webnovel

Mantan.

Pagi ini Leia berangkat sekolah seperti biasa, dengan waktu yang mepet agar bisa kebut-kebutan dengan sepeda motornya.

Walaupun kemarin malam dia sempat jatuh pas balapan, tapi itu sama sekali tidak membuatnya jera, justru hal seperti itu malah jadi motivasi Leia untuk mencoba lagi.

"Pak Budi bukain dong pintunya." Pinta gadis itu sambil menunjukan puppy eyes, niatnya sih biar pak Budi kegoda dan merasa iba gitu, eh ini malah doi kek jijik-jijik gimana gitu mukanya.

"Ya Allah mbak Leia, bisa gak sih sehari aja datang nya tepat waktu, bosen saya lihat yang terlambat itu-itu aja untung mbaknya cantik!"

"Ayolah pak Budi ganteng, bukain gerbangnya."

"Nggak! kali ini gak ada toleransi untuk mbak Leia." Ucapnya sok ketus.

"Ada apa sih ini ribut-ribut?" Tanya Richo.

"Eh anak konda bukain pintu dong." Pinta Leia.

"Kapan sih Lo tertib? Gue capek hukum Lo terus." gerutu Richo.

"Eh anak konda gue gak butuh ceramah lo ya gue cuma mau l-".

"Pulang aja deh gue males debat sama Lo anak DUGONG!" Ucap Richo sambil nyelonong begitu saja.

"Dasar temen sialan, kampret Lo!" Maki Leia namun masih di sanggah oleh Richo. "Gue bukan temen Lo dugong!"

"Ck! Awas aja lo anak konda!" Ucapnya sebal.

Akhirnya Leia pun mencoba opsi terakhir, mengancam pak Budi. "Ayo lah pak Budi kalo gak di bukain Leia manjat lagi nih!"

"Sabodo teuing mau manjat, mau terbang, mau ngilang, mau apa kek saya gak peduli!"

Buset dah. Lu kata ngilang, emang gue anak jin bisa ngilang, ngajak ngelawak ini satpam. "Oke kolo pak Budi nantangin saya,"

Akhirnya Leia pun benar-benar nekat memanjat pagar, dalam hati dia hanya berharap semoga rok nya tidak sobek.

" Leia!" Teriak seseorang yang suaranya begitu nyaring seperti toa masjid.

"Aww." Pekiknya ketika pantatnya yang sekseh membahana itu mendarat dengan sangat kencang di tanah.

"Leia Lo gak papa?" Tanya Sam yang kini tengah menghampiri Leia.

"Gak Papa pala lu kotak Sam! Dah lah gak usah sok perduli." Batinnya.

Dengan segera Leia pun menepis tangan Sam. bukan apa-apa, Leia hanya tak mau kalo acara move on nya gagal.

"Gue gak mau ya cuma karna Bertatap mata sedetik, rusak lah move on sebelanga." Ucapnya dalam hati.

"Gak usah sok perduli sama gue!" Ketusnya.

"Lei, gue bisa jelasin!" Mohon Sam.

Tak menghiraukan ucapan Sam, Leia pun justru meneriaki Deva untuk meminta tolong. "Deva tolongin gue!"

"Lo kenapa beb?" Tanya Deva.

"Bacot lu, bantuin gue berdiri dulu kek!" Protesnya. Setelah itu Deva pun memapah Leia ke kantin meninggalkan Sam yang masih memanggilnya.

***

"Aaa, Deva! Icha juga mau dong di papah gitu!" Teriak Icha histeris.

"Gak sudi gue mapah celengan ayam kek lo!'' Ucap Deva ketus.

Plak

"Aw, kok gue di gampar sih Lei?" Protes Deva.

"Kadang mulut lo itu perlu di gampar biar gak seenaknya gitu ngatain sahabat gue." Ucap Leia tak kalah ketus.

"Ya maaf Lei, abis si Icha barbar banget sih! Gue kan udah punya pacar masih aja kegatelan sama gue."

