Pagi hari nya Nata bangun terlebih dahulu dan melihat Ririz yang tertidur lelap dipelukan nya. Nata tersenyum dan mengusap pucuk kepala Ririz dengan lembut.
Nata berniat untuk bangun dan mandi habis itu dia turun kebawah untuk menyiapkan sarapan. Namun saat ingin bangun Ririz mempererat pelukan nya dan berkata.
"Jangan pergi, temani mommy sebentar lagi" pinta Ririz tanpa membuka mata nya.
"Baiklah mom" jawab Nata dan kembali memeluk Ririz lagi.
Nata pun mengelus rambut Ririz dan memperhatikan wajah nya. Sungguh Nata sangat beruntung bisa sedekat ini dengan Ririz meski Nata tidak bisa memiliki Ririz sebagai kekasih namun Nata sangat bahagia karna dia bisa memiliki Ririz sebagai Mommy nya.
Nata tercengang saat mendengar suara Ririz yang mengagetkan nya karna Nata terus saja memperhatikan wajah Ririz yang Cantik bagai bidadari itu.
"Mommy tau mommy cantik jadi biasa aja melihat nya." Ucap Ririz lalu membuka mata nya.
"Dih pede banget sih" ucap Nata yang kesal bercampur gemas mendengar semua itu.
"Kan bener. Nyata nya kamu liatin mommy segitu nya" kata Ririz tersenyum manis pada Nata. (Jangan terlalu manis Riz nanti author bisa diabetes bayangin nya😅😅😅)
Nata yang melihat nya pun terpesona melihat nya dalam hati dia berkata bahwa Ririz memang sangat lah cantik.
"Iya mommy sangat cantik mangka nya aku sayang sama mommy. Bahkan aku sangat mencintai mommy" kata Nata dan tentu nya kata cinta dia ucapkan dalam hati.
"Mommy pun sayang kamu" ucap Ririz dan menggelamkan kepala nya di ceruk leher Nata.
Dan hal itu membuat Nata menahan Nafas bahkan jantung nya berdetak sangat kencang sampai sampai Ririz pun bisa mendengar nya.
"Jantung nata berdetak sangat kencang, kenpa ya? Atau jangan jangan karna aku ya" batin Ririz Bertanya.
15 menit berlalu tak ada yang mau melepaskan pelukan nya. Entah terlalu nyaman atau ada rasa takut dihati mereka jika suatu hari nanti mereka berpisah.
Nata pun terpaksa melepaskan pelukan nya membuat Ririz kecewa. Jujur saja Nata pun tak ingin melakukan nya tapi dia harus karna tak ingin semakin menaruh hati pada Ririz.
"Aku ke kamar mandi dulu mom. Kebelet" ucap Nata saat Ririz ingin bertanya. Bohong tentu saja nata bohong, karna nyata nya dia tak ingin rasa itu semakin dalam.
Ririz pun hanya mengangguk, dan tetap berbaring ditempat tidur.
"Kenapa rasa nya begitu aneh. Seolah dia sengaja ingin menjaga jarak dariku" kata Ririz sambil menatap pintu kamar mandi yang tertutup itu.
Sedangkan didalam kamar mandi Nata bersandar di pintu kamar mandi sambil memegang dada nya yang masih berdebar.
"Maaf Mom, mulai sekarang aku terpaksa menjaga jarak. Aku tak ingin semakin mencintai Mommy dan membuat kecewa Mommy" ucap Nata pelan dan tanpa sadar air mata nya menetes tanpa permisi.
Nata pun berjalan menuju shower dan menyalakan nya, sehingga dia terguyur air shower dan membiarkan dirinya basah kuyup. Berharap dengan mengalir nya bisa menghapus rasa cinta pada Mommy nya.
****
Ririz duduk sendirian di dalam caffe, dia sedang menunggu teman nya datang. Namun sudah hampir 1 jam teman nya itu tak kunjung datang juga, sudah berkali kali dia menghubingi nya dan teman nya berkata sebentar lagi.
Ririz pun mengedarkan pandangan nya untuk melihat lihat bagian caffe itu. Dahi nya mengkerut seolah berpikir karna mata nya tak sengaja menangkap pemandangan yang cukup membuat hati nya tak karuan.
"Nata" satu nama yang terucap dari bibir Ririz. Ya Ririz melihat Nata sedang menangis yang ditenangkan oleh Binar dan Yona teman Nata.
Ririz ingin menghampiri Nata namun dia mengurungkan niat nya saat melihat seorang laki laki duduk disamping Nata dan memberikan nya secangkir kopi.
Ririz yang tidak suka melihat Nata meminum kopi pun hanya berdecak pelan. Dalam hati dia bersumpah akan menjewer Nata dirumah.
"Kenapa lu Riz" tanya teman nya yang baru saja tiba dan duduk didepan nya.
"Gua kesel sama lu Ra udah hampir 1 jam gua disini lu nya lama banget datang nya" jawab Ririz pada mel atau Kamaratih teman sekantor Ririz.
