webnovel

Menjadi Kaya di Zaman Kuno

Yan Mao seorang pembisnis jenius, seorang perawan tua pada usia 30 tahun. Ketika dia dalam perjalanan bisnis. Pesawat yang dia tumpangi mengalami kecelakaan dan akhirnya masuk ke laut. Pada saat itu pesawat penuh dengan air dan pada akhirnya Yan Mao kehabisan napas dan dia mati. Hal yang paling dia sesali adalah dia sangat pemilih dengan pasangan, meskipun dia gay, estetika pilihannya pada pria sangat tinggi. Dia sombong dan akhirnya dia masih perawan. Sungguh sial mati dalam keadaan perawan. Namun Ketika dia berpikir bahwa dia akan berada disurga, pertama membuka matanya, dia menemukan seorang anak kecil menangis memanggilnya Daddy. Setelah mendapatkan ingatan Kembali, dia tercengang. Dia bahkan belum bisa menerima apa itu Ger (pria yang melahirkan) dan bahkan tubuh ini sudah melahirkan putra kembar. Aku ingin pingsan dan mati sekali lagi.

Harazuki26 · LGBT+
Classificações insuficientes
451 Chs

Chapter 229: Aku Tidak Akan Ikut Campur

Jiang Yiyi pergi dengan tangisan di wajahnya. Pada saat ini, hanya Daddynya yang bisa membelanya. Dia pergi ke halaman Nyonya Besar Keluarga Jiang. Ketika pelayan mengatakan bahwa Nyonya Muda menangis di halaman.

Chen Mi bingung sekaligus cemas, kenapa ger kecilnya menangis. Ger cantik itu segera menyuruh pelayan untuk membawa Gernya ke kamarnya. Jiang Yiyi melihat pelayan kepercayaan Daddynya datang padanya. Dia segera menjadi bangga di hatinya.

Lalu dia bermain menyedihkan. Pelayan merasa sedikit kasihan. Dia tidak tahu apa yang terjadi padanya. Pelayan itu berbicara.

"Nyonya Muda, Nyonya Besar ingin anda masuk dan bertemu dengannya."

Jiang Yiyi yang bermain menyedihkan, pelayan semakin bersimpatik padanya. Jiang Yiyi mengikuti pelayan itu dan pergi ke kamar Daddynya. Begitu dia melihat Daddynya, dia segera memeluknya.

Chen Mi melihat kearah Gernya yang menangis, dia segera merasa marah. Siapa yang berani membuat Gernya menangis?

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com