“Sampai jumpa besok, Vio. Jangan terlalu di pikirkan tentang Pak Leo tadi, ya! Kalau kamu mau beri dia pelajaran, aku bisa membuat perusahaannya bangkrut besok. Gimana?” kata Richard lembut.
Richard sebenarnya masih kesal pada Leo tadi. Seenaknya saja ia memegang tangan Viola dan berniat mengajaknya tidur dengannya. Kenapa gadis incarannya ini, banyak yang suka, sih? Richard kesal sendiri dengan fakta ini.
“Gak usah, Pak,” tolak Viola tegas. Ia lalu menatap heran Richard. “Tunggu! Saya seharian ini bingung dengan sikap Bapak ke saya. Kenapa Bapak jadi lembut pada saya? Saya risi, Pak. Bersikap seperti biasa saja, bisa nggak, Pak? Bila perlu marahi saja saya seperti biasanya!” protes Viola sewot.
Richard tertawa, ia sudah menemukan celah untuk mendekati Viola. Ia benar-benar gemas dengan kesewotan Viola saat ini.
“Kamu ini aneh, tahu nggak? Aku hanya ingin berubah jadi lebih ramah mulai hari ini, Vio. Apa aku salah?” tanya Richard tersenyum geli.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com