"Gak papa, Icha rela kok jadi selingkuhan Deva!" Rayu Icha, namun Deva segera menunjukan sebuah liontin berbetuk hati lalu di buka dan di tunjukan kepada Icha.

"Nih lihat foto pacar gue, cakepnya gak ada tandinganya gini mana tega gue mau selingkuhin doi!" Ucap Deva menunjukan foto di dalam liontin itu.

"Tulisan apaan tuh? Dev devan-" Eja Leia sedikit lama membuat Deva jengah.

"Devania, itu singkatan nama gue sama doi!"

"Ish, udah-udah jangan lihatin ke-Uwuw-an Deva sama cewek itu deh! Bikin Icha sebel aja!" Wajah ayu Icha pun di buat sekesal mungkin untuk membuat Deva iba, tapi nyatanya Deva tak merespon sama sekali.

"Btw Deva ikut pertandingan kan?"tanya Icha mencairkan suasana.

"Pertandingan apa?" Tanya Eva.

"Pertandingan dakon!" Jawab Leia asal.

"Ish, Eva kudet banget sih. Kan minggu depan ada turnamen basket di sekolah kita!" Kesal Icha.

Mendengar turnamen basket, seketika mata Eva langsung berbinar. "Wah bakal ada banyak cogan di sekolah kita dong?"

"Iya dong, eh Lei nanti kita cari cogan yuk. Siapa tau Leia bisa cepet move on!" Ajak Icha begitu antusias tapi Leia malah menanggapinya dengan ogah-ogahan.

"Icha, lo pikir move on semudah ngelap ingus apa!"

"Tapi kan le..."

"Udah lah gue mau ke kelas dulu!" Pamitnya.

Di sepanjang koridor yang di lewati Leia, banyak yang membicarakannya,sehingga membuat telinganya menjadi panas.

Ehh lihat tuh kak Leia tambah cantik aja.

Duhhh Leia lo cantik banget.

Ada jablay lewat.

Sam bodoh banget ya ngelepas Leia gitu aja

Iya ngelepas Leia demi cewek jalangkung itu

Tapi cocokan sama si Reifan deh

Cocok sama Richo kemana-mana lah.

Kak Leia cantik banget

Eh ANAK HARAM lewat gais.

Sampai akhirnya langkah Leia pun terhenti mendengar suara yang mengatakan bahwa dia ANAK HARAM. Orang itu tak lain adalah Laura, tetangga kelas serta musuh bebuyutan Leia.

"Eh jablay, Lo bilang apa tadi?" Tanya Leia.

Dengan senyum mengejek Laura pun mendekati Leia. "Eh anak haram, Lo nyadar kalo gue omongin?".

"Eh jablay, jadi Lo juga ngerasa kalo lo itu jablay hahaha," Ucap Leia dengan senyuman menantang.

"Udah La sikat aja tuh cewek," Ucap Metta.

"Iya La, cewek udik aja berani-beraninya ngatain lo," Tambah Sinta.

"Eh jongos, Lo pikir gue takut apa sama Lo pada?" Ucap Leia menantang.

Murka nya lalu mendorong bahu Leia sampai terhuyung ke belakang. "Ehh anak haram diem Lo."

"Damn, gue udah bilang Lo jangan ngatain gue anak haram lagi!" Ucap Leia sambil menjambak rambut panjang laura".

"Eh jablay, lepasin gue." Teriak Laura.

"Lo ngaca dong, disini yang jablay Lo apa gue?"

"Lo tuh jablay, Lo yang udah ngerebut Sam dari gue, dasar anak haram, murahan pula!"

Bugh

Tinjuan itu mendarat sempurna di pipi mulus Laura, sampai terlihat sudut bibirnya yang robek. Sedangkan siswa yang lain hanya menonton dan tidak berani melerai, apalagi Leia jika sudah marah maka semua jurus silatnya akan keluar.

"Mampus Lo," Ucap leia dengan memamerkan senyum kemenangannya pada Laura.

"Habisin dia," Ucap laura pada kedua jongosnya.

