webnovel

My School is a Dangerous Dungeon

"Manusia tidak akan pernah bisa berubah, tidak sampai dia harus menguliti dirinya sendiri dan melepaskan secara paksa." Ash adalah seorang laki-laki yang tidak memiliki hasrat akan kehidupan. hingga dia mendapati sebuah aksiden dan dipaksa untuk memilih.

Rakaaa · Fantasia
Classificações insuficientes
7 Chs

3

Ash perhatikan langkahmu! Teriak kakaknya pada Ash

Ash merasa takjub dengan apa yang dilihatnya dari ruangan dalam bangunan akademi aeon. Matanya terus menyusuri sudut demi sudut, tidak melepaskan detik terkecil sedikitpun. Ada banyak lukisan terpampang dalam bangunan sekolah itu. meskipun sekolah tua, bagian dalamnya terlihat sangat bersih dan terjaga, Lantainya yang mengkilat dan dindingnya yang tidak menyisakan noda seolah-olah telah memasuki dunia yang baru. Perasaan kontras selalu dihadirkan dalam sekolah ini.

Namun seketika dia terdiam, perasaan aneh menusuknya, perasaan yang lazim dia rasakan ketika dia mulai memasuki sekolah baru. bayang-bayang harapan untuk bisa menikmati hidup bagaikan orang sebayanya. Namun keadaan yang tak pernah ramah dengannya, dia terus terperanjat dengan apa yang telah dia lakukan di masa lalu, dan mendapati semua sudah berakhir. Semua terbakar karena satu momen tak tentu. Atas dasar itu, dia tidak pernah membangun sebuah pertemanan dalam kehidupannya. Karena kebiasaan pindah sekolahnya, setiap dia mulai dekat dengan seseorang pada akhirnya dia harus pindah. Lingkaran karmik yang tak berakhir, membuat dia menjadi pribadi penyendiri karena takdir.

Sementara itu, kini dihadapan Ash duduk seorang lelaki berperawakan kurus, dengan janggut putih tebal menghiasi wajah. Dia mengenalkan diri sebagai kepala sekolah. Disampingnya juga duduk kakak Ash sebagai seorang yang merekomendasikanku pada kepala sekolah, namun yang memiliki wewenang akan menerima atau mengusir Ash tetap dari kepala sekolahannya. Lelaki tua itu terus menatap Ash dengan tatapan tajam. Setiap gerak gerik ash tidak lepas dari penilaiannya.

Bagaimana kesan mu dengan sekolah ini?

Seketika dia memecah keheningan. katanya dengan sopan mengawali pertanyaan dengan Ash

Sejujurnya saya kaget ketika melihat sekolah ini dari luar, saya pikir ini semacam penjara yang kokoh. Namun setelah melewati beberapa perjalanan ke dalam sekolah, saya benar-benar tidak bisa bicara banyak. Maksudnya ini benar-benar sesuatu yang luar biasa.

Ya, aku setuju dengan perkataanmu. Setiap orang akan mengatakan hal sama ketika mereka berkunjung disini. Bahkan kakakmu dulu juga mengatakan hal yang sama denganmu. Betapa miripnya kalian berdua.

Apa kau tahu kenapa kau mendapatkan surat undangan dari sekolah? padahal sekolah ini tidak pernah menerima murid pindahan sebelumnya?

Mungkin karena saya punya orang dalam!

Aku tidak menyangka kau akan menjawab seperti itu, tapi itu bukanlah alasannya. Kami sebenarnya sedang mengevaluasi kebijakan sekolah. kupikir kau sudah mendengar tadi dari beberapa murid. Jadi ini kau tidak akan dianggap sebagai murid yang resmi selama beberapa waktu. Kalau kau berhasil melewati waktu percobaan tersebut kau akan secara resmi di anggap sebagai murid disini.

Aku tidak tahu, ternyata ada hal semacam itu, juga. Tapi ya tidak masalah. Asal saya bisa tinggal disini, itu merupakan bayaran yang setimpal.

Tidak hanya itu saja, kalau indeks prestasi mu turun kau akan segera dikeluarkan. Apa kau masih mau lanjut.

Itu bukanlah suatu masalah.

Tampaknya tidak usah membuang waktu terlalu lama untuk melakukan wawancara, kau juga sudah terlihat lelah. yang ingin aku ketahui terakhir adalah apakah kamu pantas untuk sekolah disini? Kau tahu, kakakmu berusaha meyakinkanku untuk memasukkan mu disini, namun aku tidak melihatmu sebagai seorang yang pantas.

Mendengar perkataan nya Ash tampak sedikit kaget dan lalu terdiam, namun dia tidak kehilangan ketenangannya. Dalam pikirannya, dia mencoba merangkai jawaban yang pas. Sementara kakaknya terlihat cemas menanti jawaban apa yang akan diungkapkan adiknya.

