Perhatian ⚠️ khusus bacaan (21+)
Mohon bijak dalam menyikapi..
bagi readers yang di bawah umur.. tolong mengskip bagian ini yah..
Terimakasih...
~~~~~~~~~~~~~>>>>><<<<<~~~~~~~~~~~~~
Klek, bunyi orland sedang mengunci pintu itu..
mengambil air hangat menggunakan baskom kecil dan sebuah handuk baru, handuk kecil yang di bawa oleh pak rano tadi.
Mematikan ace dan menutup tirai.
Kemudian ia pun membantu desty turun dari tempat tidurnya.
Mematikan selang infush dan menaruh botol infush itu diatas kasur.
Malu-malu desty membuka ikatan bajunya, ia hanya mengenakan jubah mandi saja sejak berada dirumah sakit. setelah ikatan itu terbuka, langsung terlihat belahan dada yang begitu membius.. hingga membuat orland tak mampu berkedip.
desty masih menundukkan kepalanya menahan malu. Perlahan ia pun mengeluarkan tangan nya satu persatu dari jubah mandi itu dan diikuti oleh infush. Dan akhirnya hanya celana dalam lah yang tersisa di tubuhnya.
Desty menguncir tinggi rambutnya agar tidak basah. Orland bertambah pusing..
hasratnya mulai menggebu-gebu..
melihat tubuh putih mulus dan body bak gitar spanyol milik desty.
Lalu ia pun akhirnya berbicara untuk melepaskan ketegangan diantara mereka
"Bagaimana bisa kau kemari masih menggunakan jubah mandi?"
"Apakah tidak ada yang memberitahumu jika aku pingsan di dalam kamar mandi?"
"Lalu siapa yang memasangkan jubah mandi, celana dalam dan pembalut?"
"Tentu saja aku sendiri.. sebelum pingsan aku sudah memakai semua ini..
jika aku sedang halangan, saat mandi aku pasti selalu membawa celana dalam dan pembalut.. aku takut jika memakai dikamar nanti malah membuat handuk nya keburu terkena darahnya.. noda darah itu sangat sulit di bersihkan.."
"Lain kali jika kau mandi saat aku tak ada, kau harus membawa celana dalam, bra dan pakaian mu ke kamar mandi. Aku tak mau lelaki lain mengambil kesempatan..!!"
"Iya.. lain kali tak akan begini lagi..
Berikan handuk basahnya padaku aku akan mengelap bagian depan tubuh ku dulu.
kau harus membalikkan badan mu.. kau tak boleh melihat?"
"Kenapa? Kau istriku.."
"Bukan apa-apa aku hanya kasian padamu.. jika kau benar-benar laki-laki, kau pasti akan tergoda melihat tubuhku.. bukan nya sombong.. tapi aku tau jika bentuk tubuhku cukup bagus.."
"Jangan khawatir.. aku sudah biasa melihat wanita telanjang di depan mataku.. aku yakin tak akan semudah itu tergoda oleh tubuh rata mu.."
"Rata??? Heyyy aku ini langsing.. coba kau lihat!!! Apa ini rata??? Ini rata?? (Menunjuk ke payudara dan bokongnya)
Bra wanita indonesia cub nya biasanya berukuran B bra ku berukuran C. Itu bisa dikatakan payudaraku cukup besar!! Apa kau tidak punya mata??"
Jleb!! Orland tiba-tiba meremas payudara desty
"AaaaaaaaaaAghh!!! Kau mesum!!!" Ia kembali membalikkan badannya membelakangi orland.
Mana handuknya.. aku mau menyelesaikan ini secepatnya terlalu berbahaya berdekatan dengan mu!
"Maaf aku tidak sadar tadi.. tangan ku bergerak sendiri.." wajahnya memerah.. seakan tangan nya masih dapat merasakan betapa padat dan kenyalnya payudara milik istrinya."
"Lupakan.. kau suamiku.. seharus nya aku tak perlu sampai berteriak.. aku juga minta maaf..
bagian depan telah selesai..
bisakah kau membantuku mengelap bagian belakang tubuhku?" Pinta desty
"Ya.. tentu saja"
"Jika kau tidak kuat, kau bisa memanggil susternya untuk membantuku.." ucap desty namun orland masih asik menjelajahi tubuh desty menggunakan handuk basah..
"Desty kau memiliki tubuh yang indah.. aku.. aku.. aku sungguh tidak tahan.." orland tiba-tiba memeluk desty dari belakng. Melingkarkan tangannya pada pinggang ramping milik desty dan merebahkan kepalanya di pundak belakang desty.
Desty terdiam tiba-tiba. Ia merasakan tubuh orland yang mulai memanas
"Sudah ku katakan.. panggil suster saja kau tidak mau dengar.."