"Lepasin gue anjir," Ucap Leia yang meronta-ronta karena tubuhnya di tahan oleh Sinta dan Metta.

Plakk

"Ini balasan buat Lo ANAK HARAM, karna lo udah buat wajah mulus gue ternodai," Ucap Laura dengan penuh emosi dan menggampar pipi kiri leia sampai meninggalkan bekas di sana.

"Njir itu cewek-cewek kenapa pada barbar gitu ya!" Ucap Danish yang bergidik ngeri.

Plak

"Dan ini balasan buat Lo yang udah berani-beraninya ngerebut Sam dari gu---"

"STOPP, kalian apa-apaan sih? Ini sekolah bukan pasar." Ucap Richo murka melihat perkelahian antar gadis-gadis itu.

"Wih Richo jadi pahlawan gais!" Ucap Deva terharu.

"Eh jablay denger ya, gue udah putus sama Sam. Jadi lo gak usah ganggu-ganggu hidup gue lagi!" Ucap Leia lantang.

"Lo.." ucap Laura sambil menunjuk Leia.

"Cukup Leia, Laura! Kalo kalian masih ribut, gue akan buatin surat skorsing untuk kalian berdua!" Gertak Richo.

"Udah La, kita pergi aja!" Bujuk kedua teman Laura.

"Awas lo, urusan kita belom selesai!" Ucap Laura.

"Cih, dasar maklampir!" Ejek Leia.

"Leia stop!" Bentak Richo.

"Lo apa-apaan sih Cho, sok galak banget!" Ucap Leia.

Richo pun mencoba sabar menghadapi gadis satu ini. "Lebih baik lo pergi ke kelas sekarang juga Leia!"

"Kalo gue gak mau?" Ucap Leia menantang.

"Oke, kalo lo gak mau gue bakalan bikin surat ke BK supaya lo di keluarin dari sekolah!" Ucap Richo.

"Ck! Gak asik Lo cho!" Ucap Leia kesal. Bahkan sepanjang perjalanan ke kelas, tak henti-hentinya dia mengucap sumpah serapah pada Richo.

***

Keesokan harinya.....

06.49

Pagi itu Leia berangkat sekolah seperti biasanya, tapi seperti nya hari ini dia sedang sial. Ban sepeda nya kempes  jalan sepi, sesepi hati readers yang lagi jomblo lagi.

Sampai akhirnya terlihat seseorang memakai kereta kuda, eh mobil maksudnya. Dan Leia pun tidak menyia-nyiakan kesempatanitu, dia pun  berdiri di tengah jalan sambil merentangkan kedua tangannya.

"Buset udah kek uji nyali aja nih gue." Batinnya.

Untung gak ketabrak, coba aja kalo ketabrak, bisa masuk sinetron azab yang judulnya 'cewek cantik bin imut, mati tertabrak kucing balapan, jenazahnya nyangkut di pohon kecambah' kan gak lucu say.

"Woyy mas, tolongin gue dong". Ucapnya tepat di kaca mobil laki-laki itu.

Laki-laki itu pun menurun kan kaca jendelanya. "Maaf, apa yang bisa saya bantu?" Tanya laki-laki itu dengan sangat lembut selembut pantat bayi.

"kok gue kek kenal orang ini yaa?" Batin Leia merasa dejavu.

"Lo bawa pompa gak? Gue pinjem dong?"

"Boleh! " Laki-laki itu pun mengambil pompa di bagasi belakang lalu memompakan ban sepeda Leia.

"Ehh gak usah, biar gue aja yang pompa, gue kan udah minjem," ucap Leia sambil menghentikan laki-laki yang sedang memompakan ban sepedanya itu.

"Selesai!"

"Etdah perasaan juga belom di grepe-grepe kenapa udah selesai aja." Batin nya lagi.

"Loh cepet banget, serius gak sih Lo bantuin gue nya?" Tanya Leia meragukan.

Lalu laki-laki itu tersenyum. "Apakah ada yang bisa saya bantu lagi?"

