webnovel

Chapter 3 Pertemuan Dengan Gadis Half Beast

Sebelum gerobak budak itu pergi jauh, Ryouta mulai mengikuti gerobak itu dari belakang. Setelah cukup lama mengikuti gerobak budak, gerobak itu masuk ke dalam sebuah hutan kecil lalu setelah melewati hutan itu, gerobak itu berhenti di sebuah rumah yang sangat besar yang di kelilingi banyak pepohonan dan disana para budak pun di turunkan satu persatu untuk masuk ke rumah itu, Ryouta yang melihat gerobak itu berhenti pun bersembunyi du sekitar pepohonan di sekitar hutan kecil itu sambil menunggu semua budak itu masuk ke dalam rumah.

Setelah menunggu agak lama, Ryouta pun keluar dari persembunyianya lalu berjalan ke arah rumah itu. Setibanya di rumah itu, saat Ryouta membuka pintu rumah itu lalu masuk ke dalamnya, seorang wanita berambut ungu panjang, dengan mata berwarna merah gelap, yang mengenakan topi penyihir dan long dress yang sisi kanan dan kirinya terbuka sampai sebatas pertengahan antara pingang dan paha dengan tongkat yang cukup besar berdiri di hadapan Ryouta lalu berkata,

"Ara ara ara sepertinya aku dapat pengunjung, Bouya apa kau sedang ingin mencari seorang budak untuk diri mu?" Tanya wanita itu pada Ryouta.

Setelah wanita itu bertanya pada Ryouta, dirinya merasa kalau wanita itu sedang mencoba mengujinya apahkah dirinya layak untuk membeli budak yang ada disini.

"Sepertinya dia sedang menguji ku, baiklah kalau begitu Creat Skill: Negotiation, Ahh...benar aku kemari untuk mencari seorang budak yang cocok untuk membantuku mengumpulkan material setiap kali aku bertarung melawan monster atau menjalankan Quest," ucap Ryouta yang mulai melakukan negosiasi.

"Begitu ya, berapa banyak yang kau ingingkan bouya?" Tanya wanita itu pada Ryouta.

"Untuk sekarang, aku hanya memerlukan satu orang saja, jika aku memerlukan yang lainya, aku akan kembali lagi kesini, dan mungkin aku akan membeli diri mu juga," ucap Ryouta pada wanita itu.

"Kau adalah orang yang menarik bouya, aku adalah pemilik dari tempat ini namaku Delfiria Night Stardust senang bertemu dengan mu bouya," ucap Delfiria memperkenalkan dirinya pada Ryouta.

"Ahh...senang bertemu dengan anda juga nona Delfiria namaku Ryouya Kazuya petualang rank F," ucap Ryouta membalas perkenalan Delfiria.

"Kau benar-benar orang yang menari bouya, ikuti aku, akan ku tunjukan para budak terbaik ku disini," ucap Delfiria mengajak Ryouta melihat lihat para gadis-gadis budak miliknya.

Ryouta bersama Delfiria pun masuk untuk melihat para budak miliknya. Setelah cukup lama memasuki rumah milik Delfiria, terlihat di bagian belakang rumahnya ada beberapa penjara yang terbuat sihir miliknya, di dalam penjara itu terdapat banyak sekali gadis-gadis dari berbagai ras dengan usia remaja sampai dewasa dan ada juga yang masih anak-anak.

"Pertama akan ku tujukan padamu budak yang terbaik milik ku," ucap Delfiria memperlihatkan dua orang gadis Elf yang mengenakan pakaian yang cukup mengoda.

"Mereka adalah pelayan yang sempurna untuk memuaskan nafsu mu dan juga mereka bisa menjadi pelampiasan emosi jika kau sedang kesal, bagai mana menurut mu bouya apa kau tertarik pada mereka?" Tanya Delfiria pada Ryouta.

"Aku tidak tertarik pada mereka, kurasa aku akan berkeliling dulu sampai aku menemukan yang cocok untuk ku," ucap Ryouta pada Delfiria lalu mulai berkeliling.

"Kau memang orang yang menarik bouya, aku merasakan bahwa hari ini mungkin adalah hari yang istimewa bagi gadis itu, mungkin dia dan bouya akan bertemu," ucap Delfiria tersenyum sambil menurunkan ujung topinya sedikit ke bawah.

