webnovel

My Psycho Husband (Indo)

Bagaimana jika suatu pagi anda terbangun ditempat yang asing ,ditambah lagi pengakuan seorang lelaki kejam yang mengklaim bahwa kau adalah istrinya? Farsya, wanita itu dikekang dibawah kuasa lelaki arogan yang sangat jahat. Memperlakukan dirinya dengan kasar, bukan lagi menjadi hal asing dihidup Farsya.

laisastory · Adolescente
Classificações insuficientes
14 Chs

01. Psycho

Farsya mengerjapkan matanya menyesuaikan dengan cahaya yang masuk ke dalam matanya. Kemudian menggeliat kan tubuhnya.

Saat mata nya benar-benar melihat dengan jelas, Farsya langsung terduduk, kaget.

Kamar dengan nuasana putih ini bukan lah milik nya. Hingga otak nya mengingat kejadian malam tadi.

Flashback on.

Farsya berjalan keluar dari kamar kos nya saat perutnya tidak bisa menahan lapar. Ini sudah jam sebelas malam, Farsya bukanlah orang penakut atau terlalu berpikiran parno tentang hantu-hantu.

Farsya menghembuskan napas kecewa saat melihat wartek yang di harapkan nya telah tutup. Dia mengira kalau warung ini akan tetap buka sampai jam dua belas, namun tidak dengan hari ini.

Dirinya berjalan pulang menuju kos. Yap hanya berjalan, jarak antara kos dan warung sangat dekat jadi tidak perlu alat transportasi, pikirnya.

Setelah beberap langkah berjalan pulang, Farsya merasa di ikuti. Dia was-was dengan arah mata yang tidak tahu arah nya dan dengan langkah kaki yang semakin cepat.

Tujuan nya kali ini hanyalah sampai di kos dan mengunci pintu setelah itu tidur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuh nya.

'Tidak apa, itu hanya pikiran buruk yang tidak benar saja.' Farsya beranalog, mencoba meyakinkan dirinya atau mencoba membodohi diri sendiri, karna Farsya sangat yakin apa yang dirasakannya nyata.

Saat tangan nya telah mencapai pintu, badan nya di tarik mundur. Mulut nya dengan spontan ingin berteriak, tapi tak bisa saat orang itu juga menyekap mulutnya.

Tiba-tiba kepala nya pusing, pandangan nya pun mulai semakin memburam sampai akhirnya gelap.

Flashback off.

Pandangan Farsya ke kanan dan kiri, dia tidak menemukan siapapun di dalam ruangan ini. Sampai mata nya memandang pada dua pintu yang berada tidak jauh dari pandangan mata nya.

Farsya berjalan mendekati salah satu pintu lalu membuka nya dengan perlahan.

"AAAAA."

Farsya membulatkan matanya, seiring dengan teriakan yang juga di keluar kan nya. Dia menutup mata dengan rapat.

Farsya tidak akan pernah menyangka jika dia akan menyaksikan hal di luar dugaan nya dengan mata nya secara langsung.

Di depan nya, banyak sekali orang-orang yang merintih, menjerit sakit. Namun bukan hal itu yang menjadi pusat perhatian nya melainkan pedang yang tertusuk tepat di dada seorang laki-laki dengan darah yang mengucur deras.

Jantung milik Farsya berpacu tiga kali lebih cepat. Tubuh nya mengeluarkan keringat dingin dengan badan yang bergetar.

Di depan nya, dia menyaksikan secara langsung saat pedang tajam itu menusuk dada laki-laki yang terbaring dengan mata yang tetap terbuka meski pedang itu sudah menancap di tubuh nya.

Farsya merasa mual dengan mata yang semakin buram, hingga tak lama dia ambruk tak sadar kan diri.

Oh God, seperti nya ini adalah kali pertama nya tak sadar kan diri selama dua puluh tahun.

...

Farsya membuka mata nya secara perlahan, rasa pusing yang pertama kali mendominasi keadaan nya saat ini.

Matanya menoleh ke samping kiri dan kanan. Di sekeliling nya ada beberapa orang sambil melontarkan senyuman mereka pada Farsya.

Bukan nya balik tersenyum, Farsya malah menangis tersedu.

'Apakah ini akhir hidup ku, mereka pasti menjual belikan organ tubuh ku.' Batin nya.

"Huaa, aku belum siap meninggal." Ucap nya histeris, tak memperdulikan orang sekitar nya.

Tak peduli dengan siapa yang mengelus punggung nya, mencoba menenangkan. Farsya tetap menangis dengan histeris, tak memperdulikan orang sekitar.

