webnovel

NAMA DI KAIN KAFAN

Saat ini adalah malam Jum'at Kliwon. Suara tetes air hujan terdengar jelas dari atap rumah Seroja, yang terbuat dari genteng tanah liat. Sebuah sobekan kecil, kain kafan putih tergeletak di atas meja riasnya. Seroja mengambil sebuah silet, yang tergeletak di samping kain kafan tersebut. Sambil menyeringai sinis dan membaca mantra, yang pernah diajarkan oleh Ibunya, Nyai Ayu Rembulan. Kemudian dia mulai menyayat sedikit ujung jari telunjuknya, agar dapat mengeluarkan darah segar. Pada saat darah menetes, Seroja mulai menuliskan tujuh nama laki-laki di atas sobekan kain kafan tersebut. "Besok, aku akan menyelipkan kain kafan ini di jenazah Rembulan. Agar rohnya kelak dapat membantu aku, membalaskan semua dendam!" gumam Seroja sambil menyeringai penuh kebencian.

Ifan_Tiyani · Terror
Classificações insuficientes
284 Chs

KEHEBOHAN SAAT TAKZIAH

Suasana di kediaman Rangga terlihat ramai sekali oleh para tetangga, teman-teman, juga saudaranya, yang datang untuk takziah. Pak Renggo bersama istrinya Nena terlihat duduk bersila di sebelah jenazah Rangga, yang diletakkan di atas tempat tidur kecil di ruang tamu rumah mereka.

Seroja datang bersama Wina berboncengan mengendarai motor, bersama dengan beberapa teman mereka yang mengendarai motor pula. Setelah memarkirkan motor mereka di tepi jalan raya, yang berada tidak terlalu jauh dari rumah Rangga. Mereka langsung masuk bersama-sama ke dalam rumah Rangga, untuk mengucapkan belasungkawa kepada kedua orang tuanya.

Saat mereka sedang bersalam dengan kedua orang tua Rangga, pada waktu Pak Rekso bertatap muka dengan Seroja. Seketika Pak Rekso langsung berkata kasar kepada Seroja dengan ekspresi wajah yang tampak sangat marah sekali.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com