Setelah berkeliling cukup lama, akhirnya Ryouta menemukan apa yang dia cari lalu berkata pada Delfiria,

"Aku sudah menemukan yang cocok untuk ku, gadis itu dialah yang aku cari," ucap Ryouta menunjuk gadis Half Beast bermabut kuning kecoklatan dengan telinga dan ekor rubah yang sama seperti warna rambutnya lalu sedikit warna coklat di ujung telinga dan ekornya.

"Gadis itu ya, apa kau yakin dengan pilihan mu bouya, gadis kecil itu tidak bisa melayani mu sampai kau puas," ucap Delfiria pada Ryouta.

"Tidak masalah, aku akan membelinya," ucap Ryouta yang sudah memutuskan tekatnya.

Melihat keputusan Ryouta, Delfiria pun tersenyum sambil berkata pada Ryouta,

"Bouya, jika itu pilihan mu, aku akan menyiapkan ritual untuk segel pelayan dan majikan," ucap Delfiria membuka penjara sihir itu dan membawa gadis Half Beast itu bersamanya dan Ryouta untuk melakukan ritual segel pelayan dan majikan.

************************

Ryouta yang dimintai untuk ikut bersama Delfiria pun tiba di sebuah ruangan khusus, dimana dalam ruangan itu terdapat sebuah lingakaran sihir yang di gambar dengan kapur, Ryouta pun dimintai untuk berdiri berhadapan dengan gadis Half Beast itu dan meneteskan sedikit darahnya ke atas lingkaran sihir untuk memulai ritual.

Ryouta pun menuruti perkataan Delfiria lalu menusuk jarinya dengan jarum yang di berikan oleh Delfiria padanya dan meneteskan sedikit darahnya ke lingkaran sihir. Setelah meneteskan darahnya ke lingkaran sihi, lingakaran sihir itu berubah merah lalu Delfiria memulai ritualnya dengan menghentakan ujung tongkat sihirnya ke lingkaran sihir, beberapa tulisan pun muncul lalu tulisan itu terpasang di kalung budak milik gadis Half Beast itu.

"Dengan begini ritualnya selesai, dia tidak akan bisa menentang apa yang kau perintahkan bouya," ucap Delfiria pada Ryouta.

Setelah ritual selesai, Ryouta memberikan 30 keping koin perak dan 40 keping koin emas pada Delfiria sebagai bayaran untuk budak yang dia beli, lalu beranjak pergi dari tempat Delfiria.

Beberapa menit setelah Ryouta pergi dari tempatnya, Delfiria tersenyum sambil berkata,

"Bouya tolong jaga dan rawat baik-baik gadis itu."

************************

Setelah meningalkan tempat Delfiria, Ryouta pun mulai bertanya tentang nama gadis Half Beast yang menjadi pelayanya itu.

"Hei, kalau boleh aku tau siapa nama mu?" Tanya Ryouta pada gadis itu.

"R-Rui, namaku Rui, m-mulai sekarang aku akan berusaha melayani mu," ucap Rui yang masih agak ketakutan pada Ryouta.

Saat mendengar Rui berbicara, Ryouta pun menatap Rui sambil berkata,

"Sepertinya kau perlu pakaian baru, Rui bagai mana kalau kita berbelanja pakaian baru untuk mu," ucap Ryouta sambil tersenyum pada Rui.

"A-ano etto, terimakasih tawaranya, tapi sebagai seorang pelayang aku tidak pantas menerima semua itu," ucap Rui menolak apa yang di katakan Ryouta padanya.

"Baiklah kurasa aku tidak punya pilihan selain mengatakan hal ini, Rui aku ingin kau berhenti menolak apa yang akan ku berika pada mu dan juga kau bebas mengatakan apapun yang kau mau, dan juga aku ingin kau tidak memangil ku tuan tapi Ryouta saja mengerti, ini perintah dari ku," ucap Ryouta pada Rui.

Setelah mendengar kata perintah tulisan di kalung budak milik Rui pun bersinar merah yang berarti jika Rui menolak apa yang di perintahakan Ryouta maka kalung itu akan mencekiknya. Rui yang melihat tulisan di kalungnya berwarna merah hanya bisa patuh terhadap apa yang di perintahakan Ryouta padanya.

