webnovel

Qin Mo Menyatakan Perasaan Padanya

Editor: Wave Literature

An Ge'er tidak salah mengartikan apa yang dia katakan, kan?

Dia sudah tidak bisa lagi menerima pukulan seperti itu, pukulan atas harapan palsu.

Qin Mo tidak berbicara dan hanya menatapnya dengan sorot mata yang membara, dia semakin menggenggam erat tangan An Ge'er. Sentuhan seperti itu, tatapan seperti itu… membuat jantung An Ge'er berdetak kencang.

An Ge'er mencoba mengingat, Qin Mo yang telah begitu menjaga dirinya sejak dia masih kecil, dan Qin Mo yang diam-diam dia cintai sejak dia masih kecil, sekarang menjelaskan semuanya padanya dan mengambil inisiatif untuk mengambil langkah di hubungan mereka…

Apa maksudnya ini?

Apakah perasaan cinta rahasianya selama bertahun-tahun akhirnya bisa berakhir?

Qin Mo menatapnya, bibirnya bergerak-gerak, dan dia tiba-tiba mengucapkan satu kalimat.

"An Ge'er, aku menyukaimu."

Aku menyukaimu…

Deg!

An Ge'er hanya bisa merasakan bahwa otaknya seperti berhenti berfungsi, dia bahkan mengira jika dirinya saat ini sedang berhalusinasi.

Kalimat yang sangat dia harapkan itu datang begitu tiba-tiba dan tanpa peringatan, tidak hanya mengejutkannya, tapi juga membuatnya tidak tahu harus berbuat bagaimana.

Napasnya terdengar agak tidak teratur, dia tidak berani menatap matanya, "Suka… suka seperti apa yang kamu maksud?"

Apakah suka yang dimaksud Qin Mo padanya sama dengan sebelumnya yaitu sebagai adik perempuannya, atau rasa suka seperti yang An Ge'er inginkan?

"An Ge'er, kamu telah tumbuh dewasa dan berbeda dari sebelumnya…" Qin Mo berkata dengan senyum lembut di bawah matanya, makna yang dalam di matanya membuat wajah An Ge'er langsung memerah.

Jantungnya pun mulai berdetak kencang bagai petir yang menyambar.

Dia awalnya adalah seorang gadis berusia delapan belas tahun yang murni dan menawan. Begitu mendengar pengakuan cinta dari orang yang disayang, dia langsung gugup dan bingung. Wajahnya yang pucat sudah menjadi merah padam.

"Aku sebenarnya ingin menunggu sampai kamu diterima di universitas baru memberitahumu, tapi…" Qin Mo berkata sambil mengulurkan tangan dan mengangkat wajah kecil An Ge'er, "Kamu si gadis kecil ini selalu memikirkan hal yang aneh-aneh, jadi aku harus memberitahumu sekarang agar kamu bisa merasa tenang."

Jantung An Ge'er berdetak kencang, tapi dia berpura-pura tetap tenang dan mengangkat alisnya, "Benarkah?"

Ada sedikit rasa malu yang tersembunyi di bawah matanya.

Kak Qin Mo awalnya ingin menunggunya masuk universitas, baru dia akan… menyatakan perasaannya?

Pengakuan cinta ini membuat hati An Ge'er bergejolak kegirangan.

"Lakukanlah ujian masuk universitas dengan baik, jangan biarkan aku… menunggu terlalu lama." Bibir Qin Mo tersenyum lembut.

An Ge'er menatapnya sambil menggigit bibir, sama sekali tidak bisa menahan senyumannya, dia lalu mengangguk dengan cepat seperti ayam yang mematuk nasi.

"Tapi…" Qin Mo berhenti sejenak kemudian berkata dengan nada sungguh-sungguh, "Aku harus memberitahumu sesuatu, sekarang sekolah adalah yang terpenting bagimu, kamu sebaiknya tidak terganggu dengan melakukan hal-hal lain yang tidak berguna."

Mata An Ge'er berkedip, dia mengepalkan tangannya erat-erat.

Apa yang dia katakan itu tentang dirinya yang mencoba untuk masuk ke dalam industri hiburan?

"Bukankah Kak Qin Mo melakukan itu untuk An Ruxue?" Kelopak mata An Ge'er sedikit terkulai, dia ragu-ragu sejenak lalu berkata perlahan.

"Bagaimana mungkin seperti itu? Industri hiburan tidak sesederhana yang kamu pikirkan. Ini sangat berbahaya dan sangat tidak cocok untukmu." Industri hiburan adalah tempat di mana orang bisa menjatuhkan orang lain seenaknya. Mereka bisa mengangkat seseorang ke tempat yang tinggi, tetapi jika kamu tidak hati-hati, kamu akan dibuat jatuh seperti ke neraka.

An Ge'er tersenyum sedikit, "Kak Qin Mo, kamu terlalu banyak berpikir. Aku sebenarnya tidak mencari ketenaran atau kekayaan, aku hanya ingin melakukan sesuatu yang aku suka, dan aku hanya ingin mengubah gaya hidupku."

Qin Mo tidak tahu apakah dia menyerah atau tidak, dia kemudian membelai kepala An Ge'er dan seolah-olah teringat akan sesuatu, dia mengangkat alisnya dan berkata, "Tapi… sejak kapan kamu begitu aneh dengan Xue'er? Bukankah dia kakakmu?"

Saat mendengar kata-kata itu, An Ge'er tiba-tiba menghindari sentuhan Qin Mo, ekspresi wajahnya berubah menjadi sedikit dingin.