"Tidak apa." Ucap seseorang sambil mengelus punggung nya.

Farsya mulai menatap orang itu. Dia adalah seorang wanita cantik. Seumuran dengan nya, mungkin.

"Kami bukan orang jahat, jangan khawatir." Ucap nya kembali menenangkan Farsya.

Farsya mulai menimbulkan banyak pertanyaan di benak nya.

"Apakah tempat ini milik kalian?" Tanya nya sambil menatap satu persatu dari mereka.

Farsya baru menyadari, semua orang asing yang ada di sekeliling nya ini adalah perempuan.

Ada yang menggeleng namun juga ada yang mengangguk, menjawab pertanyaan Farsya.

Farsya terlihat bingung.

"Begini, tempat ini adalah milik saudara kami." Kali ini seorang perempuan dengan bak model yang berbicara.

"Saudara kalian?" Farsya masih sangat bingung dengan  keadaan nya sekarang. Apakah dia pernah punya masalah dengan keluarga ini, pikirnya.

"Kau tidak tahu siapa pemilik tempat ini?"

"Oh wait, artinya kau tidak pernah bertemu dengan pria itu."

Satu persatu pertanyaan langsung di utarakan oleh mereka, kecuali orang yang tadi mengelus punggung nya.

Farsya semakin bertambah bingung. Bukan nya mendapat jawaban malah mendapat pertanyaan.

"Sudah sudah." Ucap wanita yang mengelus nya tadi menegur perempuan-perempuan yang berisik mengutarakan banyak pertanyaan.

"Em begini, jadi yang memiliki tempat ini adalah anak saya."

Farsya sedikit tidak percaya dengan ucapan wanita itu. Bagaimana bisa wanita itu masih terlihat sangat muda dan cantik padahal sudah memiliki anak-anak yang sudah dewasa.

"Kamu pasti akan bertemu dengan pemilik tempat ini." Sambung wanita tu dengan senyum bahagia.

"Kenapa saya harus bertemu dengan nya?"

Mimik mereka tiba-tiba berubah. Entah apa maksud nya, Farsya tak begitu pandai dalam pemahaman ekspresi seseorang.

"Kau tidak ingin bertemu dengan nya?" Ucap salah seorang dari mereka.

Farsya bingung, dia tak breaksi apapun.

"Perkenalkan dulu, saya Kisya. Kau bisa panggil saya mama, seperti mereka." Ucap perempuan itu memecah keheningan.

Farsya semakin bingung.  Kenapa dia harus bertemu dengan pemilik rumah ini, apa urusan nya, dan kenapa juga dia harus memanggil wanita itu dengan sebutan mama padahal mereka adalah orang asing.

Semua pertanyaan terlanjur di dalam otak nya.

"Jangan canggung begitu, kami adalah keluarga mu dari sekarang. Kau tidak perlu takut, aku sangat yakin David akan melindungi mu."

"Apa yang kalian bicarakan dari tadi, aku tidak mengerti." Ungkap nya jujur.

Suasana tiba-tiba hening saat ada lelaki yang memasuki kamar ini.

Lelaki tinggi dan berotot dengan kulit yang tidak hitam namun juga tidak putih. Matanya dengan tajam menatap Farsya.

Di tatap dengan tajam seperti itu membuat Farsya takut. Jantung nya berdetak cepat, lelaki itu terlihat memandang nya dengan tidak baik.

"Ehm, kalau begitu kami pergi dulu." Salah satu dari mereka berucap demikian kemudian meleset pergi.

Ingin rasanya Farsya berteriak kepada mereka untuk tidak meninggal kan nya disini.

Lelaki itu mendekati nya kemudian duduk di hadapan nya dengan jarak yang sangat tipis.

Dengan tersenyum jahat lelaki itu berkata. "Halo, nyonya Santrago."

Tangan laki-laki itu membelai wajah nya. Farsya langsung menepis nya.

Ekspresi wajah pria itu langsung berubah drastis, terlihat sekali ekspresi marah yang tak bisa di sembunyi kan nya.

"Berani nya kau." Ucap nya dengan sangat pelan namun dalam.

"Kau tidak ada hak untuk menepis ku, kau itu adalah istriku. Milik ku, dan apa yang telah menjadi milik ku tidak akan pernah bisa melawan ku!"

Farsya sangat terkejut mendengar penuturan laki-laki itu. Ini benar-benar di luar dugaan nya.

Hi, terimakasih yang sudah baca.

Lanjut?

Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!

laisastorycreators' thoughts