webnovel

Metamorfosa Cinta

Mereka telah membuat janji untuk bertemu dan menjalin hubungan yang lebih serius. Mereka begitu yakin bahwa 2 tahun itu adalah waktu yang sangat singkat. Mereka akan menjaga hati mereka untuk memenuhi janji itu. Jika salah satu mengingkari, mereka berjanji tidak akan menanyakan alasan apapun dari salah satu yang ingkar. Janji antar dua sejoli, Namira dan Jaelani. Dua tahun berlalu begitu cepat. Janji dari dua tahun yang lalu itu kini adalah waktunya. Pertemuan di tempat awal mereka bertemu dulu. Namun, salah satu telah mengingkari janji. Namira tidak datang saat itu, meninggalkan Jaelani yang menunggu dalam kesendirian. Entah siapa yang salah. Yang jelas, seterusnya mereka akan hidup dalam kesalahpahaman. Tak ada yang mau minta maaf lebih dulu. Jaelani juga tak berani menanyakan kenapa Namira tidak datang memenuhi janji. Mereka sudah bahagia dengan kehidupan yang mereka pilih masing-masing. Namun, pertemuan kembali setelah beberapa tahun membuat perasaan cinta mereka kembali membuncah. Di saat itu juga sifat buaya Jaelani muncul. Dia ingin memiliki lagi Namira, tanpa menyakiti istrinya? Dapatkan Kang Jae menentukan pilihan yang tepat?

Mijun_123 · Realista
Classificações insuficientes
292 Chs

Pertemuan Adik Kakak

"Apakah kau sudah mengerti apa yang terjadi, Dek?" Tuan Kim Jae berucap. Ia masih duduk di pinggir ranjang ruang rawat Jangjun. Semua ini sudah dia rencanakan matang-matang bersama Park Ryeowook. Jadi, Tuan Kim Jae saat ini bersikap sangat natural.

"Bagaimana perasaanmu saat ini, Dek? Apakah kau begitu ketakutan, Dek? Bukankah umur itu hanya susunan angka? Meski kau sudah berusia 29 tahun, tapi bagi ayah kau itu masih 14 tahun." Tuan Kim Jae kembali bergumam. Ia menumpuk lengan Jangjun berkali-kali untuk membuat Jangjun menjadi tenang.

Jangjun meletakkan kaca itu di sembarang tempat. Jangjun terlihat meremas selimut. Entah apa yang dipikirkan pemuda itu saat ini.

"Menyedihkan ketika melihat dirimu yang masih saja terlihat polos seperti itu, Dek. Padahal kau sudah tumbuh menjadi pria yang tampan, Putraku."

Mendengar itu, tubuh Jangjun terlihat tersentak seperti tersengat listrik. Ia tidak paham dengan apa yang diucapkan ayahnya baru saja, sebelum ia melihatnya sendiri.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com