webnovel

Meteorite Jade's Scandal (Bahasa)

Batu Giok Meteorit merupakan batu yang sangat istimewa, dan hanya turun 1000 tahun sekali di Alam Para Dewa. Terjadi suatu hal yang memaksa dua anak manusia bernama Zhang Sifeng dan Zhang Yushen untuk menemukan letak Alam Dewa tersebut. Mereka mencari seorang perempuan yang mereka cintai bernama Wu Zhishu, yang hilang di Lembah Heizhughou. Zhishu menghilang secara misterius di lembah itu. Namun, tidak ada yang tahu bahwa lembah itu adalah portal untuk menuju Alam Dewa. Sifeng dan Yushen tiba-tiba terlibat dengan para Dewa tersebut dan inilah awal mula petualangan mereka. Sifeng dan Yushen menjadi bagian dari Alam Dewa, karena mereka merupakan reinkarnasi dari orang yang penting. Mereka juga harus terlibat peperangan antar klan untuk memperebutkan Batu Giok Meteorit. Bagaimana perjalanan mereka di Alam Dewa itu?

Zanaka · Fantasia
Classificações insuficientes
383 Chs

Orang Mencurigakan

Mata milik Yushen langsung melotot. Dia belum mengerti kenapa adiknya berucap seperti itu.

"Kenapa harus mematikan ponsel kita segal, A-Feng?" Yushen berbisik pada Sifeng.

"Di dunia mereka mungkin saja tidak ada sinyal, Yushen! Kenapa kamu kini jadi telat berpikir seperti ini, hah?" Sifeng berkata, kesal.

Tuan Zhang melirik bergantian Yushen dan Sifeng. Dia menatap curiga ke arah putra-putra dari wanita-wanita yang dia cintai.

"Ada apa, A-Feng?" tanya Tuan Zhang ketika dia melihat Sifeng membentak-bentak Yushen. Tuan Zhang juga mendengar jika anaknya menyebut 'Dunia Merdeka' tadi. Tuan Zhang tidak paham apa yang diucapkan putra kecilnya.

"Hao ... sepertinya A-Feng masih demam, Papa. Sepertinya, aku salah memberi A-Feng obat, Pa. Jadi, A-Feng berbicara melantur," ucap Yushen.

Yushen terlihat begitu gugup saat ini. Dia tidak ingin jika ayahnya mencurigai tempat tujuan mereka. Yushen menarik tangan Sifeng untuk menjauhi ayah mereka, agar Sifeng tidak berbicara aneh-aneh seperti tadi lagi.

Yushen mendekat ke telinga Sifeng dan berbisik,

"Kamu sungguh bodoh, A-Feng! Kamu hampir membuat ayah curiga pada tempat tujuan kita, Bodoh! Sepertinya, aku harus memukul kepalamu sekali lagi, agar kamu bisa menjaga rahasia kita!"

Sifng tersenyum tanpa rasa berdosa. Dia menggaruk pipinya. Ketika Yushen masih menatap tajam ke arahnya, Sifeng kembali tersenyum seolah tidak bersalah.

***

Lord Jack datang setelah beberapa hari untuk menjemput putra-putrnya. Dia datang sesuai janji pada Gil dan Vin waktu itu.

Lord Jack mengetuk pintu apartemen milik Zhang Yushen. Bukan hal yang sulit bagi Lord Jack, untuk menemukan keberadaan putra-putranya. Di mana pun Gil dan Vin berada, Lord Jack bisa dapat mendeteksi keberadaan anak-anaknya.

Tok! Tok! Tok!

"Permisi!"

Lord Jack mengetuk berkali-kali pintu apartemen itu, tapi tidak ada jawaban.

Seorang room service mengamati tingkah aneh Lord Jack dan tertawa.

"Hahaha ... tekanlah bel itu, Tuan! Jika Anda mengetuk seperti itu, mungkin buku jari Anda akan lecet, baru ada yang akan keluar dari pintu itu." Room Service berucap.

Lord Jack melirik tajam ke arah orang asing itu. Aura hitam pekat bahkan kini mulai menguar dari tubuhnya.

Rom Service yang melihat Lord Jack dalam versi menyeramkan itu, langsung berlari kabur, ketika melihat tatapan mematikan dari Lord Jack.

"Yushen, aku pergi ke luar dulu, untuk membeli sesuatu!" teriak Sifeng dari dalam apartemen.

Sifeng kini membuka pintu. Dia ingin pergi ke toko serba ada. Sifeng terkejut ketika dia melihat seorang pria dewasa sudah berada di depan apartemen milik keluarga Zhang.

"Ingin mencari siapa, Paman?" tanya Sifeng pada lelaki dewasa yang ada di depan pintunya.

Lelaki itu tidak menjawab. Lord Jack adalah lelaki yang berada di depan pintu apartemen Zhang saat ini. Dia tidak menanggapi pertanyaan Sifeng. Lord Jack malah melihat ke ruangan yang berada di belakang Sifeng, seperti sedang mencari sesuatu.

Lord Jack sedang mencari putra-putranya, yang dia yakini berada di tempat itu. Lord Jack dapat merasakan keberadaan Gil dan Vin. Lord Jack yakin jika anaknya berada di dalam sana.

"Paman! Anda ingin mencari siapa?" Sifeng mengulangi ucapannya. Dia heran melihat tingkah lelaki yang berada di depannya itu, terlihat sangat mencurigakan. Mungkinkah orang jahat? Atau mungkin malah pencuri?

"Ayahanda!" Vin tiba-tiba sudah berada di samping lelaki itu. Hanya salam satu kedipan mata.

To be continued ....