webnovel

3. makhluk diantara kita.

ini sudah hari ketujuh setelah chai bergumam tanpa sebab, layaknya seperti anak anak lainnya chai bermain dengan sangat gembira. " 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 .. sudah belum.. " terdengar suara temannya yg sedang jaga bermain petak umpet. chai bersembunyi di belakang pohon besar tidak jauh dari benteng si penjaga permainan petak umpet, terkadang ia mengintip sedikit dari balik pohon untuk melihat keadaan. namun tiba - tiba...

tangan besar menepuk pundaknya.. chai pun berbalik, ia bahkan ternganga melihat sosok yang sangattttt besar melebihi pohon dan rumah yang ada di sekitarnya, " ka.. ka.. kamu siapa? " ucap chai sambil berjalan ke arah belakang. kamudian chai berlari sekencang2nya, ia tersadar sudah berlari ke arah pasar, sambil sesekali menoleh kebelakang ia terus berlari. chai bersembunyi di balik salah seorang pedagang di pasar itu. saat menoleh ke kiri dan ke kanan tiba-tiba ada aroma yang sangat menyengat " mmh, bau apa ini.. busuk sekali" ucap chai sambil menutup hidungnya. chai keluar dari persembunyiannga dan berdiri di tengah tengah para pedagang, melihat sekeliling namun ada hal yang aneh di sini..

ia kaget mundur satu langkah saat melihat seorang pembeli ayam potong dengan lidah menjulur panjang ke lantai, lidah nya bukan hanya menjulur, tapi juga menjilati darah yang ada di ayam itu, makhluk itu tampak menikmati darah ayam tersebut. nafas chai mulai terengah2 kebingungan melihat makhluk makhluk yang ada di pasar, ada yang matanya sebesar bola tenis, ada yang berkepala harimau, berkepala monyet, bahkan ada yg seperti tikus. penghuni pasar merasa aneh melihat sosok chai yang berdiri si tengah-tengah mereka.

semua pandangan penghuni pasar melihat ke arah chai, chai semakin ketakutan dan lemas, bahkan ia tidak mampu mengambil satu langkah mundur.

chai jatuh terduduk di atas tanah pasar, penghuni pasar sudah mengerubungi nya, mengelilingi chai dengan jarak tidak lebih dari satu meter. chai sudah tak sanggup membuka matanya, ia hanya menangis tanpa mampu bersuara, walaupun sebenarnya dalam hatinya ia pun menjerit " ibuuuuuuuuuuu... .... "