absen nya lagi, sambil melihat murid-muridku."
Satu persatu muncullah anak-anak mons-ehh malaikat itu, ada yang datang dengan sangat rapi, ada yang memakai kacamata lucu, ada yang masih menangis tidak ingin ditinggal mamanya, ada anak laki-laki cantik datang dengan bertaburan bunga, ada anak yang berjalan bak pangeran, ada juga anak yang selalu senyum melihatkan gigi rapihnya, ada yang datang dengan mobil mewah dan dijaga para bodyguard (ngapain coba), ada yang datang dengan membawa bantal dan selimutnya -_- (ini apa lagi).
Anak-anak itu sepertinya belum terlalu mengenal satu sama lain dengan dekat, tentu mereka masih murid baru di awal minggu ke -3 semester ini.
"Oke... saatnya masuk kelas... hufft aku pasti bisa .. a a a.. do re mi ... eh, emang mau paduan suara ..duh nerveus.. tenang, tenang tenang.. mereka hanya anak2 kecil."
-
*At class*
Arin melangkahkan kakinya memasuki ruang kelas, berdiri di depan dengan penuh wibawa dan mata yang__ terbelalak melihat kekacauan kelas.
Suasana sangat 'TIDAK' kondusif benar saja anak yang membawa selimut dan bantal itu tengah menikmati tidurnya, sang pangeran tengah melamun memandangi luar jendela, anak yang cantik itu tengah menikmati snacknya, ada anak yang goyang tori-tori sambil rolling di lantai, dan 2 orang dewasa... kenapa ada 2 orang dewasa di dalam kelas!!!!.
"Selamat pagi semuanya!" suara yang tidak di hiraukan.
"Selamat pagi!!!" kembali tidak dihiraukan.
Beberapa anak mulai memperhatikan ke depan kelas sambil berbisik,
"Ada buguru woee, ada buguluu..."
tapi tetap saja belum sepenuhnya perhatian ke depan kelas.
Tiba-tiba...
"Huuuuuaaaaaaaaccccchheeeeeeengggggg!!!!!!"
Bersin ala bapak-bapak yang ngegasnya sampe akhirat
Suasana menjadi hening seketika.
Arin mengusap ingusnya sebentar dan mulai terlihat berwibawa lagi
"Selamat pagi anak-anak"
"Selamat pagi bu guru..." 25 jiwa menjawab termasuk 2 orang bodyguard.
"Yang bukan anak-anak mohon meninggalkan ruangan ini"
"Anuu buu maaf kami harus menjaga tuan muda chenle"
"Saya yang akan menjaganya, jadi mohon tinggalkan ruangan ini, karena bisa mengganggu kegiatan belajar mengajar"
"Tidak bisa bu, ini tugas kami.."
"Saya mohon :)) tinggalkan kelas ini sekarang" ucap arin agak keras.
"Kalian pergilah" ucap seorang anak kecil sipit dengan barang branded yang menempel pada seluruh tubuhnya.
Tanpa basa-basi 2 orang bodyguard itupun keluar.
"Baik kita mulai sekarang, pertama-tama saya akan mengenalkan diri saya, nanti kalian akan perkenalan diri selagi ibu absen ya"
"Perkenalkan nama saya Arinia Anggun kalian bisa memanggil saya, Bu arin atau bu guru, ibu yang akan menjadi walikelas ini mulai sekarang, semoga kedepannya kita melalui hari-hari yang menyenangkan nee...?"
"Neeeee!!!!!!" ucap murid-murid dengan semangat.
"Baik perkenalan mulai dari depan pojok sana ya" Arin menunjuk seorang anak di pojok.
"Halo, nama saya Taeyong saya adalah ketua kelas" dengan nada malu-malu.
"Saya Jaehyun, nuna panggil saja Jeffrey" melempar blink.
"Ibu guru ya, bukan nuna... mengertii?"
"Ahhh padahal sebentar lagi aku dewasa dan akan menemui ibumu nuna" ucap seorang anak dari pojok belakang.
"cieeeeeeeeeee aaaaaaa" teriak anak-anak sekelas.
"Oke okeee... anak-anak harap tenang, selanjutnya" mencoba mengacuhkan celometan anak pojok.
"Nama saya Heichan H-E-i-c-h-a-n... saya yang paling keren dikelas ini bu, bu guru kalau mau__" plakk... bantal melayang ke muka Haechan.
