webnovel

My Mafia Boy Friend

Dua laki-laki yang hidupnya penuh kegelapan. Satu membuat tubuhku terbakar dan yang satunya lagi membuatku gemetar. Dan mereka bersumpah tidak akan melepaskanku. Kehidupanku yang biasa sebagai mahasiswa tingkat dua menjadi luar biasa ketika Joshua masuk ke dalam duniaku. Hubungan dekat kami tampaknya terlalu mustahil untuk menjadi nyata, seperti mimpi indah Sampai menjadi mimpi buruk. Aku di bius dan diculik. Ketika aku bangun, aku menemukan diriku terjebak dalam pelukan pria yang seharusnya menjadi pelindungku yang kaku dan penuh amarah. Cinta pertamaku adalah seorang mafia,berasal dari keluarga penjahat no1 di kota ini. Dan sahabatnya Madun, pria berotot menakutkan yang menculikku adalah seorang penegak hukum yang jahat. Mereka bilang mereka tidak bisa melepaskanku, atau musuh mereka mungkin akan menyakitiku. Terlepas dari segalanya, hatiku tetap milih Joshua, dan aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menyerah pada hubungan yang membara di antara kami. Aturan kaku Madun membuatku marah, tapi tatapan tajam dan perintah tegasnya membuat sesuatu yang lebih gelap dari amarah membara di jiwaku. Mereka bilang mereka menculikku untuk perlindunganku sendiri, tetapi akankah tetap dekat dengan penculik kriminal yang memikat membuat aku dalam bahaya lebih dari sebelumnya?

ilham_suhardi · Ação
Classificações insuficientes
269 Chs

Bab 66 – Joshua

"Kau tahu Ana akan marah jika dia menyadari kita mengawasinya, kan?" Aku mengukur reaksi Madun, tapi dia tidak bergeming. Dia hanya terus menatap ke luar jendela yang menawarkan pemkamungan yang jelas dari bar anggur di seberang jalan. Kami telah meminta stan ini secara khusus, dan aku telah menahannya selama lebih dari setengah jam sebelum akhirnya Madun menurunkan Ana untuk malam gadisnya. Saat ini, dia akan menyeruput prosecco dengan sahabatnya Jola, merayakan malam pertama liburan musim semi mereka. Dia tidak tahu bahwa Madun dan aku mengawasi setiap pria yang memasuki bar.

"Itulah sebabnya dia bermimpi buruk tentang Costa," desakku ketika Madun tidak menjawab. "Kamu tahu dia sensitif terhadap emosi kita. Dia merasakan sesuatu yang buruk terjadi kemarin. Aku pikir kita harus memberi tahu dia apa yang terjadi. "

"Apa?" Perhatian Madun akhirnya tertuju padaku, ekspresinya menggelegar. "Kau ingin menakutinya?"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com