"Ayo masak sama aku, Fer!"
"Kamu lupa? Mana punya kompor lagi?
Kamu mau masak pakek batu, hah?"
Freya sudah hendak memasuki kamarnya, tak mempedulikan Vincent yang masih membuntutinya. Menutup pintunya seketika, tak memikirkan tentang Vincent lagi yang dari semalam masih sakit.
Kenangan malam itu di mana Freya sangat perhatian dengan Vincent, saat di mana hanya perkataan dia lah Vincent langsung menurut, melupakan malam penuh kedamaian yang mereka nikmati bersama.
Kekesalannya akibat insiden yang memanag dirinya perbuat sendiri, sudah sungguh memuakkan. Sifat menjengkelkan yang Vincent berikan kepadanya bahkan sudah menghancurkan mood paginya.
Menahan se per sekian detik pintu itu sebelum benar-benar tertutup rapat, tangan kekar suaminya yang masih kuat menahan kekuatan dorongan dari Freya. Decakan kesal yang masih terdengar dari pendengaran suami, tak membarikan efek apa pun.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com