webnovel

Meteorite Jade's Scandal (Bahasa)

Batu Giok Meteorit merupakan batu yang sangat istimewa, dan hanya turun 1000 tahun sekali di Alam Para Dewa. Terjadi suatu hal yang memaksa dua anak manusia bernama Zhang Sifeng dan Zhang Yushen untuk menemukan letak Alam Dewa tersebut. Mereka mencari seorang perempuan yang mereka cintai bernama Wu Zhishu, yang hilang di Lembah Heizhughou. Zhishu menghilang secara misterius di lembah itu. Namun, tidak ada yang tahu bahwa lembah itu adalah portal untuk menuju Alam Dewa. Sifeng dan Yushen tiba-tiba terlibat dengan para Dewa tersebut dan inilah awal mula petualangan mereka. Sifeng dan Yushen menjadi bagian dari Alam Dewa, karena mereka merupakan reinkarnasi dari orang yang penting. Mereka juga harus terlibat peperangan antar klan untuk memperebutkan Batu Giok Meteorit. Bagaimana perjalanan mereka di Alam Dewa itu?

Zanaka · Fantasia
Classificações insuficientes
383 Chs

Sifeng Tersadar

Tiga hari berlalu, tapi Zhang Sifeng masih saja belum sadarkan diri.

Dokter telah menjahit luka di kepala Sifeng, kini hanya menunggu Sifeng tersadar. Tidak ada masala yang serius pada kepalanya, tapi tidak tahu kenapa Sifeng belum sadar juga.

Gil mengunjungi Sifeng yang berada di ruang ICU. Gil menyentuh kening Sifeng dengan 2 jari, telunjuk dan jari tengah.

Beberapa saat kemudian, Sifeng perlahan membuka mata.

"Gege ...." Kata pertama yang keluar dari mulut Sifeng, setelah Sifeng tak sadarkan diri selama tiga hari.

"Sifeng, kamu sudah bangun? Baiklah, aku akan memanggil Yushen setelah ini."

Gil keluar dan membawa kabar baik tentang kesadaran Sifeng.

Yushen masuk setelah dokter memeriksa kondisi his little brother.

Prok! Prok! Prok!

Yushen bertepuk tangan.

"Hebat! Hebat! Kamu sekali lagi berhasil membuatku berhutang nyawa padamu, Bodoh!"

Sifeng hanya tersenyum mendengar gunjingan Yushen.

"Bodoh! Kenapa kamu lakukan ini, hah? Kamu kira aku tidak cukup tangguh untuk melindungi diriku sendiri, eum? Sialan kamu, Zhang Sifeng!" Yushen tidak henti-hentinya memaki Sifeng.

"Hey, tidakkah kamu senang karena aku telah tersadar, My Brother? Kenapa kamu malah memarahi saya? Setidaknya, berikan aku pelukan hangatmu, Gege!" Sifeng pura-pura kesal.

Yushen menunduk dan langsunh memeluk leher Sifeng. Begitu erat. Ya, sangat erat hingga membuat Sifeng susah bernapas.

"Oi, Lao Yushen! Apa kamu masih ingin membunuh saya, hah?"

Yushen segera melepaskan pelukan pada Sifeng.

"Hahaha ... maaf, A-Feng! Ah, tidak tahukah kamu, A-Feng. Tanpamu, aku seperti mayat hidup. Bahkan, yang saya lakukan hanya duduk di depan ruang rawat kamu selama tiga hari ini. Huks, begitu menyedihkan, ya?" ucap Yushen, sok mendramatisir.

"Sungguh? Ah, aku benar-benar tidak percaya, Yu Ge."

Yushen melirik tajam ke arah Sifeng, kemudian Yushen tertawa.

"Hahaha, tidak juga, A-Feng. Kadang aku pulang untuk mandi dan makan. Dan Gil dan Vin yang akan menjagamu secara bergantian. Eh, aku juga masih ke kantor setiap hari dari pagi hingga sore."

"Benarkah? Kamu memang tidak peduli padaku sebenarnya, Lao Yushen! Mengaku saja! Kamu bahkan lebih mementingkan pekerjaanmu daripada aku, Yu Ge! Bagaimana bisa kamu jahat kepadaku seperti ini, huh?"

Sifeng mendengus, kesal. Lalu akhirnya, mereka tertawa bersama. Tidak tahu apa yang mereka tertawakan saat ini.

***

Zhang Sifeng telah tiba di apartemen setelah beberapa hari perawatan.

Gil dan Vin membuat pesta kecil-kecilan untuk menyambut kepulangan Sifeng.

Zhang Yushen yang memasak hidangan untuk pesta kecil saat ini. Masih sama, telur dadar agak gosong ala Chef Yushen.

"Oh ayolah, Yu Gege! Aku bosan memakan telur dadar buatanmu terus! Kenapa tidak pesan makanan siap saji saja, heh?" Sifeng memprotes.

"Sudahlah! Makan saja, A-Feng! Ini lebih sehat dari makanan siap saji. Kamu tahu 'kan?!"

Yushen menjejali mulut Sifeng hingga penuh.

Gil dan Vin masih dengan makanannya yang aneh. Ya, beberapa tangkai bunga tulip tentunya.

Sifeng dan Yushen bahkan tidak terlalu memikirkan keanehan Gil dan Vin. Bagi mereka, Gil dan Vin memakan bunga pun tidak apa-apa. Jadi, Sifeng dan Yushen tidak perlu memberi mereka makan.

"Oh iya, aku ingin mengajak kalian ke pembukaan hotel baru perusahaan kami. Besok. Pastikan kalian tampil sangat tampan, ya? Saya akan memperkenalkan kalian sebagai kerabat jauh kami," ajak Yushen pada Gil dan Vin.

"Kamu tidak mengajakku, Yu Gege?" bantah Sifeng. Sifeng sambil berusaha menelan makanan yang sudah memenuhi mulutnya, meski itu terasa sedikit pahit.

Bersambung ....