"Jangan terlalu banyak bicara dulu, kau harus istirahat," tukas Gabriel.
"Apa kau sudah makan?" Rossa tak berhenti bertanya.
"Harusnya aku yang menanyakan hal itu padamu, bagaimana bisa kau pingsan. Apa kau tidak memakan sesuatu dari pagi?"
Rossa tersenyum, "aku memang sudah lama sakit Gab." Pria itu tertegun sejenak, ragu akan kemampuan indera pendengarannya sendiri, "sakit?"
"Ya ... " Rossa mengalihkan pandangan. Menatap ke arah jendela kamar rumah sakit yang tampakkan pemandangan gemerlap lampu.
"Aku mungkin akan segera berkumpul dengan putriku." Wanita itu menatap nanar kepada Gabriel. Binar mata yang tunjukkan luka dan kesedihan.
Gabriel tak tahu maksud darinya, akan tetapi dapat rasakan luka yang bergetar dalam ekspresi kaku wanita tersebut.
"Ceritakanlah, jika itu dapat membuat kau merasa lebih baik."
Rossa kemudian duduk, dibantu dengan Gabriel. "Aku sebaiknya duduk."
"Kenapa?" tanya Gabriel.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com