webnovel

Miss Dosen X Mr. Captain

Relivia Zenata.. Seorang dosen muda yang cantik,berhijab,cerdas dan baik ini ternyata adalah kekasih dari seorang kapten kapal. Ia mengawali karirnya di usia ke 21 tahun. Menjadi dosen idola di kampus merupakan hal yang sangat membanggakan bukan? Di balik kesuksesannya, Ivi tetap menjadi orang yang sama, rendah hati dan tidak pernah menyombongkan diri. Felix Devanno... Seorang kapten kapal yang tampan, tegas dan setia. Ia sangat dingin terhadap orang-orang, kecuali dengan Ivi dan keluarganya. Felix mengawali karirnya di laut pada usia 21tahun. Awalnya, ia sama sekali tak berpikiran untuk bekerja di laut, namun tawaran dengan gaji yang sangat memuaskan dan seragam yang tampak keren itu membuat niat awalnya untuk menjadi pengusaha urung. Ia mencoba dunia laut dan beruntungnya ia berhasil. Calvin Aldrean.. Seorang dokter sekaligus pengusaha di sebuah perusahaan ternama di Indonesia. Terkenal dengan sikap dinginnya membuat dirinya masih jomblo di usia 21 tahun. Bukan tanpa sebab, ia pernah mengalami hubungan asmara namun kandas dikarenakan suatu hal. Menjadi seorang kekasih dari kapten kapal bukanlah hal yang mudah. Namun doa dan usaha mampu mempertahankan hubungan keduanya. Meskipun banyaknya rintangan, namun, keduanya dapat bersatu.

Nurliza_Karen_Nita · Urbano
Classificações insuficientes
446 Chs

Part 17

Calvin baru saja selesai meeting. Ia menyandarkan kepalanya di sandaran kursi kerjanya. Ia sedikit memijit pelipisnya. Ada banyak hal yang ia pikirkan saat ini, terutama soal Ivi.

"Ya Allah... capek banget... Kak Ivi gimana ya?? Semoga baik-baik ajalah... Gue kok kayak ngerasa si Felix agak berubah ya?? Semoga cuma perasaan gue doank.." Calvin berbicara sendiri sambil menatap langit-langit ruangan. Kemudian ia merogoh saku jasnya, mengambil ponselnya. Ia menatap sekilas ponselnya lalu kembali meletakkannya di meja. Ia beralih pada laptop. Ia membuka file di laptopnya dan menonton video pernikahan Ivi dan Felix kala itu.

"Dulu, gue ngerasa kalau lu benar-benar beruntung dapetin Ivi kak... Dan ternyata benar.. lo adalah lelaki yang paling beruntung karena telah berhasil memiliki raga dan hati Ivi kak... Ivi orang baik... Dia bahkan sangat-sangat baik... Dia bahkan bisa menjaga hatinya buat orang yang entahlah... Gue ngerasa Felix seolah berubah akhir-akhir ini... ada apa ya dengan dia?" Calvin menjeda kalimatnya.

"Apa yang harus gue lakuin? Gue pengen pernikahan kalian tuh baik-baik aja... Tapi dari yang gue lihat belakangan, Felix seolah menghindari Ivi.. Sebenarnya lo kenapa Lix? Ah semoga cuma firasat gue aja.." Calvin mengusap wajahnya sesaat. Lalu ia teringat sesuatu.

"Mending gue telepon aja dia... Siapa tahu gue dapet solusi.. Ah semoga diangkat"

Calvin meraih ponselnya yang berada di atas meja, lalu

Calvin pun langsung menghubungi Felix.

"Assalamualaikum kak" ucap Calvin dari sebrang telepon pada Felix.

'Waalaikumsalam.. kenapa Vin?' balas Felix tidak seperti biasanya.

"Lo sudah hubungi kak Ivi?" to the point Calvin.

'Kenapa?'

"Gak sih cuma tanya aja soalnya dia kan lagi hamil jadi mungkin bakal lebih sensitif... usahain buat sering hubungi dia.." nasehat Calvin

'Oh iyaya... Yaudah gue mau berlayar...' cuek Felix

"Oh Ok bye"

Tut....

"Gue rasa ada yang gak beres dengan pelayaran Felix kali ini... Calvin... positif thinking.... Astaghfirullah.. Kenapa gue jadi mikir yang enggak-enggak gini sih?? Ya Allah..." Calvin menelungkupkan wajahnya. Lalu ia kembali mengangkat wajah.

"Gue gak tenang... Gue harus suruh orang buat awasi dia... Gak bener ini"

Calvin menekan sebuah kontak di ponselnya.

"Halo... Gue ada kerjaan buat lo"

"Kerjaan apa yang bisa saya lakukan Mr.??"

"Gue mau lo awasin kakak gue atas nama Felix Devanno yang sedang melakukan pelayaran ke negara tetangga.."

"Felix Devanno si captain kapal? Istri dari seorang Relivia Zenata, Mr.?"

"Iya.. si captain kapal.. Bener... Relivia itu kakak ipar gue.. Gue mau Lo harus benar-benar mengawasi dia.. Gue butuh informasi tentang dia.. Informasi yang akurat!"

"Siap Mr. Akan saya laksanakan.. "

"Okay... Gue tunggu secepatnya."

"Baik Mr."

"Gue udah transfer uang mukanya.. Sisanya bakal gue transfer setelah semuanya beres"

"Saya tidak akan mengecewakan anda."

"Ok"

Tut....

"Semoga gue bisa segera mendapatkan informasinya.." gumam Calvin. Ia pun melangkah ke luar ruangan dan pulang.

