"Tapi kau harus mencari yang sepertiku!! Yang cantik dan pintar." tandas Ily ingin di puji.
"Memangnya kamu pintar?" Goda Mav, ia suka melihat wajah cemberut Ily.
"Maavv!! Jahat!!" Ily mencebikkan bibirnya.
Keduanya mengobrol sambil bercanda. Ily sangat bahagia mengetahui bahwa kembarannya itu baik-baik saja. Mav dengan mudah beradaptasi dan bertahan hidup. Mav juga sangat bahagia, ia kira Ily akan menderita tanpa kehadirannya. Ternyata gadis itu perlahan-lahan bisa berdiri di atas kakinya sendiri.
"Apa Mama Papa sehat?" tanya Mav.
"Iya sehat." Angguk Ily.
"Apa Reggo masih nakal?!"
"Masih, dia sangat nakal. Tapi kenapa dia juga tidak di buang ya?" Ily terkekeh.
Di sisi lain, Alexander sedang mencuci tangannya setelah dari toilet. Pria yang penasaran dengan sosoknya menyusul ke kamar kecil. Berdiri di samping Alexander dan mencuci tangan.
"Hei, Nak. Kalau boleh aku tahu. Apa nama Ibumu, Alexiana Wijaya?" tanyanya ingin tahu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com