webnovel

My First Love Is My Husband

Bagaimana jika kamu di pertemukan lagi dengan cinta pertama mu, yang pernah dan masih menjadi cinta di dalam hati mu ? . Suatu hari saat masih di bangku SMA terjadi sebuah kesalah pahaman antara Shella dan Jonathan, hal tersebut membuat kepercayaan Shella kepada seseorang kembali buruk. Shella akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Indonesia dan menyusul kedua orang tuanya di London. Lima tahun berlalu, awalnya Shella berfikir dia sudah bisa melupakan Jonathan, dan bahkan Shella sudah berani membuka hatinya untuk pria lain yang bernama Franklin. Shella dengan berani akhirnya memutuskan kembali ke Indonesia dan membuka sebuah perusahaan atas nama dirinya sendiri. Tapi takdir membawanya kembali bertemu dengan Jonathan. Jonathan kembali menjadi pengganggu di hati Shella, Shella mulai ragu dengan cintanya kepada Franklin. Shella kembali di uji setelah Franklin ternyata menyimpan rahasia yang membuat hatinya hancur, di saat bersamaan Shella harus menerima kabar bahwa Papanya melakukan korupsi. Kira-kira mampukah Shella menemukan cinta sejati nya ? Dan mampukah Shella menyelesaikan semua konflik yang datang bertubi-tubi di hidup nya ? Mau tau kelanjutannya....??? yukkk Mampir dan baca novel ini... Notes 1. Untuk pembaca yang baik hati tolong setelah kalian membuka bab ini kasih review terbaik dari kalian untuk mendukung tulisan saya dan juga kalian boleh kasih komentar sebanyak banyaknya di setiap Bab. 2. Saya mohon dengan sangat kalau kalian menyukai cerita ini tolong dukung Author dengan memberikan bintang 5 di setiap Chapter dan juga Power stone untuk membuat novel ini bisa masuk Ranking 10 besar ? 3. Dan saya mohon maaf jika di dalam Bab atau tulisan saya kadang kadang kebanyakan Typo. Mohon di koreksi dan Diingatkan ya... Untuk berkomunikasi langsung dengan Author kalian boleh Follow akun Instagram Author @twelveimelda salam sayaang Twelveimelda

12Imelda · Geral
Classificações insuficientes
383 Chs

Jojo dan Lala (Bab 3)

Kediaman Jonathan Breemhar .

Pelan-pelan kubuka kedua mataku, menatap langit-langit dan sadar ini bukan kamar ku. Terlihat di bagian kananku Jonathan sedang tertidur pulas di sebelah, wajahnya tepat menghadap wajahku. Terlihat sangat tampan meskipun dalam keadaan terlelap. Entah apa yang kupikirkan atau setan apa yang merasuki ku, tangan kiri ku terasa bergerak dan memaksa ingin menyentuh kepala Jonathan. Aku mengusap rambutnya dengan sangat lembut dan hati-hati, aku takut membuatnya terganggu. Dan benar saja tiba-tiba dia bergerak. Sudah pasti ia terganggu dengan sentuhan ku. Reflek aku menarik tanganku dan memejamkan mataku.

"Huh... Kenapa dia belum bangun? Dokter bilang dia baik baik saja, tapi mengapa dia belum sadar bahkan ini sudah 3 jam lebih."

Memegang tangan Shella.

"Jika dilihat dia lebih cantik saat tidak menggunakan kacamata, ditambah lagi rambutnya tergerai indah." mendekat dan menyentuh lembut kepala shella.

"Dugghhhh, Dugghhhh,Dugghhhh,!!!! (suara detak jantung Shella)

Suara detak yang begitu kuat hingga terdengar Joe,

"Ehhhh suara apa ini, sepertinya suara nya dari sini," Mendekatkan telinganya ke dada Shella.

'Aku sudah tak tahan lagi! aku rasa sebentar lagi jantung ku akan meledak dan mengeluarkan butiran butiran cinta, huhhhh ditambah lagi kejadian memalukan yang hari ini terjadi, Joe melihat ku tanpa baju dan hanya mengenakan bra. hissssss malunya aku.' Batin Shella di ikuti teriak kan yang Dahsyat setelahnya.

"Uaaa!!!" Mendorong Jonathan yang hampir sedikit lagi akan menempelkan telinganya di dada Shella.