....

Seorang dokter muda,tampan dan berkelas yang bertugas di salah satu Rumah Sakit di Aussie akan lepas landas ke Indonesia hari ini. Sebenarnya dia adalah dokter asal Indonesia yang dipindahtugas oleh papa nya kesana. Siapa ya?? Wkwk

Setelah menempuh perjalanan panjang selama berjam-jam di pesawat, Zayn akhirnya tiba di Indonesia.

"Finally gue tiba di sini... Ahhh gue rindu Indonesia.." ucap Zayn saat menaiki taksi menuju apartemennya. Setelah sampai di Apartemennya, ia langsung menuju kamarnya. Ia berbaring di bed King Size nya yang telah lama tak ia kunjungi.

"Huuuhhh... Setelah berbulan-bulan, akhirnya gue sampai di sini. Gue rindu banget sama semua nya. Rindu Indonesia Cuisine,bersenang-senang,istirahat yang cukup dan kembali bermain-main dengan pernikahan Ivi.. Hahah" ucap Zayn dengan smirknya.

"Kira-kira apa kabar mantan terindah gue ya? Sudah lama banget gue gak update info tentang dia.." Zayn kemudian menghubungi seseorang.

"Ada kabar apa tentang dia?"

"Saya memiliki beberapa bukti yang sudah saya foto.."

"Langsung send ke gue semua ya..."

"Segera saya send tuan.."

"Ok!"

Tut..

Setelah itu, Zayn langsung membuka beberapa kiriman dari mata-mata nya.

"Oh, jadi sekarang Ivi lagi hamil.. Dan usia kandungannya sudah 6 bulan... Wah.. Seru nih... Apa gue langsung ke sana ya? Hmm good idea... But gue rasa belum saatnya deh... Tunggu tanggal mainnya.." ucap Zayn dengan smirknya.

....

Alfi dan Shena tengah duduk di ruang tengah apartemen Alfi.

"Rencana selanjutnya apa kak?" tanya Shena

"Temui Felix na... Buat dia merasa terancam dengan ancaman kita.. Lo harus lebih ekstra sekarang supaya dia semakin lama berlayar" ucap Alfi sambil memainkan ponselnya.

"Lah aku nemuin dia gimana kak? Bukannya dia lagi berlayar?" tanya Shena bingung.

"Lo tenang aja... Gue tahu kok titik-titik istirahat pelayaran mereka. Ntar gue anterin lo ke sana.. Ingat ya.. harus berhasil.."

"Siap kak... By the way... kakak kerja di mana sekarang? Kayaknya kakak kelihatan beda sekarang.."

"Gue kerja di kantor sekarang... Gajinya lumayan lah.. Makanya gue happy-happy aja.. Gue juga udah mulai bisnis-bisnis kecil" ucap Alfi sombong.

"Alhamdulillah kalau begitu ... Kak, foto yang waktu itu udah kakak salin kan di tempat lain?" Mereka membahas prihal foto-foto antara Felix dan Shena kala itu.

"Tenang aja lo... Semuanya udah beres.."

"Syukur deh kak.. wanti-wanti aja kalau nanti bukti di handphone aku dihilangin sama Felix.. Jadi kan kita masih ada copy-annya."

"Oh tenang aja... By the way na... Ayah ibu gimana? Masih sering sakit?"

"Alhamdulillah udah gak sih kak... Udah lumayan"

"Oh syukurlah kalau begitu..."

"Kak, aku dengar lo ada saingan ya kak buat ngerebut Ivi dari Felix? siapa kak?"

"Ya banyak... Adik ipar dia sendiri bahkan juga siangan gue"

"Maksud lo kak?"

"Iya adik ipar Ivi suka sama dia... Gue tahu kok dari gimana dia ke Ivi... Gue yakin dia punya feel ke Ivi makanya dia segitunya ke Ivi.."

"Selain dia siapa lagi kak.? Perasaan gue banyak banget dah yang negjar dia.. Padahal dia B aja juga.." ucap Shena sedikit kesal.

"Lah dia kan emang cantik.. Baik.. Sukses lagi.. Selain itu dia berhijab.. Aurat dia ketutup.. Jadi dia itu berharga.. Lo ngiri?" Sindir Alfi

"Kak.. kok lo gitu sih? Meskipun gue gak berhijab gue juga gak jauhlah dari dia.."

"Ya itu fakta.. Dia emang lebih-lebih segalanya.. Astaga Shena.. Iyain.."

"Halah lebay lo kak! Gue emang cantik kak!"

"Iya lo cantik! Tapi, dia lebih cantik!"

"Oh gitu.. Yaudah, gue gak mau bantuin lo.. Gue udahin rencana konyol lho.. Syukurin!" kesal Shena

"Lah lo kok gitu sih?! Awas aja kalau lo gak lanjutin rencana ini, awas lo! Gue gak akan pernah jengukin bokap nyokap lagi! "

"Ish kak jangan gitu donk! Lo mau jadi anak durhaka?!"

"Bacot na! Pokoknya gue gak mau tahu lo harus lanjutin rencana ini! Gue udah susun capek-capek yakali lo mau udahin gitu aja!"

"Bodo amat! "

"Yaudah jangan salahin gue kalau gue udah gak peduli sama kalian"

"Kak?? Ish yaudah iya gue lanjut.. Ah lo ngeselin!" kesal Shena.

Alfi pun tersenyum puas atas kekalahan Shena.

Hai...

Gimana guys? Lanjut? Tap star and comment ya..

Mohon maaf untuk setiap typo... :)