Maaf sejujurnya saya sendiri tidak tahu apa yang anda maksud dengan kata pantas? Bagi saya sendiri, tidak ada sesuatu yang sifatnya instan, sebab kepantasan seseorang dinilai dari bagaimana dia mengatasi masalah. Apakah dia menyerah atau masih sanggup untuk berdiri, itu menjadi salah satu dasar penilaian. Bagaimana mungkin nilai seseorang hanya ditentukan oleh sekelompok orang yang memiliki kuasa. Ash terlihat kesusahan menyusun kata-kata yang tepat, dia berulang kali berhenti.

Orang tua itu tersenyum mendengar kata-kata Ash.

Lalu bagaimana dengan dirimu, yang terus mengalami kasus yang sama, disekolah lama mu. bukankah itu artinya kamu tidak bisa lepas dari masalahmu, bukan?

Bagaimana anda tahu? Apakah kakak saya memberi tahu anda?

Kau tidak perlu tahu aku dapat darimana. Tugasmu disini adalah menjawab apa yang kutanyakan. Kau tampak pintar bermain kata-kata, tapi kata-katamu semua berkontaradiksi satu sama lain. sekolah ini tidak menerima pembual.

Laki-laki muda itu terdiam seribu bahasa. Dia tidak pernah menyangka akan mengalami kejadian ini. kata-kata kepala sekolah benar-benar menusuk hati Ash, dia tergoncang mendengar apa yang di katakan orang yang baru dikenalnya bisa mengartikan dirinya secara jelas.

Kalau begitu bagaimana kalau saya bisa buktikan kalau saya pantas! Silakan mengajukan syarat. Saya akan penuhi, kalau saya tidak bisa saya akan keluar dari sekolah ini.

Melihat Ash tiba-tiba serius, kakaknya tersenyum, dia tidak pernah melihat adiknya bertingkah seperti ini.

Bagaimana kalau anda memberinya kesempatan. Saya pikir dia pantas mendapatkan kesempatan untuk membuktikan dirinya. Tentunya saya bicara ini juga berdasarkan dari prestasi-prestasi yang pernah di raihnya. Berdasarkan hal itu tentu bisa jadi pertimbangan.

Sahut kakaknya yang memotong pembicaraan. Dia mencoba membela Ash. Ash yang melihat itu, merasa terharu. Dia tidak pernah menyangka kakaknya akan membelanya. Dalam ingatannya, kakaknya selalu memarahinya dan menjahilinya. Hampir tidak ada kenangan baik tentang kakaknya. Kejadian ini membuat matanya sedikit terbuka dan memberinya secercah harapan.

Aku pikir dari segi kemampuan akademis, dia tidak bermasalah. Namun, memasukan seorang yang memiliki angka kriminal di sekolah ini, bukannya itu akan merusak reputasi sekolah ini? Nicolle, tidakkah kau memikirkan akibatnya untuk sekolah. aku tahu dia adikmu, tetapi kau harus adil dalam bertindak.

Pada akhirnya Ash takluk pada kata-kata kepala sekolah, dia bahkan tidak mencoba mempertahankan dirinya. Segalanya telah usai, harapannya untuk bisa bersekolah disini telah sirna. Pandangan matanya kabur, dia tidak bisa fokus sekarang.

Apa kau baik-baik saja, nak Ash? ada yang ingin kau sampaikan.

Tidak ada! Saya pikir kita sudahi saya pembicaraan yang sudah tidak bermakna lagi. Saya memang tidak pantas untuk sekolah disini.

Dengan suara bergetar, dia mengatakan semuanya. Suara yang tersendat-sendat, kata-kata yang penuh dengan nada kekecewaan. setelah menyelesaikan kata-katanya, dia berdiri dari tempat duduknya. Ash hanya ingin tidur dan kembali ke kehidupan normalnya.

Tunggu, aku tidak bilang kau. Tidak diterima! Hanya saja, ada hal yang perlu kau perhatikan. Mulai besok, kau tidak dianjurkan untuk melanggar satu aturan pun selama enam puluh hari setelah itu kau resmi menjadi murid.

Lalu bagaimaan dengan rekor kriminal ku? Katanya sekolah ini tidak menerima murid seperti ku?

Haha, itu hanya bercanda. Kau benar-benar, terlalu serius ya.

Mendengar itu Ash tercengang, dia merasa dipermainkan oleh orang tua ini. kakaknya yang berada dihadapannya juga ikut tertawa melihat ekspresi Ash yang setengah ketakutan. Kedua orang itu benar-benar menikmati Ash secara tuntas.

Dia pun akhirnya memutuskan berlari keluar dari ruangan sekolah dengan wajah yang tidak senang. sementara rintik gerimis telah berlangsung semenjak tadi. Menambah kesan ketidaksempurnaan harinya.