webnovel

my unexpected life

bercerita tentang kisah hidup seorang remaja perempuan yang berjalan bahagia sampai ia mengetahui kepalsuan yang dilakukan oleh kekasihnya bersama teman dekatnya

yoannita · Urbano
Classificações insuficientes
17 Chs

part13

lalu aku pamit keluar dan kembali ke kamarku aku pun melewati tangga dan terlihat di ruang tamu kamu ada seseorang yang sedang yang berbicara dengan Papi didampingi oleh penjaga-penjaga Nya laki-laki yang memakai jas hitam dan kacamata hitam udah kaya orang penting aja deh .

akupun menghiraukannya dan aku dengan cepat ke kamarku melewati tangga agar tidak ada yang menyadarinya kan nggak enak kalau ketahuan.

di kamar aku pun berpikir mengingat kembali kejadian yang dulu aku bangun sebuah kamar terlihat kamar itu itu berada di dalam bar berarti bisa jadi dia tamu VIP juga sama sepertiku masalahnya adalah aku tidak menemukan kan rekaman video yang menunjukkan kan aku keluar bersama laki-laki dan memasuki ruangan lain atau bisa jadi rekaman video itu sengaja dihapus oleh pihak lelaki itu siapa sebenarnya laki-laki itu Kenapa dia bisa mempunyai akses seperti itu apakah dia orang dari pemerintahan ataukah dia orang dari keluarga bangsawan aku terus berputar berputar di kamarku sambil memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi tapi tidak menemukan hasilnya dan aku kebingungan sendiri aku pun lelah dan duduk di kasur ku aku pun mempunyai ide dan aku aku mau mencet telepon yang ada di kamarku ucapkan nomor untuk panggilan di ruang pelayan dan meminta salah satu pelayan untuk datang ke kamarku membawa ponselnya Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu dan aku mempersilahkannya masuk "nona saya sudah membawa ponsel saya nona" ucapnya sambil membungkuk menyerahkan ponselnya padaku, akupun berdiri menghampirinya "oh oke aku pinjam sebentar boleh yah, kamu tetap disini aja gapapankok atau kalah kamu masih ada pekerjaan lain joleh dilanjutin nanti setelah selesai meminjam aku kembalikan" ucapku "baik nona, saya izin undur diri" ucapnya lalu pergi akupun mulai membuka peramban di ponselnya kalau yang gatau peramban itu apa, itu tuh browser, dan aku mencari model hp dan model mobil, setelah memilah milah aku mencatatnya dikertas dan menghapus historynya,

akupun langsung bergegas bersiap siap dan turun kebawah, ternyata diruangan tamu sudah tidak ada orang, akupun ke ruangan pelayan dan menitipkan ponsel pelayan tadi ke kepala pelayan memintanya mengembalikan dan menyampaikan terimakasih karna telah meminjamkan ponselnya, lalu aku ke kamar papi mami,

kuketuk pintu dan aku masuk dikamar hanya ada mami, "mi aku pergi keluar yah, oh iya papi dimana yah mi " "oh iya boleh tapi hati hati yah, papi lagi diruang kerjanya, kamu sudah makan tadi?" "sudah mi yauda makasih ya mi" ucapku lalu aku keluar kamar dan menuju ke ruang kerja papi ku ketuk pintu dan masuk ruangan ternyata tamu tadi ada diruangan kerja papi lalu aku memberi salam dan mendekat ke papi akupun membisikkannya sesuatu "papi, aku pergi yah, hp aku tidak bawa, aku tidak akan pergi lama lama"lalu papi mengangguk dan akupun pamit undur diri,

keluar dari ruang kerja Papi aku pun kembali ke ruang pelayan kan disana ada beberapa pelayan yang sedang istirahat dan ada kepala pelayan yang sedang merinci pengeluaran aku pun mendekatinya

