Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Kosan Geana
"Oy!"
"Kak kenapa tidak masuk saja?"
Geana menoleh bergantian antara temannya dan Gretta yang menegurnya dengan perasaan kaget. Sepertinya ia sedikit melamun memikirkan antara membiarkan masuk atau tidak si pria yang berdiri di depannya.
"Oh! Karena Gretta kan? Maka itu harus dibiasakan, biar dia tidak trauma berkepanjangan," bisik si pria dan Geana yang mendengarnya sontak menoleh, menatap temannya dengan kening berkerut, kembali berpikir.
Benar juga, batinnya.
"Iya deh," sahut Geana sama berbisiknya.
Gretta yang melihat keduanya saling berbisik mengerutkan kening penasaran. Tapi, ia mulai familiar dengan suara pria yang ada di depan sana, meski belum melihat rupa jelas karena Geana masih menutup pintu untuk si tamu.
Lalu tak lama kemudian pintu akhirnya terbuka dan memperlihatkan seorang pria yang pagi ini juga dilihatnya.
Dia, sampai saat ini aku belum tahu namanya, batin Gretta saat melihat wajah si pria.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com