Rafi dan Dira duduk berjauhan. Untuk menepis prasangka mereka.
Pelayan restoran memberikan minuman alpukat coklat kepada Dira.
Sambil menunggu Rafi mengambil ponselnya lalu membuat petakan. Garis demi garis dia atur, agar menjadi bentuk yang pas. Sesekali dia menoleh ke Dira yang terlihat bosan.
Gadis cantik itu hanya menghadap jusnya. Rafi kembali mengotak-atik layar ponselnya.
Sebenarnya dia sudah memiliki potensi. Setelah berhasil menggambar pola dia mengirim ke nomor Faisal.
Mengirim gambar.
[Bagaimana menurut Mas?]
Di bawah digampar itu.
[Sudah bagus, aku harap kamu bisa meraih hati klien ini. Ingat harga pikiran harus tenang agar bisa memunculkan ide yang luar biasa. Sekarang di keluarga dan kantor kita banyak masalah. Semoga kamu bisa menjadi jalan agar kita terlepas dari masalah ekonomi.]
Chat itu. Rafi berdiri ketika klien yang ditunggu sudah datang. Dira segera menyambut dan menjabat tangan. Mereka duduk dan menunjukkan desain rumah dari laptopnya.
*****
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com