" pagi" lea tampak tersenyum saat memasuki gedung LNstyle.
" pagi buk bos" beberapa tersenyum sambil menyapa balik.
Langkah lea menuju lift,dia menuju ke lantai 10.
"Pagi semua" lea tersenyum ke arah orang di lantai 10 itu.
"Pagi lea,senyum nya manis banget pagi ini" cris sedikit tersenyum aneh.
"Harus manis dong" melihat criss yang masih memandangnya dengan tatapan aneh.
"Sea tolong laporan bulan ini antar ke kantor ya" lea memberi isyarat pada sekretaris nya itu.
"Ok sebentar saya antar"
" fio gak masuk kerja??" Lea bertanya pada criss
"Mungkin dia sedikit terlambat"
"Ohh..kenapa dia jadi malas malasan" lea mengerutkan kening nya dan melangkah ke dalam kantor nya.
Berkutat dengan banyak nya laporan di kantor nya,Lea kemudian teringat pada Mira gadis cantik yang sekarang menjadi make up model di gedung LNstyle itu.
"Sea tolong suru Mira ke kantor saya" lea menelepon dan memeberi arahan pada sea.
"Ohh ia saya telepon dulu lea"
"Ok"
Tak berapa lama Mira datang dan tampak memasuki ruangan lea.
Terjadi beberapa percakapan di sana. Sekitar setengah jam percakapan itu berlangsung saat kemudian Mira tampak keluar dari ruangan lea dan menuju ke Lift.
"Apa kabar mira udah baikan??" Criss bertanya pada mira yang tampak buru buru.
"Aku udah baikan kok" Mira tersenyum pada criss.
"Buru buru amat?"
"Ahh ia..soal nya Fio lagi marah marah di bawah,Kata nya kerjaan aku kurang baik gitu. Udah dulu ya" Mira tampak masuk ke dalam lift dengan wajah yang tampak muram.
'Aduhh kenapa lagi itu orang" criss tampak menggerutu saat tau fio sedang marah marah.kemudian melangkah ke arah lift juga.
Di lain tempat Fio tampak marah,bagaimana tidak Mira yang di percaya untuk merias model malah membuat wajah model itu terkena alergi parah.
"Kamu udah lihat?? Kamu tau Stela harus di rawat karna leteledoran mu" fio dengan wajah merah nya membentak Mira.
"Maaf fio,aku lupa kalau kuas yang aku pakai itu belum aku bersihkan" Mira tampak menyasal dan menahan air mata nya.
"Maaf maaf..semua kerjaan jadi di tunda karana kecerobohan mu"
"Udah lah fio dia juga udah minta maaf" criss coba menengahi masalah itu.
"Maaf apa criss..kita jadi telat ini"
"Udahlah kita pakai model lain dulu kan bisa"
"Gak bisa criss..mereka minta stela sebagai model produk nya dan kita ga bisa dapat foto itu hari ini"
Suasana menegang semua orang di ruangan tampak murung dengan. Mira yang dari tadi menunduk seketika terkejut begitu mendengar suara lea.
"Saya udah bicara dengan mereka dan mereka setuju untuk pakai model yang lain" lea mengejutkan satu ruangan itu.
"Lea..kamu udah bicara?"
"Ia masalah ini selesai" Lea tersenyum ke arah Mira yang tampak bahagia.
"Makasih lea makasih banyak" Mira tanpak terharu dengan apa yang di lakukan lea.
"Fio bisa kita bicara sebentar..tolong ke ruangan saya" lea memberi perintah yang membuat fio sedikit kikuk.
Ketukan di pintu itu terdengar oleh lea,kemudian lea bersuara memberi izin masuk tamu nya.
"Duduk fio" lea mempersilahkan fio duduk di sofa ruangan lea.
"Ada hal yang mau kamu bicara kan?" Fio bertanya tanpa melihat lea.
"Tidak..aku hanya rindu fio yang selalu memberi motivasi pada ku"
"Apa kamu masih butuh motivasi sekarang saat kamu udah punya Bi di samping mu" fio sedikit bergetar dengan ucapan nya.
"Aku selalu rindu dengan sahabat ku" lea tersenyum melihat ke arah fio yang tertunduk tak berani menatap nya.
"Sudahlah lea, kau tidak akan tau berapa besar upaya ku untuk tidak melihat mu,sekarang kau malah mengatakan rindu dan sahabat"
"Kenapa apa aku tidak bisa rindu??"
"Rindu apa yang kau maksud lea, rindu aku memberi mu semangat?? Aku rasa kau tidak butuh itu lagi, aku lah yang harus nya mendapat semangat bukan kau" Fio sedikit sinis dengan ucapan nya.
"Fio maafkan aku, apa kita tidak bisa menjadi teman sahabat seperti dulu lagi"
"Akan ku pikirkan itu, tapi untuk saat ini aku masih berharap lebih"
"Kenapa kamu menyiksa diri seperti ini,aku tau kamu gak sekasar itu kenapa kamu melampiaskan kemarah mu pada Mira??"
"Apa aku harus melampiaskan nya pada mu?" Fio mengangkat wajah nya dan melihat reaksi lea.
"Boleh..silahkan apa yang akan kamu lakukan..pukul marah silahakan" lea berkata seakan pasrah akan apa yang akan di dapat nya dari fio.
"Baik lah ..aku akan melakukan nya" fio berdiri menuju lea yang berdiri bersandar pada meja kerja nya.
"Apa kau akan memukul ku.?" Lea bertanya sambil melihat langkah fio menuju ke arah nya.
"Apapun itu tolong diam lah dan jangan marah" fio menarik lea lebih dekat dengan nya kemudian mengecup bibir lea.
"Ahkk fio kamu apa apaan??" Lea mendorong fio dan menampar pipi nya.
"Apa pun itu...aku masih belum bisa memukul mu dari hati ku,aku masih berharap aku punya kesempatan" fio mengelus pipi nya yang terkena sambaran tangan lea.
"Fio wake up..aku sudah jadi istri Bimo"
"Itulah sesal ku..kenapa aku tidak bisa merebut mu sebelum jadi istri bimo."
"Fio..sudahlah lupa kan aku"
"Itu yang sedang aku upayakan lea,dan kau malah menyuruh ku datang melihat mu" fio berjalan menuju pintu kemudian pergi dari ruangan itu.
Lea menyentuh bibir nya rasa bersalah nya pada fio semakin besar. Bagaiman jika Bi melihat kejadian itu
Haa.. mungkin mereka akan berkelahi karna aku.
Lea terus menyesali keputusan nya dahulu memberi harapan pada fio.