Mata seorang gadis mengerjap berulangkali ketika sinar matahari memasuki celah gorden dan menerpa wajah cantiknya.
Jie menguap, lalu memandang sekelilingnya dengan samar-samar. Ah, iya. Ia hampir lupa kalo sekarang ia tidak berada di kamarnya melainkan di kamar Alister. Sesaat senyum terbit di wajah gadis itu. Terlebih mengingat yang terjadi semalam.
Ah, membuat jantungnya kembali berdegup lagi. Tanpa disadari pipinya menjadi blush seketika. Ia menggeleng dengan keras. Apa yang sedang ia pikirkan?
Setelah memikirkan banyak hal yang terjadi kemarin, Jie menyibakkan selimut berwarna putih itu. Bangkit berdiri sembari memperbaiki letak rambutnya yang terlihat sangat kusut. Menyisirnya menggunakan tangannya.
Setelah itu, Jie melangkah untuk keluar dari kamar tersebut.
Ceklek!
"Ehk!" Mata Jie membulat sempurna saat berhadapan dengan A yang juga ingin masuk ke kamar. Berniat untuk melihat gadisnya apakah sudah bangun atau belum. Hampir saja pintu itu menggeplak kepalanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com