webnovel

My novel came alive

Maousama · Fantasia
Classificações insuficientes
1 Chs

1

Namaku Yui Mikhaela, siswa kelas 1 SMA. Selain seorang pelajar, aku juga adalah seorang penulis novel. Aku mulai mengarang novel sejak masih SMP.

Salah satu novel ku yang terkenal berjudul 'White warewolf', aku senang dengan penjualannya yang sampai 300 ribu copy. Sejak itu aku mulai bersemangat membuat novel novel lain.

Tetapi novel ku terus menerus di tolak oleh penerbit, setelah itu aku mulai berjuang siang dan malam untuk menulis novel, sampai sampai aku harus absen dari sekolah untuk menulis novel.

'Yu-chan' adalah nama pena ku, aku memiliki seorang illustrator dengan nama pena 'ReDraw'. Tetapi kami belum pernah sekalipun bertemu

Tidak ada yang tahu kalau aku penulis novel di kelas ku, kecuali hanya ada satu orang. Dia adalah seorang penjual novel ringan, untungnya dia tidak membeberkan rahasia ku kepada orang lain di kelas.

Aku adalah seorang yatim piatu, kedua orang tuaku mengalami kecelakaan beruntun di tol, 1 tahun yang lalu. Sekarang aku hanya tinggal sendirian, tetapi ada Paman ku yang sekali kali mengecek keadaan ku.

Aku juga selalu ditawari makan dengan tetangga sebelah, karena aku juga tidak mempunyai uang jadi aku selalu makan dengan tetangga ku.

Tetangga ku seorang nenek nenek berumur 60 tahun, dari kecil dia selalu merawat ku kalau kedua orang tuaku pergi bekerja. Dia adalah nenek yang sangat baik hati.

Ahh, aku mengantuk sekali, tapi aku harus terus menulis novel soalnya besok adalah hari terakhirku. Aku harus cepat cepat menyelesaikan novel ini.

Kring!! Kring!!

Suara jam Becker berdering sangat keras di dekat ku, aku melihat jam ternyata jam sudah menunjukan jam 10 malam. Aku melanjutkan menulis novel dengan sangat cepat.

Setelah beberapa lama kemudian akhirnya aku menyelesaikan novel ku, jam sudah menunjukkan angka 12 malam. Aku harus segera tidur untuk besok sekolah.

Aku menggosok gigi dengan bersih setelah itu aku langsung menuju ke kamar ku, aku lupa kalau ada tugas dari sekolahku. Dengan cepat aku langsung mengerjakannya.

aku sudah terlalu lelah. Tak banyak lagi bertingkah, langsung mengganti baju dengan sebuah piyama. Terbaring lelap di atas kasur empuk yang menunggu kedatanganku. Sungguh hari yang melelahkan.

Di tempat yang sama

tiba tiba seorang wanita tidak mengenakan apa apa keluar dari novel yang di buat oleh Yui, tanpa pikir panjang wanita itu langsung tidur di sebelah Yui dalam keadaan telanjang bulat.

Keesokan harinya.

Aku merasakan sebuah kelembutan, aku tidak tahu apakah yang sedang ku pegang. Aku membuka mataku perlahan lahan.

Aku melihat seorang wanita tapi itu mustahil karena aku tinggal sendirian di rumah ini, mungkin karena kelelahan aku berhalusinasi.

Tetapi benda apa ini yang lembut ini, aku membuka mata ku sebesar besarnya.

Wahh!! Aku terkejut melihat seorang wanita tidur di sebelah ku, ternyata tanganku sedang meremas dadanya. Aku cepat cepat melepaskan tanganku.

Wanita cantik berambut putih, dia tidak mengenakan pakaian hanya telanjang bulat di tutupi selimut. Dia memakai sebuah kalung dan di tengah kaung itu ada taring.

Bentar bentar kenapa ada wanita disini, bukannya aku selalu mengunci rumah, kenapa dia bisa masuk kesini? Tapi dia benar benar mirip dengan karakter di novel 'White warewolf'.

Dia terbangun, apa yang harus kulakukan sekarang? Ahh aku sangat panik sekali, aku turun dari tempat tidurku.

Walaupun masih bangun tidur, dia tetap cantik. Tanpa ku sadari, aku terus menatap nya dari tadi.

"Selamat pagi" ucapnya

"Selamat pagi"

Ehh bentar!! Kenapa aku malah menjawab sapaannya? Bagaimana kalau orang lain tahu kalau ada seorang wanita di rumahku pasti mereka akan berpikir macam macam tentangku.

