webnovel

Hadiah Kecil Nita untuk Nara

Mereka sudah sampai di tempat yang dimaksud oleh Shifa yaitu sebuah klub malam di pinggiran kota.

sedari tadi di dalam mobil Nara nampak tidak nyaman dengan pakaian yang dia kenakan dia sesekali menarik kebawah rok yang dipakainya.

Ya, dia memakai setelan rok pendek diatas lutut berwarna marun dan atasan yang terbuka berwarna putih.

Shifa yang tadi melihat Nara merasa risih dibuatnya.

"Haduh Ra,sudah jangan di tarik-tarik seperti itu bajunya?"ucap Shifa

"Shifa,bukankah baju ini terlalu terbuka?"

"Lalu rok ini juga terlalu pendek!"ucapnya lagi

"Nara,percaya sama aku kamu itu cocok pake baju ini,kamu itu cantik!kamu ingatkan apa yang di katakan pria brengsek itu?apakah kamu ingin terus di pandang sebagai wanita yang tidak menarik?"tanya Shifa

Nara menggelengkan kepalanya, tentu saja dia tidak ingin hal seperti itu.

"Kalo begitu kamu harus bisa buat dia menyesal telah menduakanmu."ucap Shifa.

Nara menganggukan kepalanya,apa yang di katakan sahabatnya itu ada benarnya dia tidak boleh mau harga dirinya di injak-injak seperti ini.

Setelah Shifa membujuk Nara akhirnya mereka keluar dari mobil.

Namun.....

Nara menatap Shifa dengan tatapan penuh tanya.

"Klub malam?jadi ini tempat yang kamu maksud?"tanya Nara

Shifa hanya tersenyum menunjukan deretan giginya.

"Hehe...iya ini tempatnya!"ucap Shifa sambil menyengir dia tahu pasti Nara akan bereaksi seperti ini pasalnya dia tahu Nara tidak pernah suka hal seperti ini.

"Aku ingin pulang saja!"Ucap Nara mencoba untuk berusaha pergi dari tempat itu.

Namun dengan cepat Shifa menghentikannya

.

"Aaa..Nara aku mohon sekali ini saja kamu ikut gabung sama kita,ya?"bujuk Shifa kepada sabahabatnya itu.

"Kamu tahu kan aku tidak suka tempat seperti ini?"ucap Nara

"Aku tahu,tapi setidaknya sekali ini saja?kamu tidak ingat hari ini hari special buat Nita sama kevin?setidaknya kamu lakukan demi mereka,ya?" bujuk Shifa lagi .

Nara menghela nafas beratnya.

"Hah...kenapa dari semua tempat harus disini sih?"ucap Nara

"Berarti sekarang kamu mau kan masuk kedalam?"

"Hah..terserah deh!"ucapnya pasrah tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Setelah berhasil membujuk Nara,

Mereka pun akhirnya masuk kedalam,

suara keras musik terdengar di seluruh penjuru ruangan yang dihiasi dengan lampu kerlap kerlip warna-warni,bahkan untuk bicara saja kita harus sedikit berteriak akibat sangking kerasnya musik di dalam ruangan ini .

Di dalam ruangan penuh dengan kerumunan orang-orang yang menari di iringi musik Dj.

Di tempat duduk di paling pojok sudah ada Nita dan Kevin yang sudah menunggu mereka sedari tadi.

Nara berjalan melewati kerumunan pria yang menatapnya sejak tadi datang.

bahkan ada beberapa pria yang menggoda Nara dan Shifa.

berbeda dengan Nara,Shifa justru malah meladeni godaan mereka dengan nada genit.

karena shifa juga tipe wanita playgirl yang suka berganti pasangan jadi dia tidak asing lagi dengan yang namanya godaan dari pria hidung belang seperti mereka.

"Hai cantik,mau kemana mending disini saja bareng kita?"ucap pria tinggi putih Yang tiba-tiba memegang tangan Nara sontak saja membuat dirinya terkejut.

"Tolong lepaskan tangan saya?" Nara berusaha melepaskan tangannya.

"Kalau saya tidak ingin melepaskannya bagaimana?"ucap pria itu dengan tersenyum miring.

"Lepaskan tangan saya?Selagi saya masih meminta baik-baik kepada Anda?"

Shifa dengan tenang menggenggam tangan pria yang memegang tangan Nara.

"Hei,jangan kasar seperti itu dong sayang!"ucap shifa mencoba mengalihkan perhatiannya.

dan melepaskan tangan Nara darinya.

"Naraa...Shifaa!!"teriak Nita melambaikan tangannya ke arah mereka.

Shifa memberikan isyarat ke pada Sahabatnya itu untuk menunggunya sebentar.

Dia mendekatkan bibirnya di telinga pria itu dan membisikan sesuatu kepadanya.

"Asal kamu tahu,dia itu terlalu baik untuk pria hidung belang seperti kamu?Jika kamu mengusiknya maka kamu bisa berakhir di penjara,mengerti?" bisik Shifa dengan tersenyum lalu dia menarik Sahabatnya itu dan pergi meninggalkan pria itu yang nampak terlihat kesal dengan perkataannya.

"Maaf semuanya kita lama!tadi ada kejadian tak terduga berkat wanita cantik dihadapan kita ini."ucap shifa menggoda Nara

"Apaan sih!"

