Mentari pagi bersinar sangat terang. Faisal bersama kedua putranya pergi ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan Fadil. Aisya juga ikut bersama mobil itu.
"Ayah aku tidak mau nanti aku dijemput sama Opa. Aku tidak mau hidup bersama Opa lagi," kata Fadil yang dalam pejaman mata.
"Apa mungkin dia ngigo?" tanya Faisal sedikit menoleh kebelakang karena istrinya duduk di bangku kedua bersama Fadil yang tidur di atas paha Aisyah.
"Mungkin iya. Tiba-tiba demamnya sangat tinggi," ujar Aisyah sambil menyentuh dahi Fadil. Aisyah menahan tangis.
"Jangan menangis. Aku melihat kecemasanmu," ujar Faisal
"Bagaimana cara Nabi Muhammad mengajarkan kita agar tidak berlalut dalam kesedihan," kata Aisyah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com