"Itu! Phonenix milik Reen!" Garis keterkejutan terlihat di wajah Naena. "Binggo lebih cepat lagi!"
'Apa yang terjadi? Naga biru dan burung api itu? Dua kekuatan yang besar tapi kenapa aku sama sekali tidak bisa merasakan auranya?' Niin membatin.
Binggo terbang dengan cepat di atas hutan namun entah kenapa ia tiba-tiba berhenti. "Ada apa ini?"
"Binggo, kenapa?" Naena bertanya.
"Aku tidak tahu tapi rasanya ada dinding di sini," jelas Binggo yang membuat Naena dan Niin bingung.
Perlahan-lahan Naena mengulurkan tangannya ke depan lalu meraba-raba udara di depannya dan benar apa yang dikatakan Binggo, di sana ada dinding, sebuah dinding yang tak kasat mata.
Di saat mereka masih kebingungan, mereka kembali terkejut ketika melihat poenix dan naga biru di depan sana bertarung.
"Ke-kenapa mereka bertarung? Burung api dan naga biru itu milik ketua dan gurukan?" Niin bingung dan khawatir, hal serupapun dialami oleh Naena serta Binggo.
*
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com