webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE

MI VOLAS VIN (I Want You)

Patuhi syarat membaca. 1. Mengandung muatan dewasa (21+) yang belum cukup umur dilarang membaca. 2. Follow akun author / IG @dee.Meliana 3. Kasih like/vote dan komentar yang sopan dan membangun. G: Dark Romance. Dilarang mengcopy paste tulisan ini dalam bentuk apapun!!! Tindakan plagiatan akan saya proses secara hukum. BLURB: ========== Kasih dan pengakuan. Cinta dan nafsu. Gairah dan hasrat. Semua itu adalah bagian penuh pesona dalam setiap kisah yang terjalin dalam kehidupan manusia. Pria, wanita, tua, muda, kaya, miskin, semua lapisan golongan dalam bebagai macam warna mata dan kulit menginginkannya. Keinginan yang tanpa batas untuk memiliki berujung pada obsesi. Obsesi berujung pada kegilaan. Kau bisa melakukan apapun saat menjadi gila. MI VOLAS VIN Bahasa Esperanto yang berarti 'aku menginginkanmu'. Ucapan singkat itu lah yang selalu Leonardo bisikkan pada telinga Jasmine. Obsesi Kegilaan dan Hasrat Membuat Leonardo menginginkan wanita bernama Jasmine lebih dari apapun dan bagaimana pun caranya. Lelaki berbahaya namun tampan dan penuh gairah diperhadapkan dengan wanita biasa yang menyimpan sejuta pesona. Mampukah Leonardo melumpuhkan Jasmine? "Sampai tetes darah terakhir yang mengalir melalui pembuluh darahmu adalah milikku. Mi volas vin, Jasmine!" Leonardo berbisik panas pada telinga Jasmine, membuat tubuh Jasmine bergetar karena sensasinya. "Tidak, ini adalah hal yang salah, Leon!" seru Jasmine. (Mengandung unsur maju mundur atau plot twist, baca dengan penuh penghayatan ya Darling!) Cover bukan milik saya. (Cover is not mine, credit belong to owner) Terima kasih. Selamat membaca, Belle Ame.

BELLEAME · Urbano
Classificações insuficientes
529 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE

Menangkap Penjahat!

Satu bulan pasca pertunangan Mylo dengan Ily. Berarti, sudah satu bulan sejak kepergian gadis bernama Reva. Sudah satu bulan juga Mav kehilangan semangat untuk hidup. Leonardo mulai khawatir, ia merasa bersalah.

"Nak, boleh Papa masuk?" tanya Leonardo.

"Masuklah." Mav dengan malas menanggapi permintaan sang Ayah, ia lebih memilih berkutat dengan gitarnya.

"Hei, Boy. Mama bilang kau tak mau makan siang ini?" Leonardo duduk di samping Mav, ia melihat piring yang tak tersentuh.

"Aku makan, Pa. Hanya beberapa suap. Tida ada selera."

"Kenapa? Apa hatimu masih sakit? Apa kau merindukan gadis itu?" Tanya Leonardo to the point karena memang ia tahu, penyakit Mav berasal dari jiwanya.

Mav hanya diam, ia memetik gitarnya dan mengakunkan sebuah lagu lembut.

"Musik yang indah," sela Leonardo.

"Benar. Aku membuatnya untuk Sheryl."

"Papa sudah membeli tiket, apa kau mau belajar musik di luar negeri?" tanya Leonardo.