"Ada, jagain hati gue tapi wkwkwk."

"Udah gak ada sih,"

"Baiklah saya permisi dulu, terimakasih" Ucap lelaki itu dengan tersenyum.

"Eh iya makasih," jawab Leia yang baru sadar dari lamunan tapi kata-kata nya itu loh mas , nyindir banget pas nancep di hati.

"Assalamualaikum,"

"Assalamualaikum," Ucapnya lagi namun Leia masih saja melamun.

"Maaf, apakah kamu seorang muslimah, atau bukan?" Tanya lelaki itu.

"Eh eh i-iya g-gue muslim!" jawab Leia kikuk.

Ya iyalah muslim walaupun cuma islam KTP.

"Assalamualaikum," lagi-lagi gadis itu masih melamun.

"Salam itu harus di jawab, karena salam itu adalah doa"

"Eh iya iya walaikumsalam," Setelah mendapat jawaban dari Leia laki-laki itupun bergegas meninggalkan nya yang masih melamun entah melamunkan apa .

"Ehh gila, dasar aneh tuh cowok. Dia kemana lagi, gue kan belom nanya siapa namanya, mana ganteng banget pula. Ahh cepet banget ngilangnnya, atau jangan-jangan dia set- Ahh gablok tempat ini kan angker!" Ucapnya sambil bergegas mengenakan helm dan mengendarai sepeda motornya dengan cepat melaju ke sekolah.

***

Sekolah.

"WOY PAK BUD BUKAIN GERBANG DONG!" Teriak Leia membuat pak Budi tersadar dari tidurnya.

"Astagfirullah mbak kalo minta tolong sama orang yang sopan dong, jangan pake toa gitu," Ucap pak Budi sambil membukakan gerbang.

"Gimana gak toa lu aja tidurnya udah kek orang mati gitu, di teriakin dari tadi gak nyaut-nyaut." Gerutunya.

"Bawel banget jadi orang, cepetan gue mau ulangan nih," protes Leia.

"Iya-iya mbak sabar atuh,"

"Sabar-sabar makan aja tuh sabar!" Ketus  Leia lalu meninggalkan pak Budi.

"Astagfirullah hal adzim kapan itu cewek tobatnya, cantik-cantik tapi sombong!" Ucap pak Budi sambil mengelus pantat, etdah kejauhan kali.

"Leia, jam berapa ini?" Tanya Richo.

"Mana gue tau!" Jawab Leia acuh, namun Richo segera menarik tangan nya ke lapangan membuat setiap mata memandang mereka berdua.

Leia heran, kenapa harus di tarik ke lapangan, kenapa gak ke pelaminan aja? Eh...

"Apa sih mau Lo?" Marah Leia.

"Gue capek Lei, tiap pagi nama Lo selalu menuhin buku sanksi, Lo kapan sih tertib sekali aja!" Ucap Richo geram.

"Lo pikir gue gak capek lo hukum terus?? Ya gak kali, malah enak di dong di hukum cogan. Eh plis deh Lei, jangan kek cabe di terongin gini." Batin Leia.

"Jangan mimpi gue bisa tobat deh Lo," ucap Leia dengan senyum meremehkan.

"Terserah Lo! sekarang Lo push up 50x!"

"Buset sekalian aja gue ikut latihan militer kon, konda." Maki Leia dalam hati.

"Gila Lo gue cewek Lo suruh push up!"

"Trus Lo mau gue suruh bersihin kamar mandi haa?" Tanya Richo datar membuat Leia berdecak kesal.

"Shitt!" What ever deh, dari pada makin malu mending Leia push up aja.

Akhirnya Leia push up dan Richo yang menghitung sehingga Leia tidak  bisa nyuri satu angka pun.

"Puas lo?" Tanya Leia sesudah push up lalu pergi meninggalkan Richo yang hanya bisa geleng-gelengkan kepala.

part dua selesai🌝 tinggalkan pesan dan bintang untuk melanjutkan ke bab selanjutnya😁 happy reading.