Langkah gontai membawa samanta keluar dari area pemakaman. Hatinya bergejolak dengan segala kumpulan rasa. Samanta merasa dirinya adalah orang paling hina di dunia. Seketika kepingan-kepingan ingatan menyedihkan yang mengatakan jika dia adalah anak haram kembali teringat. Semua perkataan teman-temannya yang selalu menghina bahwa dia adalah anak tanpa orangtua sangat melukai hati dan harga dirinya. Samanta masuk ke dalam mobil. Dia meminta sopir untuk keluar sementara Samanta membutuhkan waktu untuk menenangkan diri. Terlalu sakit membuat Samanta tidak bisa menangis. Dia menepuk-nepuk dada karena terasa sangat sesak. Setelah melewati satu jam akhirnya Samanta berhasil menenangkan diri. Dia pun meminta sopir untuk kembali masuk ke dalam mobil. Mereka akan pulang ke Jakarta.
"Pak, tolong antar saya ke apartemen. Saya merasa kurang enak badan. Saya butuh istirahat," titah Samanta kepada sopir kantor.
"Baik, Nona. Saya akan mengantar Anda ke apartemen."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com