"Jangan.. aku.. aku.. bolehkah menyentuh nya?? Aku.. tak tahan.. kepala ku sakit sekali.. aku benar-benar minta maaf.. sayang.. pliiissss"
Desty hanya bisa menghela nafasnya, bagaimana pun juga orland adalah suaminya. Mengabaikan kebutuhan suami adalah dosa besar. Akhirnya ia pun pasrah tak melawan lagi..
perlahan tangan orland pun bergerak kearah atas dan menggenggam kedua buah gunung kembar milik desty.. telah lama ia membayangkan.. baru kali ini benar-benar bisa merasakan kedua benda kenyal dan padat milik istrinya itu.
Desty terdiam.. awalnya ia sedikit kaget, namun perlahan rasa itu berubah menjadi rasa nikmat yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Berkali-kali ia menggigit sudut bibir nya menahan rasa aneh yang tiba-tiba muncul di bagian bawah perutnya.
dapat dirasakan olehnya di bagian belakang ada sesuatu yang mengeras.. bergesekan dengan bokong nya.
tentu saja desty mengetahui itu apa.
Tanpa sadar naluri tubuhnya pun mulai bergetar merasakan kembali kupu-kupu yang menari-nari di bagian perut.
Nafas orland pun terasa semakin berat ia menciumi leher jenjang milik desty.. memberi beberapa tanda kepemilikan di bagian itu.
"Ah....." untuk pertama kali tanpa sadar suara desahan itu keluar begitu saja dari bibirnya.
Ia pun tersadar dan segera menutup mulut nya menggunakan telapak tangan.
"Jangan tutup mulut mu.. biarkan aku mendengarnya.. aku suka mendengar desahan mu.."
"Berhentilah.. ini dirumah sakit.. kau harus ingat perjanjian kita.. jika kau langgar maka waktunya hanya bersisa 6bulan saja.."
"Plisss berhentilah mengatakan itu.. tidak kah kau juga mengingin kan aku?"
"Tidak!! Aku sedang halangan.. apa kau lupa??"
"Aku sungguh tersiksa.. aku.. benar-benar ingin.."
"Apa kau bocah?? Susah sekali berbicara dengan mu!!"
Orland tak sabaran lagi akhirnya ia memutar tubuh desty menghadapnya. Dan menekan di bagian bawah
"Apa kau merasakan dy? Sejak aku melihat mu mandi dikamarku dy sudah bangun.. tidak kah kau merasa harus bertanggung jawab karena menggoda suami mu?"
"Jadi kau melihat ku?"
"Ya.. dan juga aku mendengar semua kutukan dari mu tentang aku.."
"Upsss hehehe" nyengir desty.
"Sekarang bagaimana cara mu bertanggung jawab?"
"Aku tak mau.. ini bukan salahku!!!"
"Tapi kau istri ku.. tidak kah kau merasa ini adalah kewajiban mu?"
"Kau mau apa?"
"Sentuh dy.."
Wajah desty lagi lagi memerah..
"Aku.. aku tak tau bagaimana cara nya.."
"Aku akan mengajarimu"
Orland menduduk kan desty tepat di atas ranjang. Kemudian ia pun membuka piyama nya. Dan menampilkan tubuh sixpack sempurna milik nya.
Ketika ia ingin melepas celananya desty tiba-tiba menutup matanya dengan sebelah tangan yang tertancap infush.
"Astaga!" Orland terkejut ketika mendapati selang infush desty telah berubah berwarna merah. Ia pun kembali memakai pakaian nya. Dan langsung memeluk desty.
"Maaf.. aku terlalu egois sampai tak memikirkan kondisi mu. Ayo cepat kenakan pakaian mu. Aku akan segera memanggil dokter kesini."
Desty masih dalam keadaan bingung. "Ada apa dengan nya?" Namun tangan nya tetap bergerak dan mulai mengaitkan bra nya yang di bantu oleh orland.
"Aku belum mengganti pembalut.. aku mau ke kamar mandi dulu"
"biar aku temani.."
"Tak perlu.. aku hanya perlu mencuci bagian itu saja.. kau tetap disini.. aku tak akan lama.."
"Tidak.. aku tak ingin meninggal kan mu.."
"Aku sudah baik-baik saja.. kau tak perlu cemas.."
"Kataku tidak ya tidak!!"
"Oh tuhan.. terserah lah.." desty pun berjalan memasuki kamar mandi sambil sebelah tangannya menggendong botol infush dan diikuti oleh orland di belakang nya
Dukung author terus dengan menyumbangkan powerstone nya..
lebih banyak powerstone, lebih cepat author update..
Saya sudah memberi tag untuk buku ini, datang dan mendukung saya dengan pujian!
Sampai jumpa di bab selanjutnya..