Menggapai bintang adalah hal yang mustahil untuk dilakukan. Idiom itu tak lebih dari angan semu yang dibuat karena harapan terlalu besar sehingga banyak sekali realitas terlupakan.
Bagaimana bisa kita meraih bintang? Yang mana benda langit itu teramat terang nan panas. Belum lagi dengan ukurannya begitu besar sehingga teramat mungkin akan langsung menghancurkan apapun (Siapapun) yang dilewati nya.
Dan aku adalah si orang gila yang berani-beraninya berada tepat di depan sang bintang.
"Bryan, kau baik-baik saja?"
Pikiranku yang linglung mencoba mencerna ucapan si bintang. Aku pun mengangguk, tetapi itu tak lebih dari sebuah respon reflek otot manusia. Kenyataannya pikiranku telah melayang jauh meninggalkan raga. Itu terjadi berkat dua telapak tangan yang masih setia menempel di kedua pipiku. Membuatku semakin tak bisa memalingkan wajah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com