Nita mendekati dirinya

"Nara kamu gapapa kan?Pria brengsek itu tidak melakukan sesuatu kepadamu kan?" ucap Nita khawatir lalu memeriksa keadaanya.

"Aku gapapa!kamu tidak usah khawatir."

"baik-baik apanya!asal kalian tahu ya tadi kalo kalian liat di pantai dia itu kacau sekali." ucap Shifa mengejeknya.

"Benarkah?seorang Nara Aquila seorang pengusaha kaya dan muda?"

Nara hanya menghembuskan nafas kesalnya saat kedua temannya itu mengejeknya.

"Sudahlah! kita disini kan untuk senang-senang jangan kalian terus menerus mengejek Nara?"ucap Kevin

"Iya benar,lebih baik kita habiskan malam ini dengan party!! kita lupakan saja Naufal pria sialan itu Nara."Teriak Nita lalu menarik Nara untuk bergabung dengan kerumunan orang-orang yang sedang menari di ikuti oleh Kevin dan Shifa.

Dia melihat sekelilingnya,awalnya Nara merasa masih kaku dan malu untuk menari namun karena di tempat ini semua orang saling mencari kesenangan sendiri dan tidak begitu memperhatikannya akhirnya dia perlahan mulai bisa mengikuti irama musik dan menari tanpa khawatir akan pandangan orang lain terhadapnya.

____________

setelah lelah menari mereka duduk sambil mengobrol untuk menghilangkan rasa lelah.

Nara meminum jus nanas yang tadi dia pesan karena dia tidak bisa meminum alkohol jadi dia memilih jus.

"Bagaimana rencana bulan madu kalian?"tanya Nara kepada Nita dan Kevin.

Ya,seperti yang kalian tahu Kevin dan Nita sudah melangsungkan pernikahan dua hari yang lalu dan hari ini adalah hari terakhir mereka bersama dengan sahabatnya sebelum mereka pergi berbulan madu.

"Kita bakalan pergi bulan madu ke eropa ke swiss terus kita bakalan tinggal satu bulan disana."ucap Nita

"Baiklah,jangan lupa sebagai hadiah untukku karena telah mengijinkan kalian cuti selama satu bulan bawakan aku kabar baik disana,kalian mengertikan?"

Kevin tersenyum devil menatap ke arah Nita.

"Pastinya dong kalian tidak usah khawatir dalam satu minggu kalian akan mendengar kabar baik."ucap Kevin sambil tertawa

Nita menjitak kepala kevin, dia meringgis kesakitan.

"Seminggu?kamu pikir bikin adonan kue hah?"

"Nita sayang, kamu kan tahu kalo aku itu sangat kuat di ranjang?"ucap Kevin sambil mengedipkan matanya ke arah istrinya.

"Iiih...sayang kamu jangan bilang gitu dong aku kan jadi malu!"

"Kenapa harus malu,kamu harusnya bangga punya suami perkasa seperti aku."

Nita mencium pipi suaminya itu gemas.

kemesraan mereka yang gila membuat Shifa dan Nara yang mendengarnya merasa geli dan ingin muntah rasanya.

"Aduh kalian itu bisa tidak,kalo bicara itu jangan terlalu Vulgar?" ucap Shifa bergidik geli.

"Aku mau ke toilet dulu"ucap Nara

"Aku juga, Ra!lama-lama disini liat mereka rasanya perutku mual!"

akhirnya mereka pergi ke toilet meninggalkan dua sejoli yang sedang bermesraan itu.

Saat mereka sudah pergi Nita merencanakan sesuatu dia mencampur alkohol kedalam minuman Nara.

"Sayang,kamu mau melakukan apa sama minumannya?"tanya Kevin

"Kamu diam,aku hanya ingin memberi sedikit hadiah kepada Nara sebelum kita pergi!"

"Apa gapapa kamu campurin alkohol itu keminumannya?kamu tahukan dia itu tidak bisa meminum alkohol?"

"Kamu tidak usah khawatir!Pelayan...?"Nita memanggil salah satu pelayan Bar lalu dia memesan sebotol air putih.

Selain mencampur minuman Nara dengan alkohol Nita mengeluarkan sesuatu yang lain dalam tasnya,membuat kevin membulatkan matanya menatap istrinya.

"Kamu akan menggunakan itu juga?apa kamu sudah gila sayang bagaimana jika terjadi sesuatu?"

"kamu tenang saja ini hanya sedikit jadi tidak akan apa-apa!siapa tahu nanti dia bertemu seseorang yang akan mengubah hidupnya?"

Setelah mencampur minuman itu Nara dan Shifa akhirnya kembali dari toilet.

"Kalian kenapa kok tiba-tiba suasananya aneh banget?"

"engga kok bukan apa-apa!"ucap mereka bersamaan.

_____________

"Aaahh.." suara wanita mendesah kesakitan

saat sesuatu memasuki dirinya,suara teriakannya itu membuat pria yang bersamanya menghentikan kegiatannya.

"Kenapa?apakah sakit,apa lebih baik kita hentikan saja?"tanya pria itu dengan nafas berat.

Wanita itu menggelengkan kepalanya dengan perlahan.

"Jangan,aku mohon teruskan saja jika kamu berhenti sekarang tubuhku rasanya seperti tersiksa!"