Dion berdiri membeku sambil menatap dalam-dalam buah hati nya, pria itu tak henti-hentinya tersenyum lebar melihat caranya berbicara, anak itu benar-benar menggemaskan hingga siapapun yang melihatnya pasti akan langsung jatuh cinta pada senyumannya terlebih bola matanya.
"Kenapa kita nggak duduk saja bareng-bareng? yuk kita ngobrol di sebelah situ yuk." ajak Irene
Dev tersenyum lalu menggoyangkan tangannya " tidak usah, nanti kami merepotkan.. Keano soalnya suka tidak bisa diam" jawab nya tak enak hati
Dion membulatkan matanya sempurna " tidak.. tidak, aku justru senang dengan anak kecil yang aktif..itu tanda nya dia cerdas" pungkas Dion
"tuh kan, tidak ada penolakan!" sambung Irene
Dion dan Irene melangkah lebih dulu ke sebuah restoran cepat saji, sebab dia tahu benar jika anak-anak menyukai ayam goreng
Dev menarik bangku dan mendudukkan Keano di sebelah nya, sedangkan Irene sibuk kearah pemesanan makanan
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com