"GAK MAU TAHU, POKOKNYA GANTI!" ancam Ryushin. Masih mengacungkan tembikar itu ke arah papanya.
Mata Jangjun melotot karena melihat putranya yang seperti orang kesurupan.
"Hey, jangan main-main, Shin. Itu berbahaya, Nak! Masa' kamu tega membunuh papanya sendiri cuma gara-gara uang sih, Shin? Kau mau viral kayak kasus anak yang bunuh ayah dan abangnya gara-gara nggak dikasih duit itu, hah?!" teriak Jangjun, panik. Dia terus mundur karena Ryushin masih mengacungkan pecahan tembikar ke arahnya.
"POKOKNYA PAPA HARUS GANTI DULU! ITU UANG UNTUK PERGI KE JAKARTA!" teriak Ryushin, masih mengacungkan serpihan tembikar ke arah papanya.
"Kalau nggak mau bagaimana?" sahut Jangjun, cepat.
"KALAU NGGAK PAPA GANTI, AKU AKAN MELAPORKAN PADA TANTE JIA!" ancam Ryushin kembali sambil berteriak.
"Nggak mungkin bisa! Kak Jia kan sudah pindah ke Korea Selatan, wlee!!"
"Meskipun begitu, Tante Jia pasti akan terbang langsung ke sini kalau Ryushin mengadu semua kelakuan papa!" ancam Ryushin kembali.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com