webnovel

Awal Dari Sebuah Akhir

"Plaaak" satu tamparan yang cukup keras berhasil mendarat sempurna di pipi kanan wanita yang berdiri di hadapannya. "Perempuan murahan !! laki-laki mana lagi yang kamu rayu hah?!" Hardik pria berkulit putih dengan mata merah nanar menyala. Nampaknya, kesabarannya sudah ditelan habis oleh segala kemungkinan imajiner yang berlari-lari di kepalanya. Wanita itu terus menatapnya dengan pandangan kosong, tidak menjawab, tidak membantah. Ia terus membiarkan tangan pria itu berada di lehernya, mencengkram lebih erat bahkan sampai ia sendiri bisa mendengar detak jantungnya yang mulai melambat. 

"Ra..?" Rabaan lembut pada bahunya membuat wanita itu berhenti melamun. 

"Mikirin apa ? Mau cerita ?" 

"engga..." gelengnya pelan. 

Potongan-potongan kecil dari masa lalu yang pernah ia lewati masih terus berjajar rapi dalam ingatannya. Ia terus menggigit bibir bawahnya, berharap berhasil menahan air mata agar tidak mengalir di sudut netra coklat miliknya. Berminggu-minggu sudah berlalu, tapi setiap kilas balik itu, masih terasa nyata baginya. Masih terasa sebegitu menyakitkan untuk dikenang.

"Rasanya, seperti baru kemarin" gumamnya lirih nyaris tak terdengar.

 ' ******

Senja kali ini terasa berbeda, mungkin karena ada sedikit bahagia di dalam luka. Atau mungkin seperti kata kebanyakan orang, bahwa hanya waktu yang mampu mengikis sedikit demi sedikit rasa sakit di hati yang sudah mengerak. Wanita itu sudah tidak menghitung lagi, berapa banyak hari yang ia lalui dengan membawa beban yang cukup untuk membuatnya ingin istirahat, selamanya. 

"Aku, pulang dulu ya.." satu pesan masuk pada ponsel miliknya, berhasil membuat ia tersenyum.

"hati-hati, mas.." balasnya cepat. Jarinya mengetuk satu potret wajah yang digunakan sebagai foto profil pengirim pesan, ia melihatnya sedikit lama, bibirnya membentuk sudut lengkung lagi. Ada rasa yang tidak bisa ia jelaskan pada dirinya sendiri, yang ia tau.. senja kali ini benar-benar terasa berbeda. 

"mungkin karena, dia".