"Berisik!" teriak anak yang tiba-tiba bangun dari tidurnya dan melempar bantalnya kearah echan.
"Iya kamu, yang baru bangun tidur.. siapa namamu?"
"Saya Doyoung bu...hoooaaaaamm"
"Hai helloo annyeong... my name is Jungwoo, aka uwu" ucap anak yang wajahnya penuh bunga.
((aww manisnya))
"Hello,my name is johnny and here my friend..."
"My name is Mark..nice to meet you miss Arin." 2 orang anak berkenalan dengan logat Americano (itu kopi plisss-_-) yang sempurna.
((waaah aku ga boleh keliatan bego niiihh..))
"Hi.. saya Chenle saya alergi barang murah." blink blink blink seketika merasa sampah, rasanya ingin jadi buah-buahan.
"Halo ibu guru nama saya Na Jaemin, ibu bisa memanggil saya Nana, nanti ibu guru makan siang bareng nana ya."
((kiyowoooo, mampusss langsung lemes ditawarin makan bareng))
"Halo semuanya ..(tiba-tiba aura pangeran keluar) nama saya jeno, salam kenal."
((aww smile eyenya sangat imut sekaliiiii))
"Saya winwin" singkat, padat jelas.
"Ya silahkan selanjutnya"
"Nama saya.. anu.. hmmm nama ya, iya namaanya Taeil hehe" kenalan aja wajahnya udah semerah tomat, tapi sangat lucu.
((Kayaknya ini maknae?))
"Kamu yang lagi main hp, selama berada di kelas dilarang menggunakan ponsel ya, tolong ponselnya disimpan dulu dan perkenalkan dirimu"
"Ahhhh ibu, dikit lagi aku menang nihh..., namaku Yuta ..aku lagi sebel" melirik ke arah mark yang sedang asik tertawa dengan johnny.
((jadi dia lagi sebel karena aku larang main hp atau apa nih?))
"Ahh hahaha .. maaf ya kalau ibu buat Yuta sebel, oke selanjutnya"
Terlihat seorang anak menengadahkan wajahnya ke arah cahaya matahari sambil membuka nutup matanya (slowmotion) dia juga membukanutup kedua tangannya dengan posisi jongkok diatas kursi. Sontak anak-anak yang baru sadar mulai memperhatikannya.
"Ehh kamu ngapain?"
"Saya lagi cosplay jadi rumput yang sedang fotosintesis bu, pagi ini cahaya mataharinya bagus"
Satu orang absurd lagi di kelas, anaknya sangat tampan tapi tidak mudah dimengerti apalagi dimiliki *ehh....
"Nanti jam istirahat cosplay lagi ya, sekarang perkenalan dulu, namanya siapa?"
"Ahhh saya (sambil menyibak rambutnya) Hendery Bu."
"Hahaahaha.. baik hendery ... okey, selanjutnya .. kamu pojok belakang yang tadi celometan, namanya siapa?"
"Hallo bu, nama saya Yangyang boleh panggil yang sayang atau ayang, pokoknya bebas bu asal jangan panggil saya weh, karna kata bunda gak boleh manggil orang weh, soalnya kasian orangtua mereka udah selametan, ngasih nama mereka bagus-bagus masa dipanggil weh hehe" ((Wah banyak omong juga nih anak))
"Hehe, iya bener kalian harus contoh Yangyang ya"
"Iya bu~" jawab semua serentak.
"Sekarang giliran kamu yang lagi baca komik, silahkan"
"Ok saya Xiaojun, aku punya banyakkkk bangetttt komik dirumah, dan semuanya limited edition keren kan?" Sambil menaikan kedua alisnya yang menyerupai ulat bulu.
"Wah keren tapi kalo bisa komiknya disimpen dulu ya nanti gampang dilanjut lagi bacanya, selanjutnya"
"Saya ya bu?"
"Iya kamu, kamu sedang apa?"
"Saya sedang membaca komentar pak Arnold bu, dia mengomentari postingan saya di arasgam(Instagram)"
"Eh, kamu masih kecil sudah punya ig? Orang tuamu tau gak kamu punya ig?"
"Tau bu, mereka yang nyaranin saya untuk bikin arasgam bu, karna masakanku enak dan penyajiannya rapih"
"Yaudah sombongnya dipending dulu ya, sekarang perkenalkan dirimu"
"Hi saya Kun, si koki cilik" dengan senyum polosnya.
