"Uaaappaaaaahhh?!"
Nyonya Sri teriak tak elite.
Tak ingat kalau sekarang mereka berada di ruang inap gadis kecil yang mereka sayangi itu, Nana.
"Kenapa kisahmu rumit sekali sih, Ken? Katanya Namira itu mantanmu? Kenapa sekarang jadi adekmu, coba? Ribet sekali kehidupanmu, Ken!" lanjut Nyonya Sri.
"Kebohongan yang benar-benar hakiki itu! Siapa yang bilang kalau Nami itu mantanku?" Kensuke protes.
"Mamas Jaelani!" jawab Nyonya Sri dengan tampang sok dipolos-poloskan.
"Eh ... kok aku?!"
Ciye aku! Biasanya juga gue. Gayaan aja itu si Babe-nya Jeje!
Deathglare ala mafia dilayangkan oleh Kensuke pada Jae.
"Eungghh ...."
Lenguhan khas bangun tidur anak remaja terdengar. Mereka juga yang salah, bicara bertiga tapi seperti banteng bermusyawarah.
Kelopak mata pemilik manik cokelat gelap membuka. Ya, dialah anak dari Namira, Nana.
"Papa~" ujarnya parau. Macam anak batita minta susu. Namun setelahnya, mata Nana kembali menutup.
Dan Nyonya Sri back in action.
"Princess-ku~"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com