webnovel

My Psycho Husband (Indo)

Bagaimana jika suatu pagi anda terbangun ditempat yang asing ,ditambah lagi pengakuan seorang lelaki kejam yang mengklaim bahwa kau adalah istrinya? Farsya, wanita itu dikekang dibawah kuasa lelaki arogan yang sangat jahat. Memperlakukan dirinya dengan kasar, bukan lagi menjadi hal asing dihidup Farsya.

laisastory · Adolescente
Classificações insuficientes
14 Chs

Menyembuhkan?

Farsya berjalan mengelilingi rumah besar ini. Dia melihat ada seorang pelayan yang terlihat tua itu sedang memasak.

Farsya berjalan mendekati dan tersenyum dengn ramah.

"Non Farsya, bukan?" Sapaan pertama yang di dengan nya oleh orang ini.

Farsya mengangguk. "Iya."

Rupa nya semua orang yang berada di rumah ini telah mengenal nya.

"Biar saya saja yang memasak nya." Ucap Farsya dengan sopan. Dia tak tega melihat perempuan yang sudah tua tetap di pekerjaan.

"Eh tidak perlu non. Tuan muda akan marah besar jika mengetahui ini."

Farsya mengerti 'tua muda' yang dimaksudkan itu adalah David. Tapi dia bingung mengapa David harus marah akan hak sepele ini.

"Mengapa?"

"Tentu saja karena kau istri nya."

Oh jawaban yang sangat-sangat tidak membantu.

"Em, bibi sudah lama kerja disini?" Tanya Farsya mulai kepo.

"Iya, sejak David masih kecil."

Farsya mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti.

"David anak satu-satunya dari lima bersaudara di keluarga ini."

Farsya mulai menegaskan badan nya. Pembicaraan yang semakin seru.

"Jadi empat saudara lain nya ada perempuan, yang pernah datang kesini beberapa hari yang lalu bukan?"

Bibi berbicara sambil menggerak-gerakan tangan nya yang memegang spatula.

"Betul sekali. Sebenarnya dia mempunyai seorang kaka laki-laki. Tapi, tuhan lebih menyayangi Sandi. Dia meninggal saat David berusia enam tahun."

Farsya sedikit terkejut. "Sandi?"

"Iya, kaka David. Dia meninggal dan David mulai berubah. Dia lebih banyak diam dan tempramen."

Farsya setidaknya tahu alasan mengapa laki-laki itu sangat cepat marah.

Tak berselang lama, wajah bibi terlihat pucat dan takut. Bunyi langkah pun semakin terdengar.

Farsya menolehkan kepala nya pada sumber suara, itu David.

"Sepertinya kalian sudah berbicara banyak." Ucap nya.

Farsya semakin heran saat melihat seorang paruh baya ini semakin panik. Apakah David seseram itu, pikirnya.

David menatap tajam orang itu, kemudian tangannya meraih tangan Farsya dan membawa nya ke kamar.

Farsya tak setakut sebelum nya. Setidaknya nya Farsya mengetahui kalau laki-laki ini mempunyai sisi baik.

"Kau sudah mengetahui terlalu banyak tentang diriku."

Farsya tak menghiraukan ucapan David, menganggap nya sebagai angin lewat.

"Berani sekali kau mengabaikan ku."

Farsya tetap memilih diam. Dia tak ingin berbicara yang akan semakin memicu kemarahan David. Namun tanpa sadar sikap siang nya lah yang membuat David marah.

PRANK

Farsya terjingkit kaget, dirinya memandang pada kaca yang di hancurkan oleh David dengan tangan nya sendiri.

"Apa kau gila?" Ucap nya shock.

"Ya, biar ku tunjukan ke gilaan ku." Jawab nya dengan senyum jahat.

Farsya mulai bergetar, dia tak yakin apakah dia akan baik-baik saja setelah ini.

David mulai melangkah mendekati Farsya dengan senyum jahat nya.

Mulai membelai leher milik Farsya. Sebelah tangan David memegang lehernya dengan kuat kemudian mencekik nya.

Napas Farsya tersengal-sengal, dirinya memukul mukul tangan David yang berada di lehernya. Percuma, itu tak akan berhasil.

Namun setelah itu David melepaskan tangan nya dari leher Farsya. Farsya terbatuk-batuk. Laki-laki ini memang gila.

"Tenang saja, aku tak akan membunuh mu." Ucap nya dengan santai, seakan tak terjadi apapun.