"Siapa kau?"

"Aku, aku juga tidak tahu"

Kenapa dia tidak tahu tentang dirinya sendiri, aku harus cepat cepat mencari baju untuk menutupi tubuhnya. Aku berlari menuju lemari, aku mengambil sebuah baju kaus milik ayahku.

Aku memberikan kaus ini kepadanya, sepertinya dia tidak tahu bagaimana cara memakai baju? Wanita yang aneh tetapi gara gara dia cantik, aku akan membantunya memakai baju.

Setelah dia sudah memakai baju, aku melempar beberapa pertanyaan kepadanya tetapi dia terus menerus menjawab 'aku juga tidak tahu'.

Apakah dia hilang ingatan? Tapi kenapa dia ada di kamarku?dan kenapa dia telanjang bulat tanpa malu sedikit pun.

Kring!! Kring!!

Jam Becker berdering, aku melihat jam sudah menunjukan setengah tujuh. Aku akan terlambat sekolah, aku berlari ke kamar mandi dan mengganti pakaianku dengan seragam sekolah.

Dia hanya diam dan memperhatikan ku saja. Aku menyuruh nya diam dan tidak melakukan apapun selagi aku pergi ke sekolah.

Ting tong!

Bel rumah berbunyi, siapa yang berkunjung sepagi ini? Wanita itu berlari keluar dengan sigap aku menghentikannya, karena bahaya kalau ada orang lain mengetahui kalau ada seorang wanita di rumahku.

Aku berlari menuju pintu, ternyata yang berkunjung adalah tetanggaku, dia membawa sarapan pagi untukku. Aku mendengar keributan di dalam rumahku.

Itu pasti wanita tadi, nenek itu keheranan karena ada keributan di dalam rumah sedangkan aku ada di dekatnya, aku beralasan kalau ada kucing di kamarku.

Untungnya dia percaya saja dan dia pergi kembali kerumahnya. Aku berlari menuju kamarku untuk mengecek keadaannya, kamarku berantakan sekali, dia berdiri di kamarku.

"Turun sekarang"

"Tidak mau"

Aku aneh kenapa dia sangat ketakutan, ternyata dia hanya takut dengan kecoa. Aku juga takut dengan kecoa, aku ikut dengannya berdiri di atas kasur.

"Kenapa kamu ikut ikutan juga" tanyanya

"Berisik, aku juga takut dengan kecoa"

Karena takut aku melemparkan bantal guling ku kearah kecoa itu, akhirnya kecoa itu menghilang, syukurlah. Jam sudah menunjukkan pukul 7 tepat.

Aku sudah sangat terlambat, aku akan memakan ini nanti saat jam istirahat pertama. Aku menyuruh wanita itu untuk tetapi diam dan jangan melakukan apapun.

Aku berlari dengan cepat, Setelah pergi keluar aku baru sadar kalau ternyata aku memakai sandal, kenapa dari tadi aku baru sadar?

Aku kembali ke rumahku dan mengganti sandal dengan sepatu. Dan aku kembali berlari menuju sekolah. Aku tidak henti hentinya mengkhawatirkan keadaan wanita itu.

Di sekolah juga aku tidak terus-menerus mengkhawatirkan dan juga aku takut kalau ada tetangga tahu kalau ada seorang wanita di rumahku.

Akhirnya bel pulang berbunyi, aku hanya punya sedikit teman di sekolah jadi aku bisa langsung pulang kerumah, aku berlari melewati orang orang di jalan.

Akhirnya aku sampai di rumahku, aku mencium bau enak di dalam rumahku. Karena penasaran aku secepatnya masuk kedalam rumah.

Sepertinya wanita tadi sedang memasak, aku mengecek ke dapur sebelum ke kamar. Baunya sangat enak membuatku menjadi lapar.

Aku melihat wanita itu sedang memasak ternyata benar dia yang memasak, aku pun menghampiri dan menanyakan tentang masakannya.

"Kau sudah pulang, ya" tiba tiba ada suara di belakangku, ternyata itu adalah nenek.

"Kenapa nenek ada disini?"

"Ohh tadi nenek itu membantuku untuk memasak"

"Ehhh!!!"

"Ternyata kamu diam diam bersama wanita ya." Cih, nenek nenek itu mengejekku

"Bukan Nek, ini aku akan menjelaskan nya"

"Udah, udah nenek tak akan menceritakan kepada siapapun"

Ahh!! Nenek ini sudah salah paham.