"Hadeh, selanjutnya kamu yang sedang menggambar, eh emang hari ini ada mapel menggambar?"
"Gak ada bu, saya cuman hobi menggambar aja, emang gak boleh bu ngembangin bakat"
"Boleh si, yaudah namamu?"
"Nama aku Ten, tapi semua memanggilku Ben10 mungkin aku hebat seperti dia, tapi bu gulu panggil saya Ten aja, tapi Bu...."
"Tapi kenapa Ten?"
"Itu bu upilnya ibu keliatan" ((astaga pengen sekali rasanya jitak kepala Ten sambil mosing sangkin malunya-_-))
Arin segera membalikan badan dan mencoba melihat ke lobang hidung menggunakan ponsel miliknya, untuk memastikan upil itu pergi dari wajahnya, yang membuat semua anak serentak merasa jijik.
"Hehe maaf anak-anak, silahkan selanjutnya" ((sangat malu rasanya pengen pindah ke pluto aja))
"H_a_l_l_o saya Shotaro si anak petualang"
"Wah udah kaya merek Snack aja hehe" ((mencoba kembali berwibawa dan jbjb))
"Namaku Renjun" dengan senyum cantiknya.
"Wah cantiknya, kamu cowo kan?"
"Iya bu"
"Waduh, cowo aja cantik banget sampe insekyur ibu, ibunya secantik apa ya jadi kepo" ((eh keceplosan))
"Oke selanjutnya"
"Aku Sungchan, bukan Sinchan karna aku gak sebodoh dia" sungchan melirik Haechan tajam.
"Itu kan kartun kesukaan Echan bu" Haechan nyamber dengan ekspresi sedih.
"It's okay man" kata Lucas menenangkan Haechan.
"Udah-udah jangan pada drama, sekarang giliran kamu yang nyamber tadi"
"Ibu mau tau nama saya? cium dulu bu... "
"Hiisssss... "
"Lucass... buluuaaann..." kata seorang anak yang tengah merintih, rupanya dia anak terakhir yang akan mengakhiri perkenalan pagi ini.
"Nama saya lucas bu, ibu boleh panggil sayang kalau mau" sambil menaikkan kedua alisnya.
"Aaaaaaaaa bunaaaaa huaaaaaaa...huhuhuhu..." teriak anak terakhir.
"Eh kamu kenapa????"
"Icung udah ga kuat..."
"Ooohh kamu pasti Jisung ya, tinggal namamu yang belum absen ..."
"Iyaaa bunnaa... buuuuunnnnn!!!!" suara rintihan yang tidak terpekakan oleh siapapun.
"Ibu guru ya, bukan bunaaa"
"Aaaaaaa buuunaaa guluu.... Icung mau pipisss!!!" teriaknya geram.
"Kenapa tidak bilang dari tadii, ayo buruan bunaa ehh ibuu guru anter ke tolilet."
Jisung melangkang dengan sangat hati-hati karena air itu bisa tumpah kapan saja saat dia salah melangkah, dan tiba-tiba.
'wsssssshhh tuk' haechan yang hendak membalas lemparan doyoung, tidak sengaja tangannya mengusik area Icung yang sedang kritis saat ini
Dan terjadilahh___"serrrrrr"
"Bunaaaaa huwaaaa.. Icung basah" tangis kencang anak ini.
"Ehhh Jisung ngompol", "liat Icung ngompol", "iyyyuuuuh bau Pesing" bisik anak-anak lain.
"Huuuuss diam anak-anak, tunggu disini dan jangan berisik, ibu akan segera kembali, Jisung ayo ikut ibu, udah gak papa jangan nangis"
"Baru hari pertama sudah seperti ini, ayolah aku pasti kuat, apa perlu besok aku membawa popok dan dot bayi juga? Kenapa disini aku ingin menangis, apakah tangis anak ini menular?" Kata arin dalam hati.
"Tunggu di toilet ya, ibu akan mengambilkanmu seragam baru"
"Icung takut buun..."
"Tidak apa apa, ibu hanya sebentar"
"Tidak mauu, icung ikut ya"
-
Ruang serbaguna
Setelah melihat-lihat, ketemu sekumpulan seragam tertata rapi.
"Permisi saya ingin pinjam celana anak laki-laki ukuran L ada?"
"Maaf tidak ada"
"Benarkah, padahal kelihatannya lengkap"
"Kalau pinjem ga ada, kalo beli ada!"