"pak hao disini ada yang punya motor tidak? atau mobil gitu" ucapku lalu pak haopun terlihat kebingungan dan para pelayan kaget langsung berdiri siap "mm itu nona, nona kan punya mobil" ucap salah satu pelayan yang langsung di hadiahi pelototan oleh seisi ruangan, ya akunsih engga yah,

lalu dia meminta maaf dan menundukkan kepalanya gemetaran badannya, ya iya lah siapa yang ga gemetar kalo di pelototi orang sesisi ruangan, akupun tersenyum "sudah gapapa, kasian anak orang di pelototi, aku tuh mau pinjam aja punya para pekerja, soalnya aku lagi mau bikin surprise buat temen aku, kalo make punyaku nanti ketahuan dong" ucapku lalu pak hao berdeham "ehem nona, tidak pantas bagi nona untuk memakai kendaraan kami ,kami akan merasa berdosa jika melakukan itu" ucapnya, hais pikiran kolor mendewakan tuannya "hais apa sih pak hao gaada lah dosa dosa cuma begitu mah, dosa tuh kalau kita berbuat hal hal buruk, kan ini berbuat baik, lagian yah apa sih yang ditakutin, kita sama sama manusia kok, jangan gitu lah kaya apa aja pak hao ini" ucapku sambil menepuk pundak pak hao "jadi siapa yang mau minjemin kendaraannya, motor atau mobil tidak masalah" ucapku melanjutkan tapi mereka tetap diam saja.

"oh gitu yah mainnya diam diaman oke"ucapku lalu membalikkan badan dengan marah (pura pura marah sbenarnya) lalu pak hao membuka suara cia ilah buka suara "nona kalau nona mau saya bisa menelfon taxi untuk nona" ucapnya akupun berbalik badan lagi dan menghampirinya "gini deh punya pak hao aja aku pinjem yah, aku bakal pergi sendiri kok" ucapku "nona tidak baik nona menyetir sendirian karna nona beberapa hari lagi ada pengumuman kelulusan karena pamali takut ada kejadian yang tidak diinginkan" ucapnya akupun menghela nafas "yaudah pake supir deh atau pelayan aja yg nyetir, yah yah boleh yah" ucapku "baiklah kalau begitu saya akan meminta beberapa pelayan untuk mendampingi nona dan pengawal juga" "et et et tidak tidak cukup 1 orang aja yang ikut" ucapku lalu pak hao mengiyakan "yauda aku tunggu diluar, makasih yah pak hao yang baik" akupun keluar ruangan tersebut dan menunggu diluar,

mobil avanza putih muncul didepanku dan keluar supir membungkuk lalu pak hao keluar "nona saya yang akan menemani nona" akupun menghela "pak hao, bapak dirumah aja kawal yang dirumah, suruh yang lain aja, atau hari ini jadwalnya siapa yang libur suruh dia aja yg nemenin, kalo pak hao yang nemenin malah ketahuan dong nanti sama temenku yang mau aku surprisein" ucapku lalu pak hao pun terlihat berfikir sebentar dan memencet ke alat yg ada di kupingnya ya itu alat komunikasi para pekerja disini sih, gatau deh namanya apa, yg punya ide nya si papi "wiqi hari ini kamu libur kan? temani nona untuk belanja perlengkapan sekarang" ucapnya lalu tak berapa lama si wiqi menghampiri dengan mengenakan pakaian pelayan "hiiih ya ampun jangan make seragam dong, kan kamu libur hari ini, pake aja baju kamu yang biasa buat libur, anggap aja hari ini kita jalan jalan sama temen gitu" ucapku lalu pak hao dan si wiqi bertatap tatapan dan pak hao mengangguk wiqi pun pamit undur diri dan tak beberapa lama kembali dengan pakaian biasa, mengenakan kaos dan celana jeans serta sepatu kets "nah mending deh begini yaud ayok berangkat" ucapku lalu meminta kunci mobil ke supir tapi supir hanya menatapku "hais aku kan udah sama dia, gaperlu supir laah" ucapku lalu pak haopun mendekatiku "maaf nona, alangkah baiknya dengan supir, jadi ada yang bisa jagain nona" akupun menghela nafas "yauda kalo gitu suru dia ganti baju make baju biasa aja gausa make seragam" ucapku lalu pak haopun memerintahkan si supir untuk mengganti bajunya, dan dia undur diri tak berapa lama dia kembali menggunakan pakaian biasan dan kamipun masuk mobil dan pergi