"Kau ingin main-main denganku Marlyna?"
Tatapan Jino benar-benar tajam bagai elang, dia mengeluarkan aura membunuh yang sangat mengerikan. Gadis ini sampai menelan ludahnya kasar karena ketakutan, menepis lengan yang berusaha mencengkram pundaknya itu dengan kasar.
"Dengarkan perkataanku ini baik-baik, aku tidak akan pernah melepaskanmu dari pelukanku. Seberapa jauh kau pergi aku akan tetap menahan mu, karena apa? karena kau adalah milikku." bisik Jino dengan deep voice yang menyeramkan.
"Milikmu? hahaha... Jino dengar, aku ini bukan barang yang bisa kau miliki seenaknya. Lagi pula kita tidak ada hubungan apa pun kecuali seorang partner kerja, jadi aku mohon Jino jika kau memang benar mencintaiku relakan aku bahagia bersama kakakmu. Kau itu lelaki baik, masih banyak wanita cantik diluaran sana yang lebih pantas bersanding denganmu." ucap Marlyna mencoba menjelaskan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com