Wiiiisssss galak bener yang jaga.
"Hanya sehari, Tidak bisa?"
"Tidak!"
Arin memandang kearah jisung yang berhiaskan mata sembab, hati nuraninya tidak akan tega.
"Baiklah saya ambil 1 stel seragamnya, berapa?"
"800k"
"Heeeeeeeiiiiihhh?? Mahal sekali"
"Jadi beli gak kalo gak silahkan out!"
"Iya saya ambil..." dengan sangat tidak ikhlas.
"Nahh sudah beres"
"Makasih bunagulu:)"
((aww manis banget, mau marah aja ga tega, apa mulai besok aku stok popok ya buat Jisung))
"Ahh sudah lewat 20 menit, ayok kita segera ke kelas"
Benar saja, suasana kembali tidak kondusif, "Haruskah aku brain seperti bapak-bapak kaya tadi agar mendapat perhatian mereka" batinku kesal.
Tiba-tiba maju seorang anak, iya itu Taeyong sang ketua kelas, dengan penuh berani.
"Teman-teman, tenanglah.. ibu guru sudah datang"
Segera kelas menjadi hening dan kembali kondusif, Hendery pun menghentikan proses fotosintesisnya .
"Terimakasih taeyong :)"
"Baik anak-anak buka buku matematika halaman 11."
----- pelajaran--istirahat--pelajaran -----
"Jangan lupa untuk mengerjakan PR, besok tugasnya dikumpulkan ya"
"Berdiriiii" teriak taeyong lantang.
"Terimakasih ibu guru" ucap semua murid.
Satu persatu anak anak keluar dengan menjabat tangan Arin dan bersalaman.
Taeyong, Taeil, Jaehyun, Jeno, Renjun, winwin, Jaemin, Xiaojun, Yangyang, Shotaro, sungchan...
Echan yang banyak gaya
"sampai jumpa bu guruuu"
Yuta(dengan mata yang nempel di ponselnya) lewat begitu saja.
Mark johnny kompak "See you tomorrow miss" memberi salam hormat.
Jungwoo "Phaaiii phaaaiii" Senyum kelinci.
Doyoung langsung saja lewat sambil menguap.
Chenle yang di gendong bodyguardnya (yang salim bodyguardnya btw)
Ten "ibu guru, emang orang gede masih boleh ingusan ya? padahal malu-maluin kan, ibu harus jaga kesehatan biar gak ingusan terus, gak ada lagi deh upil yang mengganggu" lari macam kilat (astaga mulutnya Ten, sabar sabar sabar).
Lucas "Sampai jumpa besok sunshine" chuu... mengecup tangan Arin (ini anak waras?)
Hendery "Ibu adalah bunga matahari yang cantik" salim langsung beranjak begitu saja.
( tiba-tiba bilang kayak gini... anak ini absurd sekali, bikin dugun-dugun)
Kun "bu guru jangan lupa follow arasgam aku ya @kun11xd" (hadeh ibu malu followersnya 2 biji doang Kun)
Dan yang terakhir.
"Jisung? Jisung kenapa lagi?"
"Bunaa gulu.. telimakasi sudah tolong Icung hari ini, icung tidak papa.."
Iya kamu gpp, tp dompet ibu yang bermasalah T_T
"Iya sama-sama"
"Hmmmm buna Gulu.. icung boleh panggilnya bunaa ya?"
"Nggak boleh, semuanya harus panggil ibu guru ya"
"Hmmmm ....padahal buna gulu baik cekali"
Sepertinya airmatanya bakal pecah, bisa gawat kalau tau orangtuannya,lagi pula anak ini sangat polos dia akan belajar pelan-pelan untuk terbiasa.
"Kalau buna guru gpp?"
"Aaaa telimakasi buna gulu, icung pulang ya"
Jisung dan arin saling melambaikan tangan .
((aaa lucu sekalii anak ayam satu ini!!!))
Syukurlah.. hari ini berakhir dengan senyuman di wajah Arin.
Arin side.
Perjalanan pulang kali ini Arin memutuskan untuk menempuhnya dengan berjalan kaki, sambil berpikir bagaimana cara untuk bisa lebih dekat dengan anak-anak itu dan mendapatkan hati mereka.. membayangkannya saja membuatku tertawa sepanjang jalan, tentu saja dengan terus mengumpat.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