***************************

Beberapa menit setelah Ryouta membuat perintah pada Rui, dia dan Rui pun mulai berjalan-jalan di sekitar ibu kota dan melihat semua yang ada disana, mulai dari kedai makanan, pasar, dan beberapa toko lainya. Saat di tengah perjalanan Rui menatap sebuah kios makanan yang menjual berbagai makanan terutama daging Wolf yang di bakar dan di tusuk dengan tongkat kayu kecil bersama dengan jamur dan beberapa sayuran lainya.

Ryouta yang melihat Rui menatap kios itu berkata,

"Rui apa kau mau makan itu?" Tanya Ryouta pada Rui.

Rui menganguk sambil menatap ke arah Ryouta dengan mata yang berbinar-binar.

"Sepertinya kau memang mau ya, baiklah kalau begitu, paman mau beli 10 tusuk," ucap Ryouta pada paman penjaga kios itu.

"Baiklah harganya 20 keping koin tembaga," ucap paman itu membungkuskanya untuk Ryouta.

"Ini paman 20 keping koin tembaga," ucap Ryouta menyerahkan 20 keping koin tembaga

"Trimakasih, datanglah lagi,"

"Baiklah Rui selanjutkan kita akan mampi ke toko pakaian, untuk membelikan pakaian baru untuk mu," ucap Ryouta pada Rui yang sedang menyantap makanan yang mereka beli.

Setelah membeli beberapa pakaian baru untuk dirinya dan Rui, Ryouta pun mengajak Rui untuk mencukur dan merapikan rambutnya. Beberapa menit kemudian setelah rambut Rui di potong dan dirapikan, dia terlihat seperti anak-anak seusianya, disaat itulah Ryouta meminta Rui untuk menutup matanya dan berkata padanya,

"Rui, tutup matamu, aku ingin memberikan mu hadiah spesial yang pastinya kau akan suka," ucap Ryouta pada Rui sambil tersenyum.

Rui yang tidak tau apa yang akan di berikan Ryouta padanya pun patuh lalu menutup matanya.

"Creat Skill: Dispel Magic." Ryouta mengarahkan tanganya ke kalung budak milik Rui dan seketika itu juga kalung itu lepas dari lehernya Rui.

"Rui kau boleh membuka matamu sekarang," ucap Ryouta pada Rui sambil memperlihatkan kalung budak yang terlepas dari lehernya Rui.

Rui yang terkejut karena saat dia membuka matanya, dia melihat kalung budak itu terlepas dari lehernya, karena hal itulah Rui mulai menangis senang memeluk erat Ryouta sambil berkata

"Trimakasih...Onii-chan, aku sangat senang bertemu dengan Onii-chan dan karena memberiku semua yang tidak pernah rasakan selama ini dalam hidupku," ucap Rui yang masih menangis bahagia karena dia akhirnya dia menemukan alasan untuk hidup.

"Ahh...mulai sekarang kau adalah adik ku, dan aku akan melindungi dan memanjakan mu," ucap Ryouta membalas pelukan Rui.

***********************

Setelah agak lama berpelukan, Ryouta pun mengajak Rui untuk mencari penginapan terdekat di kota, tapi sampai saat ini pun mereka masih belum menemukan penginapan yang masih kosong.

"Sepertinya akan sulit menemukan penginapan yang masih kosong benarkan Rui?" Tanya Ryouta pada Rui.

Sebelum Rui sempat menjawab pertanyaan Ryouta, Milia datang lalu menjawab pertanyaan Ryouta,

"Kalau itu masalahnya, Ryouta-san bagai mana kalau kau ikut aku ke penginapan yang ada di dekat sini, biaya menginap disana cukup murah, makanan yang di sajikan disana pun cukup murah, bagai mana menurut mu?" Tanya Milia pada Ryouta.

"Kedengaranya menarik, bagai mana kalau kita kesana Rui?" Tanya Ryouta pada Rui.

"Hai, Onii-chan ayo kesana,"ucap Rui tersenyum sambil mengandeng tangan Ryouta.

*********************

Setelah menyetujui ajakan Milia, merekapun berangkat menuju ke tempat penginapan yang di maksut Milia, tak lama kemudian, setelah berjalan agak lama, merekapun sampai di penginapan itu, dan diatas tempat itu tertulis, "Penginapan Kristal Eria."