Masuk kedalam selimut dan menutup seluruh tubuhnya, 'haissss bagaimana aku bisa menatapnya.' Melihat kebawah dan menemui baju yang sudah terganti dari seragam sekolah sekarang ia memakai t-shirt putih polos dan celana pendek hitam milik anak laki-laki.

"Shella kamu kenapa?" Menarik selimut yang menutupi tubuh Shella dan kembali ditarik Shella.

"Gimana aku bisa liat kamu, aku udah cukup malu sama kejadian hari ini. hissssssss!"

"Lo kok gitu, emang kenapa sama kejadian hari ini?" Menggoda Shella.

"Ngapain coba Joe masuk ke kamar mandi cewek, aku kan jadi malu!" Mengintip sedikit dari balik selimut.

"Apa? Shell kalo kamu ngomong ditutupin pake selimut gitu, ga jelas suaranya," Berusaha membuka selimut.

"Ga mau!" Shella menarik kembali dari tangan Joe.

"Kalo kamu ga buka selimutnya dalam hitungan ke tiga, aku jamin aku bakalan peluk kamu dan ga akan lepasin," ancam Joe. "Mau?"

"Iya... Iya! Shella membuka selimut tersebut.

"Hahahahah gitu dong."

"Btw itu keliatan Besar Lo!" Menunjuk ke arah dada Shela.

Spontan Shela menutup dadanya dengan tangan menyilang dan pipi yang memerah.

"Yakkkkk Joe kamu mesum!" Memukul dengan bantal.

"Mesum apaan, kan aku cuma bilang baju aku yang kamu pake itu kebesaran di kamu Shel, padahal aku udah pilih yang paling kecil lohhh. Kamu mikirin apa sih? Hayooo ngaku!" Menggoda Shela dan tertawa terbahak- bahak.

"Oh ya kamu ga pulang, udah jam 7 sore Lo, gimana kalo aku antar kamu pulang tapi kita singgah bentar ke toko hewan gapapa kan?

"Gak gak usah aku pulang sendiri aja, lagian nanti papaku marah kalo aku pulang sama anak cowok." Berbohong demi menutupi identitasnya.

"Kamu selalu gitu shel, ya udah deh aku antar kamu ke tempat Perhentian bus, kebetulan Deket sama toko hewan."

Kami beranjalan keluar dan meninggalkan kediaman Jonathan, rumah besar dan mewah ini terlihat sangat sepi, hanya ada beberapa Pelayan dan tak terlihat orang tua dari Jonathan.

"Joe?" Menarik lengan baju Jonathan. "Mama papa mu mana?"

"Eh..." Terhenti, "Emmmm mama yang melahirkan ku sudah lama meninggal dan papaku menikah lagi, jadi aku memutuskan tinggal sendiri sedangkan papa ku ada di luar kota. Hubunganku dan saudara tiri ku kurang baik jadi aku memilih mengalah meninggalkan Papa bahagia dengan keluarga kecilnya." Ekspresi Joe berubah menjadi murung dan aku menyadari bahwa saat itu aku melontarkan pertanyaan yang salah.

"Maaf Joe aku pasti menanyakan hal yang ga pantas." Menarik tangan Joe.

"It's ok Shella, kamu kan teman ku udah seharusnya aku cerita, tapi tolong jangan pasang muka kasian mu. Jangan anggap aku sebagai orang yang tak bahagia. Menyentil hidung Shella.

Ini lah sisi dirinya yang paling aku sukai, dia yang selalu berfikir positif dan tak pernah mengeluh.

*

*

Toko hewan peliharaan.

"Shell tunggu di sini sebentar ya, aku ingin. membeli beberapa bungkus makanan kucing."

"Kamu punya kucing ???" Tanya ku bingung.

"Aku ga pelihara tapi mereka yang datang sendiri, kucing-kucing Liar di daerah kompleks ku banyak. Biasa setiap pagi sebelum pergi dan pulang sekolah aku memberi mereka makan. Ya udah aku kesana bentar ya," berlari ke arah counter.

Lagi lagi aku menemukan sisimu yang baru, sisi mu yang membuat level cintaku bertambah dan menumpuk.

Saat sedang melihat lihat sekeliling toko, mataku tertuju pada sepasang kura kura kecil yang lucu dan imut.

