Mendengar kata-kata Bibi Zhang yang diucapkan dengan sengaja itu, emosi Su Shengjing pun segera naik. "Kamu ini bicara apa dengan anak kecil?"
Su Jiu juga sangat marah. Orang dewasa mungkin berpikir bahwa anak yang masih kecil tidak mengerti apa-apa, padahal itu salah. Segala sesuatu memang tidak boleh dikatakan sembarangan.
Su Jiu masih membawa ingatan dari dunia aslinya dengan jelas. Dulu saat ia masih kecil, ada yang seseorang yang mengatakan kepadanya bahwa anak yang tinggal di panti asuhan adalah anak-anak yang dibuang oleh orang tuanya. Mereka tidak diinginkan lagi, tidak akan dijemput pulang, dan tidak ada yang menyayangi.
Kata-kata itu selalu diingat Su Jiu dan membuat semangatnya hilang untuk waktu yang cukup lama. Diam-diam, ia sering menangis dan lama-lama hal itu pun membentuknya menjadi gadis yang tertutup dan sensitif.
Bibi Zhang mencibir lagi, "Hah? Itu masalah yang kamu sebabkan sendiri dan kamu tidak ingin orang lain membicarakannya? Ada satu pepatah yang mengatakan... Apa ya? Oh! Kalau tidak ingin menjadi bahan omongan orang lain, kamu harus menjaga perilaku diri sendiri. Kalau memang kamu hebat, jangan lakukan hal tak tahu malu seperti ini!"
Kata-kata yang dikatakan Bibi Zhang itu begitu masuk akal. Suaranya yang keras membuat orang-orang di sekitar mereka mulai berkumpul untuk menjadi penonton dan berbisik-bisik tentang Su Shengjing.
Di dalam kerumunan itu ada beberapa yang merupakan teman Bibi Zhang. Sifat mereka semua hampir sama, kerjaannya pun hanya menggosipkan masalah orang lain setiap hari. Mereka juga melihat Su Shengjing dengan tatapan merendahkan.
"Oh dia ini yang namanya Su Shengjing? Dua hari ini, banyak sekali yang mengkritik dan menjelek-jelekkannya. Ternyata dia adalah pria yang suka mempermainkan wanita. Bagaimana bisa orang seperti menjadi selebriti, cih!"
"Iya, 'kan? Pantas saja karirnya hancur sekarang. Kalau tidak, orang seperti dia hanya akan menghancurkan generasi masa depan negara."
"Pria seperti dia ini, dulu disebut sebagai apa… idola sekolah?! Hah? Aku juga tidak mengerti isi otak para penggemarnya itu, benar-benar tidak ada otak, tidak ada obat lagi."
"Apakah orang seperti dia bisa mendidik anak? Pepatah mengatakan, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Anak perempuannya ini, nanti kalau sudah besar, jangan-jangan dia akan seperti Papanya, bermain-main dengan banyak pria..."
Melihat wanita-wanita dengan mulut jahat itu, Rong Si merasa marah. Ia menggenggam erat telapak tangannya.
'Adik Su Jiu begitu baik hati dan manis, jauh lebih baik daripada mereka semua. Kenapa mereka tega mengatakan hal-hal yang begitu jahat kepadanya?'
Rong Si sangat marah. Seperti saat orang-orang itu sedang menggosipkan masalah ibunya, ia juga tidak suka saat mendengar mereka membicarakan Su Jiu. Jika saja ia bukan anak kecil, sudah cukup kuat, dan tidak mengingat nasehat ibunya yang mengatakan bahwa dirinya tidak boleh membuat masalah di luar, anak itu benar-benar ingin memukuli mereka.
Bibi Zhang masih tidak berhenti, ia yakin Su Shengjing tidak bisa melakukan apa-apa terhadap dirinya di hadapan banyak orang. Jadi, wanita itu pun terus mengatakan berbagai hal tanpa batas kepada Su Jiu.
"Hai anak kecil, apa kamu tahu siapa Mamamu? Apakah dia tidak menginginkan kamu lagi?"
Su Shengjing sangat marah. Baru saja pria itu akan membentak Bibi Zhang, suara Su Jiu terdengar, "Bibi, aku tahu siapa Mamaku. Apa kamu ingin aku memberitahumu secara diam-diam?"
Mendengar ada gosip baru, Bibi Zhang pun seperti anak kecil yang mendapatkan permen, semangatnya langsung meningkat. Ia pun mendekatkan wajahnya ke Su Jiu sambil berkata, "Cepat katakan padaku, siapa Mamamu?"
Namun, saat wajahnya mendekati Su Jiu, gadis kecil itu segera menendang wajahnya tanpa ampun!
"Aaargh!" Bibi Zhang menjerit kesakitan, ia pun segera mundur beberapa langkah.
Bibi Zhang tidak menyangka Su Jiu berani menendang wajahnya, bahkan di hadapan semua orang yang menonton. Insiden itu pun benar-benar membuatnya malu.
Dengan marah, Bibi Zhang berkata, "Su Shengjing, anakmu ini benar-benar mirip denganmu! Itu bukanlah sesuatu yang bagus! Bagaimana caramu mendidiknya? Masih kecil sudah sudah berani berbuat begini, bagaimana kalau besar nanti?!"
"Hentikan!" Sambil memeluk erat Su Jiu yang ada di gendongannya, akhirnya Su Shengjing pun berteriak.
"Kalian semua yang memiliki mulut jahat, kalau mau marah atau mengkritikku, silakan, tapi jangan anakku! Kalau tidak, orang tidak baik seperti aku ini, entahlah apa yang akan kulakukan kepada kalian!"
"Lagi pula, aku tidak memiliki uang. Hartaku hanya satu nyawa ini saja. Jika kalian berani main-main denganku, aku tidak tahu akan melakukan hal mengerikan seperti apa!"
"Su Shengjing, apa kamu mengancam kami? Apa hal seperti ini masih bisa dibenarkan? Kamu memang pantas dicaci-maki seperti anjing di internet!"
Saat mulut Bibi Zhang masih sibuk mengucapkan kata-kata kejam, Su Jiu sudah melepas sepatunya dan melemparkan benda itu ke wajahnya.
"Jangan mengkritik Papaku!"