"Ryouta-san aku akan masuk duluan ya, sampai nanti," ucap Milia berpisah dengan Ryouta lalu masuk ke dalam penginapan.

"Sepertinya kita juga harus masuk, bagai mana menurut mu Rui?" Tanya Ryouta pada Rui

"Jika itu keputusan onii-chan, maka aku tidak masalah," jawab Rui sambil mengandeng tangan Ryouta.

"Kalau begitu ayo masuk," ucap Ryouta yang mengandeng tangan Rui masuk ke dalam penginapan.

Saat Ryouta membuka pintu penginapan, lonceng yang berada di atas pintu pun berbunyi, dan terlihat banyak petualang laki-laki dan perempuan sedang makan dan minum di dalam penginapan itu, dan terlihat juga Chera yang mengenakan serangam seorang Maid(mirip kayak Rem) dengan rambutnya yang diikat twintail mengunakan pita merah sendang mengantar makanan dan minuman kepada orang-orang yang ada di sana, sambil menyambut pelangan baru karna suara lonceng di pintu sambil berkata,

"Slamat datang di Tavern sekaligus Penginapa Kristal Eria, apa ada yang bisa ku bantu?" Tanya Chera yang tidak sadar kalau itu adalah Ryouta.

"Chera apa itu kau?" Tanya Ryouta yang bingung melihat penampilan Chera dengan pakaian Maid.

Chera yang akhirnya sadar saat mendengar Ryouta berbicara seperti itu kaget dan hampir kehilangan keseimbangan lalu berkata pada Ryouta,

"R-Ryouta-san kanapa kau bisa ada disini?" Tanya Chera pada Ryouta.

"Ahh...aku kesini karena Milia bilang tempat ini adalah yang terbaik, dan juga karena semua penginapan di ibu kota telah penuh jadinya aku tidak punya pilihan lain selain ketempat ini," ucap Ryouta menjawab pertanyaan Chera.

"Kurasa Milia ada benarnya juga, Ryouta-san tolong tunggu sebentar, aku akan memanggil Milia kemari karna hari ini dia yang bertugas di bagian penerimaan tamu," ucap Chera yang meletakan pesana pelangan ke meja mereka masing-masing lalu berjalan menuju ke pintu di sebelah kanan sebuah meja.

**********************

Setelah beberapa menit menunggu, Milia pun akhirnya keluar dari pintu yang berada tepat di depan meja penerimaan lalu berkata pada Ryouta,

"Ryouta-san, kau mau memesan berapa kamar, dan berapa lama kau akan menginap?" Tanya Milia pada Ryouta.

"Apakah ada kamar yang cukup besar dengan dua kasur?" Tanya Ryouta pada Milia

"Kurasa itu bisa di atur," ucap Milia pada Ryouta

"Baiklah kalau begitu, aku ingin menginap selama satu bulan kedepan,"

"Satu bulan ya, baiklah biayanya 10 keping koin emas dan 100 keping koin tembaga untuk biaya makan bagai mana?" Tanya Milia pada Ryouta.

"Baiklah aku terima," ucap Ryouta menyerahkan satu kantung yang berisi 100 keping koin tembaga, dan 10 keping koin emas.

"Trimakasih Ryouta-san, tolong ikuti Chera dia akan mengantar mu menuju kamar yang kau pesan," ucap Milia sambil tersenyum pada Ryouta.

Setelah Milia berkata seperti itu, Chera pun langsung meminta Ryouta untuk ikut denganya menaiki tanga menuju ke lantai atas tempat dimana banyak kamar yang di sewakan untuk para petualang yang ingin menginap.

Beberapa menit setelah samapi di depan pintu kamar yang di sewa Ryouta, Chera pun bertanya pada Ryouta,

"Etto Ryouta-san, siapa gadis kecil yang selalu bersama mu itu?" Tanya Chera pada Ryouta sebelum membuka pintu kamar yang disewa Ryouta.

"Ah dia adalah adik ku Rui, jika kau ingin bertanya detailnya, aku akan ceritakan besok pagi, hari ini aku ingin istirahat lebih dulu," ucap Ryouta pada Chera.

"Jika begitu, aku menantikan ceritanya besok pagi Ryouta-san, slamat beristirahat, sampai jumpa besok pagi," ucap Chera membukanan pintu kamar itu untuk Ryouta lalu kembali ke pekerjaanya.

~Bersambung