"wahhhh lucunya, wku sangat suka kura kura." Mata Shella berkaca-kaca.

"Mbak mau beli? Tinggal sepasang lagi yang lain sudah di beli beberapa couple yang lain!" ( bujuk staff toko).

"Mbak tau gak kalo kita pelihara kura kura ada mitos yang bilang kita akan mendapatkan keberuntungan dan perlindungan." Berusaha meyakinkan.

"Saya ga terlalu percaya mitos Mbak, tapi boleh tau ga harganya berapa?" Tanyaku antusias.

"Kamu mau Shel?" dari belakang Shela.

"Tolong bungkus untuk saya ya mbak, sekalian aquarium." menyodorkan kartu kredit miliknya.

"Joe...? Aku bisa beli sendiri loh." Merampas kartu kredit.

"Shell anggap aja ini ganti rugi ga jadi beliin kamu buku Harry Potter yang aku janji in hari ini. Terima aja ya." Merampas balik.

"Lagian aku juga mau satu, kamu ambil yang cewek aku ambil yang cowok, gimana? lumayan buat di jadiin teman main PS di rumah." Menaik turun kan alisnya.

"Ini kura- kura lo, mana bisa main PS!" Mencubit tangannya.

"Loh mbak bukannya kalo udah besar dia berubah jadi kura kura ninja ya?"

"Tolong di siapkan 2 tempat ya mbak, yang cowok untuk saya, yang cewek kasi ke teman saya.

"Oke! Wah mbak beruntung dapat pacar ganteng, lucu, baik lagi. Jadi iri saya mbak." Main mata ke arah Shela.

"Kita ga pacaran kok, dia teman saya mbak." Jawab Jonathan.

Mendengar jawabannya membuatku sadar Jonathan tak punya perasaan lebih terhadapku, dia hanya menganggap ku sebagai sahabatnya, tidak lebih.

Tapi aku sadar ini bukan kesalahannya, aku yang terlalu berharap lebih terhadap hubungan kami. Andai dia tau aku mulai menyukainya aku takut dia takkan mau berteman denganku lagi.

Setelah membeli apa yang kami butuhkan aku menyuruhnya pulang terlebih dahulu. Dan aku menelpon paman Adi untuk segera menjemputku disini.

Kediaman Bramasta.

"Halo bik aku pulang."

"Loh non jidatnya kok di perban, kenapa?"

"Tadi nabrak pintu kelas bik, tapi gapapa kok cuma luka dikit. Oh ya bik liat aku bawa apa," menunjukan aquarium kecil berisi kura-kura.

"Wahhhh dari pacar barunya ya non?" Mengangkat dan meletakkannya ke atas meja ruang tamu.

"Bukan bik." Menjawab dengan suara lemas.

"Kalo bukan kok baju nya dipakai sama nona sih?" Melirik ke arah baju yang dipakai Shella.

"Issss, Bibik gosip." Tadi itu bajuku basah jadi dipinjam kan baju sama teman laki laki di sekolah. Berusaha mengelak.

"Cowok pemain basket ya, tadi Paman Adi cerita sama Bibik, katanya kamu pergi kencan." Mencubit hidung Shela.

"Paman sama Bibik tukang gosip!" Berlari menaiki anak tangga menuju kamar miliknya.

Andai benar dia pacarku, mungkin aku akan menjadi orang yang paling bahagia di dunia ini. Tapi seperti nya itu hanya impian yang tak akan pernah terwujud. Perasaan ku dan perasaan nya berbeda satu sama lain.

Lebih baik aku mandi dan makan malam, bukankah hari ini tugas sekolah ku menumpuk. Bangun dan berlari ke kamar mandi.

Selesai mandi terdengar bunyi pesan masuk di handphone Shella.

[ Shella kamu kasi nama apa kura kura nya? Punyaku aku kasih nama jojo kecil, aku ambil dari bagian namaku.]

From : Jonathan.

[Mungkin aku kasih nama Lala aja ya Joe?]

to : Jonathan.

[Iya bagus kok Jojo dan Lala. Pasangan kura kura.Oh ya suatu hari kita harus Satu in mereka lagi, mereka kan pasangan.]

From : Jonathan

Terus kita kapan bersatu nya Joe? dalam hati )