"Ya maaf kan gua ada urusan tadi" kata Mara meminta maaf.
"Iya iya" kata Ririz dan mata nya melihat ke arah dimanata Nata sedang duduk bersama teman teman nya.
Mara pun mengikuti arah pandang Ririz dan dia pun tersenyum karna melihat Nata disana.
"Cewek yang pake kemeja biru lucu ya" ucap Mara dan membuat Ririz langsung menatap nya.
"Maksud nya?" Tanya Ririz penasaran.
"Iya itu cewek yang lu liatin yang pake kemeja biru itu lucu, nama nya Nata dan menurut gua dia itu lucu" jawab Mara
Entah kenapa Ririz merasa tak suka jika ada orang lain yang memperhatikan Nata nya itu.
"Lu kenal dia Ra?" Tanya Ririz lagi.
"Iya kenal. Pertama ditaman Rumah sakit. Kedua semalem di taman dia lagi Nangis. Gua gak tau dia kenapa tapi keliatan nya dia lagi patah hati deh" jelas Mara dan membuat hati Ririz sakit mendengar nya.
"Jadi semalem dia pergi ketaman itu nangis. Tapi kenapa dia bersikap biasa saja seolah olah dia baik baik saja" tanya Ririz dalam hati dan memperhatikan Nata.
Mara yang melihat Ririz diam saja sambil menatap Nata pun. Dia jadi bingung sendiri.
"Riz? Ko ngeliatin Nata nya gitu banget" tanya Mara dan membuat Ririz kelabakan.
"Eng enggak apa apa sih. Cuma ko dia gak bilang ya sama gua kalo dia abis nangis." Jawab Ririz dan membuat Mara bingung.
"Dia? Maksud lu Nata?" Tanya Mara
"Iya Nata. Dia itu anak angkat gua. Ko lu kaget gitu sih.?" Jawab Ririz balik nanya.
"Ya gua kaget lah. Lu gak bilang dan cerita apa apa sama gua." Kesel Mara.
"Iya juga ya hehehe" jawab Ririz nyengir
Kedua nya pun memperhatikan Nata yang masih menetes kan air mata nya.
Sedangkan Nata tidah menyadari jika Ririz dan juga Mara berada di Caffe yang sama dengan nya.
"Udah sih lu tuh nangis mulu. Kesel gua liat nya" kesel Yona teman Nata yang paling akrab di antara yang laun.
"Bo bodo gua kan sedih ka yoooonnnn huawaaaaa" jawab Nata sesegukan dan kembali menangis. Membuat orang orang disekitar menatap nya bingung.
"Udah bego. Bikin malu aja lu tuh ya" Kata Yona lagi yang merasa tak enak pada pengunjung yang lain.
"Udah Nat jangan nangis lagi. Nih lap ingus nya" ucap Binar memberikan tisu pada Nata dan diterima oleh Nata lalu mengelap ingus nya.
Setelah selesai mengelap ingus nya dia memberikan tisu nya pada Yona.
"Nih ka gua gak doyan" kata Nata santai
"Si kamvret mah emang gelo. Gua dikasih ingus. Jorooookk bego" kesal Yona.
Dan yang lain hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan kedua nya.
Begitupun dengan Ririz yang tak menyangka jika anak nya itu benar benar iseng banget.
"Udah ahh yuk kita jalan jalan aja. Dari pada lu galon galon gak jelas." Ajak Doni pada ketiganya.
Dan di angguki oleh ketiganya. Lalu mereka pun beranjak dari duduk nya dan meninggal kan caffe itu setelah membayar semua pesanan mereka.
****
Di taman yang tak jauh dari Caffe tadi. Nata. Yona. Binar. Dan juga Doni sedang duduk diatas rumput sambil memperhatikan orang orang yang ada disekitar mereka.
"Gua seneng deh persahabatan kita udah hampir 4 tahun. Dan selama itu kita kadang berantem. Senang senang bahkan kita kerja bareng." Ucap Nata menatap ketiga sahabat nya.
"Iya yah gak kerasa kita sahabatan selama ini" timpal Yona.
Dan diangguki oleh Binar dan Doni. Merka pun membaringkan badan mereka dan menatap langut yang agak mendung.
"Semoga kita kaya gini selama nya yah. Dan aku harap kita gak akan terpisahkan." Ucap Binar dan membuat Nata terdiam karna dia harus pergi 3 bulan lagi ke suatu tempat.
"Semoga saja" ucap Nata dan tersenyum menatap langit.
Nata teringat kejadian beberapa waktu yang lalu. Dimana dia bertemu dengan seseorang dan membuat nya harus bertemu dengan bos dari orang itu.
"Aku ingin 3 bulan ini. Kita menghabiskan waktu dengan bahagia Mom. Sebelum aku pergi untuk bertemu dengan seseorang mom. Aku sangat ingin menyatakan perasaan cinta aku pada Mommy tapi aku masih takut untuk dibenci sama Mommy." Batin nata.