"Ini tidak bagus." Shin memperhatikan robot-robot di hadapannya.
"Aku ...." Uru bicara pelan.
"Aku tidak bisa mendengarmu." Kiku memanyunkan bibir sembari mendekatkan telinganya. "Ayo, bicara." Uru segera berbisik. "Katanya dia tahu kelemahan mesin-mesin itu."
Halaman depan yang ditumbuhi rumput setinggi pergelangan kaki itu kini terinjak-injak oleh banyak orang. Mereka semua bersiaga karena disambut oleh puluhan robot. Di belakang barisan para Makhluk Besi itu ada beberapa penjaga yang berlindung, mereka tampak sedikit ketakutan.
"Langsung ke intinya, Kiku," Yuki menyerobot.
Puluhan robot putih itu langsung menghembuskan gelombangnya yang langsung melesat keseluruh area jangkauannya.
Shin dan Uru maju ke depan, mereka segera memasang dinding es dan tanah. Tameng mereka bisa menahan serangan.
"Cepat katakan, Kiku!" Shin mengeraskan suara, berusaha menahan dinding esnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com