"Lebih baik kau membunuh ku dari pada harus menyiksa ku seperti ini." Ucap nya dengan pelan, layak nya orang yang tidak berdaya.

"Tidak, tidak akan."

Farsya masih mengatur napas nya yang belum normal. Dia sangat shock dengan apa yang telah terjadi. Pria ini benar-benar psychopath.

David pun mulai melangkah kan kaki nya keluar dari kamar ini. Dan Farsya bersyukur akan hal itu, dirinya tak yakin akan sanggup berapa lama lagi hidup dalam rumah ini. Rumah ini sangat sengsara, tak ada kebahagiaan yang tersedia di dalam nya.

Farsya merasa tak berdaya di bawah kekangan pria itu. Dia tak bisa berontak, semakin keras berontak maka semakin kejam pula Davud kepada nya.

"Apa kau baik-baik saja, nak." Itu Kisya, ibu dari David. Dia terlihat sangat cemas, matanya menjelaskan segala kekhawatiran nya.

"David melukai mu?"

Farsya ingin sekali berteriak dengan keras 'iya, David melukai mental dan fisik ku'. Tapi Farsya tak tega berkata seperti itu, mama David sangat baik dan Farsya tak sanggup untuk membuat nya bertambah khawatir.

"Tidak apa." Ucap Farsya dengan senyum nya. Meyakinkan bahwa dirinya benar-benar tidak terluka.

"Huh, syukurlah." Kisya menghembuskan napas lega.

"Mama mengira David akan melukai mu, ternyata tidak."

'Iya, betul sekali. David hampir saja membunuh ku.' Batin nya berteriak keras.

"Tidak, David tidak melukai ku. Tak perlu khawatir."

"Farsya, mama sudah menganggap mu seperti David. Kalian telah menikah dan mama berharap David bisa berubah bersama mu."

"Berubah?"

Kisya mengangguk. "Mengubah sifat kejam dalam dirinya."

Farsya mulai mengerti. Sifat kejam dalam diri David ternyata tak hanya di tunjukan kepada nya, namun Sifat itu sudah melekat dalam diri.

"David ada di ruang kerja, jika kau siap temui dia. Mama akan segera keluar." Setelah mengucapkan itu Kisya langsung berjalan keluar.

Farsya mulai mencerna ucapan-ucapan dari Kisya. Berbagai pertanyaan mulai bermunculan di kepalanya.

"Mengapa orang tuanya sendiri tak bisa menyembuhkan sifat David." Ucap nya beranalog.

Lalu otak nya kembali mencerna perkataan Kisya. Buat apa Farsya menemui David di ruang kerja nya, dia bahkan tak yakin jika David sudah meredamkan amarahnya.

Namun gerak tubuh nya berlawanan dengan otak nya. Kaki Farsya mulai melangkah berjalan ke arah ruang kerja David. Dirinya tak bisa hanya berdiam diri saja.

Farsya berhenti tepat di depan pintu ruang kerja milik David. Tangan nya dengan ragu mulai bergerak membuka ruangan ini.

Gelap, hanya ada satu titik cahaya di ruangan ini. Matanya mulai menjangkau ke segala arah. Dirinya terkejut, di seluruh dinding di ruangan kamar ini di penuhi oleh gambar dirinya. Mengapa seluruh ruangan milik David selalu dipenuhi gambarnya.

Pandangan nya beralih pada seseorang yang berdiri dengan membelakanginya. Farsya mendekati lelaki yang sudah pasti David orang nya.

Saat langkah Farsya semakin dekat, David berbalik menghadap nya dengan tersenyum manis.

Untuk beberapa saat Farsya hanya terdiam menatap wajah David. Bukan, bukan senyum jahat.

"Ruangan ini, mengapa di penuhi oleh foto ku?" Bola matanya kembali menelusuri tempat ini.

"Kenapa semua ruanganmu dipenuhi gambarku, aku sudah melihat dua ruangan yang dipenuhi gambarku," gerutunya.

"Karena itu kamu."

Farsya menatap aneh pada David saat mendengar jawaban yang menurut nya tidak nyambung.

"Kau terlihat ling-lung." Ucap nya dengan jujur.

Kali ini David yang terlihat bingung. "Ling-lung?"

"Iya, seperti orang bingung. Ah tidak, seperti orang gila."

David tertawa keras mendengar penuturan dari wanita nya. Polos sekali istri kecil nya ini.

Sedang Farsya, menikmati tawa David. Sepertinya ini kali pertama nya melihat David tertawa lepas seperti ini.

Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!

laisastorycreators' thoughts