Kenshin Himura terbangun di suatu tempat persegi bercat cokelat. Kepalanya masih terasa agak pusing. Dia berusaha mengumpulkan nyawa dan mengingat apa yang sebenarnya terjadi.
"Kau sudah sadar, Kenshin?" ucap sosok pria yang baru saja memasuki ruangan ini.
"Sensei??"
"Ya, anak buahku menemukanmu pingsan di depan pintu gerbang kuil. Sepertinya, ada yang sengaja membuatmu pingsan, entah dengan cara apa," ucap Taiga Sensei pada Himura dengan tatapan dingin, entah kenapa? Ah ya, Himura baru ingat. Himura tadi bersama Takeru, bukan?
"Taku-san dimana?" ucap Himura hati-hati, takut membuat gurunya marah.
"Dia sudah tak ada, ketika anak buahku menemukanmu. Pasti ulah lelaki Korea itu lagi. Aku tak akan memaafkannya jika ia melukai putraku walau hanya sedikit goresan."
Tuan Taiga berucap dingin.
Himura dapat melihat amarah lelaki tua bermarga Watanabe itu.
"Gomennasai, Sensei."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com